[quote type=”center”]Anak bukan miniatur orang dewasa, mereka adalah pribadi unik yang butuh pola asuh yang tepat.[/quote]
[dropcap style=”color: #83d358;”]S[/dropcap]etiap orangtua tentu ingin memiliki hubungan emosional yang dekat dengan buah hatinya. Salah satu kunci agar kedekatan (bonding) terjalin dengan baik adalah dengan memahami karakter mereka terlebih dahulu. Karakter si sulung dan si bungsu bisa jadi amat berlainan, dengan demikian pendekatan Anda kepada keduanya juga tidak sama. Sebaliknya, bisa juga terjadi karakter mereka berbeda akibat pola asuh Anda.
Pola asuh seperti apa ?
Pemberian asah, asih, dan asuh yang tepat dapat mempengaruhi karakter anak. Asah adalah stimulasi yang diberikan. Asih adalah kasih sayang yang diberikan oleh orangtua. Sedangkan asuh adalah kecukupan sandang, pangan, papan, dan kesehatan dasar yang diperoleh anak.
Dalam mengasuh anak-anaknya, terkadang ibu memberi stimulasi dan pendekatan yang belum tentu sesuai dengan kondisi anak. Bahkan terkadang para ibu juga banyak yang belum tahu gaya asuh mereka sendiri. Akibat ketidaktahuan orangtua akan karakter anak, sering timbul kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang bisa memicu rasa marah orangtua.
Banyak orangtua yang merasa kesulitan dalam proses adjustment dengan anaknya karena mereka tidak tahu tipe kepribadian anak satu persatu. Beberapa pendapat lain mengenai tipe pola asuh anak, diantaranya teori Baumrind, serta menurut Hersey dan Blanchard.
Baumrind mengemukakan empat tipe pola asuh yaitu :
- Pola asuh otoriter: Menekankan kepada pengawasan dan kontrol dari orangtua terhadap anak untuk mendapatkan kepatuhan anak. Sifat pola asuh ini cenderung kaku, tegas, dan mengekang anak dalam melakukan segala tindakan.
- Pola asuh demokratis: Menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban orangtua dan anak, sehingga anak dapat bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
- Pola asuh permisif: Sering disebut juga dengan pola asuh pemanjaan, dimana pegawasan yang diberikan sangat longgar, orangtua memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan tindakan tanpa pengawasan yang cukup.
- Uninvolved parenting (pola asuh penelantar): Orangtua memberikan waktu, biaya, dan kasih sayang yang sangat sedikit kepada anak karena orangtua lebih sering melakukan kepentingan pribadi mereka sendiri.
- Menetapkan apa yang harus dilakukan anak tetapi anak diberi kesempatan untuk melakukan dan memutuskan tindakan sendiri.
Nah, para orangtua mari kita mulail pola asuh yang sesuai karakter anak.