[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]T[/dropcap]oksoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toksoplasma gondii. Infeksi ini dilaporkan cukup banyak terjadi, tetapi hampir 90% tidak menunjukkan gejala dan hanya menyebabkan komplikasi ringan. Namun, toksoplasmosis dapat pula menyebabkan kelainan serius seperti cacat bawaan janin apabila ibu terinfeksi saat hamil. Kejadian toksoplasmosis pada kehamilan cukup rendah, yaitu antara 1-15 kejadian tiap 1000 kehamilan.
Akibat toksoplasmosis
Bila terjadi infeksi primer pada kehamilan, toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran dan kematian janin. Bayi yang terinfeksi toksoplasmosis di dalam rahim, dapat menderita kelainan penglihatan dan susunan saraf pusat.
Karena sebagian besar toksoplasmosis tidak bergejala, maka diagnosis penyakit ini dilakukan dengan pemeriksaan darah yaitu antibodi IgM, antibodi IgG, dan aviditas IgG. Tujuannya ialah mengetahui apakah ibu terinfeksi toksoplasma akut atau tidak. Infeksi toksoplasmosis akut dapat membahayakan bayi yang dikandungnya.
Apakah setiap ibu hamil harus dilakukan skrining toksoplasmosis? Agak sulit menjawab pertanyaan ini. Di beberapa negara pemeriksaan rutin terhadap toksoplasmosis dianjurkan dan bila antibodinya negatif akan dimonitor secara berkala. Namun di Indonesia masih terkendala dengan biaya pemeriksaan yang mahal. Kejadian toksoplasma bawaan juga jarang. Dengan demikian, harus didiskusikan dengan dokter tentang keuntungan dan kerugiannya.
Kenali sumber infeksi
Yang terpenting sebetulnya adalah pencegahan infeksi toksoplasma. Parasit toksoplasma umumnya ditularkan melalui binatang. Pemelihara kucing harus waspada atas penanganan kotorannya, terutama yang sudah mengering. Ibu hamil sebaiknya tidak membersihkan kotoran binatang peliharaannya. Kalau harus membersihkan kandang sebaiknya menggunakan masker. Cuci tangan yang benar tidak boleh dilupakan, terutama bila sesudah berkebun atau bermain dengan anak-anak di taman.
Infeksi juga bisa terjadi saat membersihkan daging mentah yang terinfeksi atau memakan daging yang kurang matang. Untuk itu saat membersihkan daging dianjurkan menggunakan sarung tangan. Alat-alat dapur harus dibersihkan dengan baik setelah digunakan untuk memotong daging. Masaklah daging sampai 65,5oC selama minimal 20 menit. Buah-buahan dan sayuran harus dicuci dengan bersih sebelum dimakan.
Kewaspadaan terhadap toksoplasmosis dalam kehamilan penting. Namun demikian jangan pula berlebihan. Cara hidup yang sehat dengan memperhatikan makanan dan cara mempersiapkannya harus menjadi perhatian utama. Bagi penyayang binatang, perhatikan pula kesehatan binatang peliharaannya, supaya tidak menjadi kendaraan penularan infeksi toksoplasma.
Referensi:
- Stacey A. Elmore, Jeffrey L. Jones, et al. Toxoplasma gondii: epidemiology, feline clinical aspects, and prevention, 2004
- Jenum PA, Stray-Pedersen B, Melby KK, et al. Incidence of Toxoplasma gondii Infection in 35,940 Pregnant Women in Norway and Pregnancy Outcome for Infected Women. J Clin Microbiol, 1998:. 2900–2906
- Pfrepper K, Enders G, Gohl M, et al. Seroreactivity to and Avidity for Recombinant Antigens in Toxoplasmosis. Clin Diag Lab Immunol, 2005; 12: 977–982