Tiap tahunnya Indonesia tak hanya ‘kebanjiran’ air hujan tetapi juga wabah demam berdarah. Sebelum terkena, segera lindungi keluarga.. Apa saja yang bisa dilakukan?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]D[/dropcap]emam berdarah atau DB benar-benar makin jadi momok. Penyakit itu ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes betina yang sebelumnya menggigit orang yang kena demam berdarah. Setelah virus “mengeram” di tubuh nyamuk sekitar 8-10 hari, nyamuk tersebut sudah dapat menularkannya pada orang lain. Bahkan, nyamuk ini dapat pula “menurunkan” virus demam berdarah ke jentik-jentiknya.
Di tubuh manusia virus akan berkembang biak, berkeliaran dalam darah selama dua hingga tujuh hari ditandai dengan munculnya demam. Bila si sakit digigit nyamuk belang hitam putih tersebut, virus masuk ke dalam nyamuk, dan akan ditularkan ke orang lain lagi.
Tak cukup slogan 3M
Badan Kesehatan dunia sudah mencoba mencari vaksin demam berdarah tetapi ternyata cukup sulit. Pasalnya, ada empat jenis virus penyebab demam berdarah, dan vaksinasi untuk satu atau dua strain virus saja malah meningkatkan beratnya penyakit. Sehingga, sampai saat ini masih dicari vaksinasi untuk seluruh strain virus, diduga vaksinasi belum akan tersedia dalam 5-10 tahun ke depan.
Jadi, satu-satunya langkah mencegah demam berdarah saat ini adalah memutus rantai penularan, termasuk mengenyahkan si nyamuk demam berdarah yang sudah digalakkan pemerintah dengan slogan 3M. Cukupkah itu? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cara ini memang dapat mengurangi kembang biak nyamuk terutama tingkat larva. Tetapi tetap tak mempengaruhi penularan penyakit demam berdarah di masa-masa mendatang. Agaknya semua payung perlu dibuka sebelum hujan terjadi. Apa saja yang bisa dilakukan?
1. Kenali gejala DB
Walau sudah basah sedikit, tak ada salahnya membuka payung untuk mencegah basah lebih banyak. Mengenali secara dini gejala demam berdarah akan sangat membantu mengatasi penyakit dan juga mencegah penularan pada orang lain. Ingatlah kemungkinan demam berdarah bila Anda atau keluarga mengalami demam tinggi tanpa sebab jelas, yang mendadak, dan terus menerus disertai tanda-tanda perdarahan, yaitu uji bendung positif, dan/atau trombosit kurang 100.000/μl, dan/atau hematokrit meningkat lebih atau sama dengan 40%. Sebaiknya, jika sudah ada yang terdiagnosis demam berdarah, laporkan pada ketua RT atau pejabat kesehatan setempat. Jangan sampai jatuh korban lagi.
2. Lakukan penyemprotan insektisida (fogging)
Lakukan penyemprotan di lingkungan Anda bila sudah ditemukan penderita demam berdarah, sekurang-kurangnya 3 penderita demam tanpa sebab yang jelas, apalagi bila ditemukan jentik-jentik nyamuk di lokasi tersebut. Penyemprotan dilakukan 2 kali dengan jeda satu minggu. Penyemprotan ini hanya untuk membunuh sebagian nyamuk demam berdarah dewasa, bukan artinya lingkungan Anda sudah benar-benar terbebas demam berdarah. Selama masih ada jentik, akan muncul nyamuk baru, dan penularan pun akan terulang lagi.
3. Menebarkan bubuk abate
Bubuk abate berguna untuk membasmi jentik nyamuk Aedes. Tebarkan di tempat-tempat air umum, penampungan air dan bangunan terutama yang sudah dihuni oleh jentik-jentik. Dosisnya 1 sendok makan peres (10 gram) abate untuk 100 liter air.
4. Jangan bosan 3 M
Jangan sepelekan slogan 3 M. Bila setiap orang di lingkungan Anda menyadari tak ada tempat sama sekali untuk nyamuk berkembang biak, wabah demam berdarah di lingkungan Anda bisa dicegah. Ingatlah untuk menguras tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali dan tebarkan bubuk abate untuk mencegah jentik. Lalu, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur atau membuang barang bekas yang bisa menampung air. Jangan sepelekan kaleng cola bekas Anda minum malam kemarin, pembungkus plastik yang Anda buang di pinggir jalan, dan penampung air di pot bunga Anda. Semua bisa menjadi tempat nyamuk bertelur dan bila dibiarkan, Anda telah menyambung rantai penularan demam berdarah.
5. Lindungi diri Anda dan keluarga dari gigitan nyamuk
Terutama di musim-musim hujan seperti ini, tentu jamak bila nyamuk berlipat ganda. Melindungi kulit tak hanya membuat Anda terlindung dari gatalnya bekas gigitan nyamuk, tetapi juga penularan penyakit. Pakailah repelen nyamuk, dan gunakan pakaian tertutup bila bepergian ke tempat yang tidak diketahui status demam berdarahnya, apalagi bila keluar kota. Ingatlah, di manapun Anda bisa digigit nyamuk demam berdarah. Hindari pula tempat-tempat yang padat. Usahakan rumah Anda memakai kasa nyamuk dan nyalakan pendingin ruangan.
Mengenal Si Pembawa Virus |
|
Referensi:
- Suroso T, Umar AI. Epidemiologi dan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia saat ini. Dalam”: Hadinegoro SR. Satari HI. Demam Berdarah Dengue: naskah lengkap Pelatihan bagi Pelatih Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis penyakit Dalam dalam tatalaksana kasus DBD. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2004.
- World Health Organization Media Centre. Dengue and dengue hemorrhagic fever. April 2002
- Centers for Disease Control and Prevention. Dengue Fever. 2005