[pullquote]Biasanya museum identik dengan koleksi benda-benda kuno yang kurang menarik atau membosankan. Namun Anda tidak akan merasakan hal yang sama jika datang ke museum yang satu ini![/pullquote]
Terletak di Kota Batu, Jawa Timur (hanya 2 jam dari Malang), Museum Angkut yang baru setahun dibuka ini sudah menjadi primadona baru di dunia wisata Indonesia. Objek wisata yang terletak di Jl. Terusan Sultan Agung Atas No. 2 ini selain menghibur juga sangat edukatif. Benda-benda yang dipamerkan sangat beragam dan dalam jumlah yang mengagumkan, selain itu, tata letaknya pun luar biasa menarik!
Lokasi Museum Angkut mudah dijangkau karena terletak di jalur bus Malang-Kediri/Jombang. Dengan menggunakan angkutan umum, dari Terminal Arjosari langsung naik angkutan umum/mikrolet jalur AL/ADL. Jika memilih menggunakan kereta api, setelah sampai di Stasiun Kota Baru, Malang, lanjut naik mikrolet jalur AL/ADL lalu turun di Terminal Landungsari.
Dari terminal ini, kita bisa menggunakan bus Puspa Indah jurusan Malang-Kediri/Jombang dan minta diturunkan di depan Museum Angkut. Mudah bukan?
Terdiri dari beberapa zona
Di dalam Museum Angkut ini kita bisa melihat bermacam macam alat angkut dari berbagai penjuru dunia, dan pastinya juga dari berbagai era. Mulai dari yang tradisional hingga moderen, yang tidak bermesin hingga yang bermesin. Kendaraan darat, laut, udara, semua bisa kita lihat di sini dengan display yang menarik dan dibagi ke dalam beberapa zona dengan ciri khasnya masing-masing.
Mari kita intip satu per satu setiap zonanya:
Zona Hall Utama
Begitu kita terbebas dari antrian di main entrance (terutama saat liburan), kita akan menjejakkan kaki di zona yang satu ini. Perhatian kita langsung tertuju kepada koleksi Museum Angkut yang membuat mata kita terbelalak karena begitu banyak! Mulai dari replika kereta kencana hingga jejeran mobil mewah bisa kita temukan di sini.
Salah satu karakter robot mobil di film Transformers yang menjadi tangan kanan Optimus Prime, Bumble Bee, berdiri dengan gagahnya seakan turut menyambut para pengunjung. Mayoritas alat angkut yang dipamerkan berasal dari luar negeri, seperti sepeda, motor, juga mobil-mobil tua yang klasik. Berdiri di zona ini serasa berada di dealer mobil yang lengkap, ada yang dalam ukuran aslinya juga bentuk miniatur.
Zona Edukasi
Naik ke lantai dua kita akan menemukan Zona Edukasi. Sesuai misi visi Jawa Timur Park Group sebagai penggagas Wisata Edukasi, di zona seluas 900 m2 ini kita bisa mendapatkan informasi tentang sejarah berbagai jenis moda transportasi dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di dunia. Di zona ini kita dapat menemukan alat angkut yang masih menggunakan tenaga manusia seperti ricksaw, becak, andong, perahu kayu, hingga yang moderen seperti motor, kereta api uap hingga kapal laut terkenal sepanjang sejarah, Titanic.
Zona Sunda Kelapa & Batavia
Ke luar dari Zona Edukasi kita mengikuti sebuah jalur yang menurun menuju Zona Sunda Kelapa dan Batavia alias Jakarta lama. Zona ini terletak di luar ruang dan benar-benar menggambarkan Jakarta di zaman penjajahan Belanda. Sangat realistis dengan berbagai replika gedungnya, mobil-mobilnya, bahkan bentuk gudang tempat menyimpan berbagai hasil budi daya dari seluruh penjuru Nusantara.
Di sepanjang jalan, kita bisa mencoba merasakan profesi-profesi yang ada di zaman tersebut, misalnya menjadi penjual kayu, penjual kupang hingga penjual ikan. Seru sekali melihat dekorasi yang begitu semarak di kanan kiri jalan, membuat kita tak tahan untuk berfoto-foto seru di zona ini.
Zona Gangster Town & Broadway Street
Tentu Anda masih ingat Al Capone, Sang Gangster tersohor di tahun 1970-an? Nah, memasuki zona ini Anda seakan ditarik oleh mesin waktu untuk kembali ke zaman tersebut. Anda dapat melihat berbagai bangunan maupun mobil yang diparkir di sepanjang sisi jalanan persis seperti yang sering kita saksikan di film-film gangster. Lengkap dengan Broadway House dan Police Station-nya. Kita seakan sedang berada dalam sebuah setting pembuatan film.
Jika ingin membeli suvenir, Anda dapat menemukan tokonya di salah satu sisi jalanan ini yang menjual berbagai merchandise Museum Angkut untuk dijadikan oleh-oleh.
Zona Eropa
Setelah menikmati suasana luar ruang yang terang benderang namun tetap sejuk, kita diajak kembali masuk ke dalam sebuah ruang besar di Zona Eropa. Di area yang cukup luas ini, kita dapat menemukan nuansa romantis dari café-cefe Italia, Perancis, Jerman dan Inggris yang diwakili oleh kota London yang merupakan kota tersohor di Eropa. Ada miniatur Menara Eiffel di Paris, Menara Pisa Italia dan Colloseum di Roma, bahkan bisa berfoto mengenakan scooter dengan latar belakang kanal-kanal di Venesia.
Zona Istana Buckingham
Inggris sebagai kerajaan paling tersohor di dunia dan terbukti menghasilkan berbagai angkutan berkelas seperti Blackburn, Triumph, Matchless, Royal Enfield, Raligh, Fillir, Francis Barnett, Austin, Mini Cooper, Rolls Royce, dan sebagainya juga hadir di Museum Angkut. Pengunjung bisa melihat mobil Land Rover yang pernah digunakan oleh Queen Elizabeth saat parade di Australia. Anda juga bisa berfoto bersama The Queen di singasananya yang megah.
Zona Las Vegas & Hollywood
Walaupun namanya Zona Las Vegas namun jangan berpikir Anda bisa menemukan alat-alat permainan judi di sini. Di zona ini kita bisa melihat bagaimana suasana malam hari di gerbang Las Vegas yang dilengkapi dengan mobil-mobil mentereng. Para movie freak pasti merasa betah di Zona Hollywood karena Anda akan menemukan berbagai mobil yang dipakai dalam film-film Hollywood yang ngetop, salah satunya film James Bond. Kapan lagi bisa bergaya di depan kamera bak agen 007?
Mengelilingi Museum Angkut memang menyenangkan. Namun untuk dapat menikmati semua zona secara keseluruhan sebaiknya mencari waktu saat tidak sedang ramai oleh pengunjung atau berkunjunglah lebih dari satu kali. Selamat berpetualang!
Harga Tiket Masuk
Untuk bisa menikmati semua koleksi Museum Angkut pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar:
- Rp60 ribu/orang pada hari biasa, sedangkan pada akhir pekan (Jumat-Minggu)/Liburan/Tanggal Merah dikenakan tiket masuk seharga Rp80 ribu/orang.
- Anak-anak hingga tinggi 85 cm mendapatkan free ticket.
- Bagi pengunjung yang membawa kamera, kecuali kamera di smartphone dikenakan tiket per kamera seharga Rp30 ribu.