Bulan April, tepatnya pada tanggal 2 diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. Sudah sepantasnya bila kita memberi porsi perhatian lebih dan berempati kepada anak-anak berkebutuhan khusus ini.
Berkenaan dengan anak-anak istimewa ini, seringkali tercetus pertanyaan, bagaimana memilih tempat terapi yang baik bagi anak autistik.
Berikut panduannya:
- Pastikan bahwa tempat terapi tersebut memiliki terapis dengan latar belakang yang sesuai profesi terapi yang diterapkan (okupasi dan sensori-integrasi dengan latar belakang okupasi terapi, terapi wicara dari akademi terapi wicara, terapi perilaku dari psikologi atau okupasi terapi).
- Tempat terapi aman, baik bagi kesehatan, keselamatan maupun psikologis anak). Kondisi ruang bersih, peralatan aman. Hal lain yang juga penting adalah proses terapi dapat dilihat oleh orangtua/pengantar (misalnya saja dari jendela kaca).
- Orangtua dilibatkan dalam proses terapi anak (misal: terapis selalu melaporkan sesi terapi yang dilakukan, mendapat program atau PR yang dikerjakan di rumah).
- Terapis dan konsultan mampu menjelaskan proses terapi yang akan dilakukan.
- Secara keilmuan selalu mengikuti perkembangan dan tetap berpegangan pada keilmuan yang jelas/berdasar.
- Memiliki tim dari berbagai disiplin ilmu (multidisipliner) yang terintegrasi.
- Memiliki sistem pelaporan dan evaluasi hasil terapi.
Catatan tambahan :
- Pilih tempat terapi yang direview oleh orang lain (bila dipilih dari internet)
- Alat yang lengkap.
- Cari second opinion untuk evaluasi hasil.