Norman memang terlihat lebih “istimewa” dibandingkan teman-temannya. Dengan tinggi 100 cm dan berat 60 kg membuat ia kelihatan beda dibanding teman-temannya.
Sebenarnya tidak ada masalah yang berarti dengan Norman. Aktivitasnya terlihat normal untuk anak seusianya, dia suka bermain dengan teman sebayanya dan diapun tidak terganggu dengan kelebihan bobotnya.
Akan tetapi, akhir-akhir ini mulai muncul masalah. Norman kehilangan wajah cerianya, dia mulai enggan sekolah dan malas bergabung dengan teman sepermainannya. Hal ini bermula ketika teman-teman punya julukan baru untuknya. “Gajah Bengkak” demikian teman-teman memanggilnya sekarang. Norman pun jadi sedih dan tidak lagi bersemangat.
Jika buah hati Anda mengalami kesedihan seperti Norman, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua:
1.Bantu anak mengenali kelebihan dirinya
Setiap anak pasti mempunyai kelebihan, hanya terkadang anak tidak paham dengan kelebihannya itu. Tugas orang tualah membantu anak untuk melihat kelebihan-kelebihan dirinya. Sampaikan sifat-sifat baik yang dimilikinya, baik lewat cerita maupun melalui pujian. Pemberian label positif juga bisa dilakukan, misalkan anak mama yang paling rajin,anak cerdas, dll. Berikan label yang menunjukkan sifat positif dengan spesifik.
2.Beri motivasi ke anak
Bangkitkan motivasi anak, bahwa badannya yang besar menunjukkan jika suatu saat ketika dewasa dia akan menjadi “orang besar”. Katakan bahwa Ini merupakan sebuah kasih sayang yang diberikan Tuhan kepadamu supaya kamu menjadi orang besar (orang hebat).
3.Konsultasikan ke dokter untuk kesehatannya
Apabila memang ukuran tubuhnya dirasa membahayakan bagi kesehatannya dan mulai menyulitkannya untuk bergerak, tidak ada salahnya dikonsultasikan ke dokter. Sehingga orang tua dapat segera tahu apakah anak perlu diet atau tidak.
4.Beri tahu anak bahwa dia berharga
Anak perlu tahu bahwa dirinya sangat berharga, ceritakan bagaimana dulu bapak ibunya ketika mengharapkan kelahirannya. Bantu anak mengetahui betapa bapak dan ibu sangat mencintainya. Beri pelukan saat dia sedih, yakinkan dia bahwa orangtuanya menyayanginya dengan apa adanya dirinya.
5.Buat anak enjoy dengan dirinya
Walaupun dengan bobot yang istimewa, bantu anak merasakan ada banyak kegiatan yang tetap bisa dilakukannya. Ajak anak dengan banyak aktivitas semisal berenang, main sepak bola, bersepeda, dll.
6.Naikkan harga dirinya dengan berbagai kisah sukses
Mengajak anak mengingat kembali banyak kisah sukses yang dimilikinya akan meningkatkan rasa percaya diri anak. Kisah sukses anak diantaranya ketika dia bisa naik sepeda setelah melalui perjuangan yang hebat, bisa masuk ke sekolah, sudah bisa baca walaupun dulu harus belajar sekuat tenaga, dll. Peran orangtua membantu anak mengingat kesuksesan ini melalui cerita dan dialog dengan anak.
7.Pajang berbagai simbolsukses anak
Simbol sukses anak beragam wujudnya, bisa piagam, piala, foto ataupun hasil karya anak. Cari simbol yang mengandung cerita sukses misalkan foto anak mendapatkan ikan setelah memancing sekian lamanya. Pasang foto dengan ukuran besar di tempat yang setiap hari akan dilewati anak. Sehingga setiap melihat foto itu anak akan merasakan sensasi rasa sukses yang pernah dirasakannya dulu. Hal ini akan meningkatkan penghargaan pada dirinya sendiri dan menaikkan rasa percaya dirinya. Demikian pula lakukan yang sama dengan simbol sukses lainnya.
Referensi:
- Robbins, Anthony. Unlimited Power. London : Simon&Schuster, 2002
- Lofland, Donald. Thought Viruses. New York: Harmony Books. 2000