[pullquote]Demam gadget tak cuma menyerang anak usia remaja dan dewasa, tapi juga sudah mulai membuat para batita ‘kecanduan’. Bagaimana selebriti, Vega Darwanti, menyikapi demam gadget ini? Bagaimana juga sikapnya terhadap early sex education pada anak? Simak penuturannya.[/pullquote]
Pentingnya quality time
[dropcap]B[/dropcap]ekerja di dunia hiburan membuat Vega (29) dihadapkan dengan jadwal yang tidak menentu. Meski sangat sibuk, Vega tetap berusaha menciptakan waktu berkualitas bersama anak-anaknya. Demi meluangkan waktu untuk anak, co host acara ‘Bukan 4 Mata’ ini mengaku selalu berusaha langsung pulang usai syuting.
“Quality time dengan anak dan keluarga tentunya harus dijaga. Biasanya pagi sebelum syuting aku menyiapkan Si Sulung, Razqa, ke kesekolah. Setelah pulang sekolah, aku menemani Razqa dan Nadeva sampai waktu tidur siang, baru aku berangkat syuting. Jika syutingnya pagi, terpaksa aku titip anak dulu ke ibuku, dan sebisa mungkin pas anakku bangun tidur siang aku sudah berada di sisinya,” ujar Vega saat ditemui sedang santai bersama keluarga kecilnya di kawasan Lembang, Bandung.
Bintang iklan Extra Joss ini menikmati hari liburnya selama sehari setiap bulan dengan mengajak anak bermain. “Berhubung suami sedang sekolah lagi di Bandung, jadi kami memang nggak bisa melakukan perjalanan jauh dulu. Saat ini di mal kan sudah banyak permainan yang menarik untuk anak, biasanya sih saya ajak mereka ke sana saja,” ungkap perempuan kelahiran Maret ini.
Cukup dua jam
Menjadi ibu dari dua anak balita yang memasuki masa sekolah, Vega merasa harus membatasi akses mereka terhadap gadget. Saat ini, anak pertama Vega, Razqa Aatmadeva Senjaya telah menginjak usia 5 tahun, sementara Nadeva Letizia Senjaya anak keduanya, masih berusia 3 tahun. Di zaman teknologi super cepat ini, Vega tidak ingin buah hatinya menjadi gagap teknologi atau gaptek, tapi juga tak ingin mereka bersikap anti sosial atau mengalami gangguan penglihatan akibat paparan radiasi dari gadget.
”Peraturannya, Razqa dan Nadeva baru boleh memegang ponsel setelah pulang sekolah, waktunya pun dibatasi sehari maksimal 2 jam main games di gadget. Alhamdulillah kedua anakku bukan termasuk yang gadget mania, mereka lebih senang nonton DVD film kartun, atau berlarian di sekitar rumah,” menurut perempuan yang senang memasak dan membereskan rumah ini.
Selain membatasi waktu bermain, Vega dan suami juga memberikan contoh untuk kedua putranya. “Kita tahu sekali kalau anak adalah peniru ulung, makanya aku dan Mas Dema (Suami Vega) sudah sepakat untuk tidak memegang ponsel saat bersama keluarga. Aku nggak mau diperbudak alat komunikasi saat sedang mmenghabiskan waktu bersama. Apalagi sejak Mas Dema mengambil spesialis di Bandung, waktu kita ketemu cuma 3-4 hari. Biasanya suami aku yang ke Jakarta, dan kalau aku yang nggak sibuk syuting, aku dan anak-anak yang berangkat ke Bandung. Jadi, selama hari keluarga, No Gadget! Mungkin itu yang membuat anak-anak jadi tidak keranjingan main gadget,” terang pencinta masakan berbahan mie ini.
Disesuaikan dengan usia anak
Perempuan berzodiak Pisces ini juga sejak dini memberikan pendidikan seks agar anak-anaknya lebih bisa menjaga diri sendiri. “Semenjak ada kasus pelecehan seks di sebuah sekolah International, aku mulai mengenalkan tentang pendidikan seks pada anak,” ungkap ibu yang sangat concern dengan keselamatan anak-anak dari pelecehan seksual ini.
“Aku mengajarkan pendidikan seks sesuai perkembangan usia anak, dimulai dari yang paling dasar saja. Aku mulai dengan menamakan bagian kelamin mereka dengan benar, sesuai dengan nama yang sebenarnya, seperti ‘penis’ dan ‘vagina’. Aku pun mengajari anak-anak untuk tidak boleh menganti baju di tempat umum dan terbuka, tidak pipis sembarangan, dan menjaga organ vitalnya dari sentuhan orang lain. Makanya sejak dini aku juga mengajari mereka untuk bisa membersihkan kelaminnya sendiri sehabis pipis,” ujar perempuan kelahiran Yogya ini.
“Syukurlah mereka memahami apa yang aku ajarkan. Selain itu, aku juga mulai mengajak anak-anak untuk mengenali bagian tubuhnya dan menjelaskan fungsi setiap bagian dengan bahasa yang sederhana. Agar mereka sadar bahwa tubuhnya adalah karunia yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik,” jelas pengemar makanan pedas ini.
Ya, keluarga muda masa kini, seperti juga keluarga Vega dan Dema, umumnya tidak sungkan memberikan pendidikan seks sejak dini pada anak. Hal ini penting agar anak-anak memiliki dasar yang kuat dalam mengembangkan perilaku seks yang sehat di kemudian hari.