Bayi normal lahir dengan saluran pencernaan yang steril. Bakteri (mikroflora) baru tumbuh dalam pencernaannya setelah si kecil kontak dengan ibu dan lingkungannya. Dan inilah yang akan menentukan tumbuhnya mikroflora usus yang khas dan terkendali baik. Dua puluh lima persen bayi baru lahir mendapatkan mikroflora usus dari ibu mereka. Dan pada hari kedua kehidupannya, populasi bakteri dalam pencernaannya mencapai 10 pangkat 8 bakteri per gram tinja.
Bila anak mendapat ASI eksklusif, dalam satu minggu, jumlah bakteri baik yaitu Bifidobacteria telah mendominasi 90% populasi bakteri di ususnya. Sayangnya dominasi bifidobakteria hanya bertahan saat ASI eksklusif saja. Setelah bayi disapih, tak ada perbedaan antara flora usus bayi ASI dengan formula.
Peran Pencernaan Sehat
Pencernaan yang sehat mutlak dibutuhkan
si kecil untuk melindunginya dari zat berbahaya yang berasal dari
makanan. Perlindungan di saluran cerna yang sehat tak hanya bersifat
mekanis tetapi juga imunologis.
Salah satu “modal” pencernaan yang sehat adalah adanya mikroflora yang
seimbang. Mengapa? Diperkirakan ada 1000 spesies bakteri yang hidup
berdampingan dalam pencernaan manusia. Di lambung, hanya sedikit
bakteri yang mampu bertahan karena suasananya yang asam. Demikian juga
di bagian atas usus halus. Bakteri mulai banyak berkoloni di bagian
bawah usus halus. Memasuki usus besar, koloni bakteri akan semakin
banyak lagi. Di sini, kuman-kuman yang tidak menyukai oksigen (disebut
kuman anaerob) juga banyak ditemukan.
Jadi, semua bakteri ini akan “bersaing” untuk hidup terutama di
sepanjang dinding usus besar. Bila bakteri patogen (bakteri yang bisa
menyebabkan penakit) lebih unggul daripada bakteri baik, terjadilah
ketidakseimbangan mikroflora usus dan penyakit pun muncul.
Dominannya mikroflora tertentu biasanya tak banyak berubah semenjak
bayi lahir hingga kolonisasi bakteri baik di awal kehidupannya akan
menjadi salah satu bekal untuk daya tahan tubuhnya kelak.