"Anakku hebat lho, umur 10 bulan sudah bisa jalan"
Kalimat diatas tentunya menyiratkan kebanggaan orangtua, karena di usia belia, anaknya sudah dapat berjalan. Tapi, hati-hati, Anda mesti waspada, apalagi bila anak tidak melewati proses atau tahap-tahap perkembangan yang semestinya.
Ada beberapa tahap pekembangan motorik yang harus dilewati anak sampai dia bisa berjalan. Mulai dari tengkurap, merangkak, berdiri, merambat, sampai akhirnya melangkah sedikit demi sedikit hingga lancar.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang justru bangga saat anak dapat berjalan lebih cepat. Padahal, jika ada bagian dari proses berjalan yang dilewati, akan berdampak pada pertumbuhan kaki. Misalnya saja tulang punggung mungkin belum kuat, atau hip (panggul) belum masuk ke bonggolnya dengan benar.
Jika anak sudah diajari berjalan di saat yang belum semestinya, maka dikawatirkan kelak pertumbuhan kakinya tidak normal, misalnya kelainan tungkai seperti kaki berbentuk huruf “O” atau gangguan lain yang disebut Blount’s Disease.
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang orangtua menerapkan kebiasaan yang bisa mengganggu pertumbuhan kaki. Apa saja itu
- pemakaian sepatu yang tidak tepat
- penggunaan popok modern
- cara menggendong
- cara duduk yang keliru (posisi huruf W)
Saat lahir, fungsi bipedal (kedua kaki) anak belum tumbuh dengan baik. Kaki memerlukan waktu 18 tahun untuk tumbuh menjadi kaki dewasa. Prosesnya akan terus berjalan karena sendi-sendi pada tungkai dan kaki anak masih bisa berputar.
Untuk melakukan koreksi terhadap posisi kaki yang tidak benar, dibutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun. Sebaiknya, waktu yang tepat untuk mengoreksi kaki anak adalah sebelum mereka berusia 5 tahun.
Jangan Salah Pilih Sepatu
Mengenakan sepatu pada kaki si kecil yang montok, memang membuat si kecil tampak modis dan lucu, namun Anda sebaiknya berhati-hati.
- Saat merangkak (6-10 bulan): Alas kaki yang tepat adalah yang berbahan lentur dan kuat – terutama pada bagian ujung dan tumit.
- Saat merambat (10 – 14 bulan): Sepatu yang memiliki sisi yang berfungsi sebagai penyeimbang (stabilizer)
- Anak mulai berjalan: Pilih sepatu dengan sol ringan dan fleksibel. Hindari sol yang terlalu tebal karena akan membatasi gerak kaki anak.
Adalah tugas orangtua mencermati pertumbuhan kaki putra-putrinya, toleransi seorang bisa berjalan adalah pada usia 18 bulan. Jika terlalu cepat tidak baik, terlambat juga harus diwaspadai.
Kelainan kaki bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- faktor keturunan
- posisi duduk W
- kebiasan posisi tidur
- penggunaan guling yang lebih pendek dari panjang tubuh
- posisi ibu saat menggendong membentuk sudut 90 derajat
- pemakaian popok modern saat anak belajar berjalan
- pemakaian baby walker
Gangguan berjalan pada anak seringkali terabaikan dari perhatian. Padahal, prosesnya akan terus berjalan dan kian memburuk. Gangguan berjalan sepintar terlihat sepele, namun jika dibiarkan dapat mempengaruhi tulang belakang. Akibatnya anak seperti bongkok karena tidak memiliki postur tubuh yang baik.
Sebaiknya jika ada kecurigaan pada pertumbuhan kaki anak, orangtua berkonsultasi dengan dokter rehabilitasi medik.
Referensi:
Stevens PM, Holstron MC.Genu valgum, Pediatrics, Emedicine, 2004.