[quote type=”center”]Dulu, tiap ruang kelas SD terpampang jadwal piket kebersihan. Tiap pagi atau pulang sekolah, para murid giat menyapu, mengepel, menghapus papan tulis, dan sebagainya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]N[/dropcap]amun, sekarang kegiatan tersebut tergilas dengan kebijakan sekolah yang menghadirkan petugas kebersihan khusus yang melakukan tugas yang tadi disebutkan. Padahal kegiatan piket kebersihan kelas ternyata sangat bermanfaat.
Hal baik dari piket kebersihan kelas :
- Anak akan terlatih untuk bekerja sama dengan teman sebayanya. Di usianya saat ini, anak sedang mengembangkan kemampuan untuk berempati, toleransi, dan kerja sama sehingga kegiatan piket kelas yang dilakukan secara bersama-sama dan bergiliran akan merangsang perkembangan aspek sosial.
- Anak akan belajar mengenai rutinitas harian yang teratur melalui aktivitas piket kelas. Hal itu juga secara tidak langsung akan mengembangkan kemampuan untuk meregulasi dirinya agar lebih teratur.
- Mengembangkan rasa tanggung jawab, artinya melakukan apa yang memang harus dilakukan. Mungkin rasanya tidak nyaman jika anak melakukan sesuatu yang baru, namun dengan memberikan tugas piket anak akan belajar mengenai tanggung jawab pribadi dan kelompoknya.
- Mengembangkan pemahaman mengenai kebersihan lingkungan. Jika anak cukup terbiasa dengan pola-pola rutinitas harian terkait piket, ia akan menyadari bahwa kebersihan adalah hal yang penting dan wajib dijaga. Secara tidak langsung, perilaku menjaga kebersihan ini juga akan memengaruhi perilakunya di rumah atau lingkungan lain.
- Disiplin adalah salah satu aspek yang juga dapat distimulasi dengan mengikuti kegiatan piket kelas. Disiplin artinya tepat dan sesuai dengan waktu, anak-anak yang mendapatkan giliran untuk piket berarti juga mengembangkan disiplin waktu. Misalnya datang lebih pagi dibandingkan teman sekelasnya yang lain.
Peran orangtua dan guru
Agar kegiatan piket kelas dapat merangsang perkembangan psikologis anak, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru ataupun orangtua.
- Jadilah role model yang baik untuk anak. Di usianya saat ini, mereka sangat kritis dan sudah mampu melakukan analisis yang cukup mendalam pada tingkah laku orang dewasa di sekitarnya. Jika guru konsisten dalam mengusahakan dan mengupayakan kegiatan piket berjalan dengan baik, maka guru pun harus menunjukkan perilaku yang konsisten dalam menjaga kebersihan.
- Hindari terlalu banyak membantu anak saat ia sedang melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam kegiatan piket kelas. Jadilah pengawas ketika mereka saling berbagi tugas di kelas.
- Orangtua juga diharapkan untuk mendorong kemandirian anak yang dimulai dari rumah, sehingga ketika mereka diberi tanggung jawab terkait dengan aktivitas piket kelas, mereka tidak lagi mengeluh. Salah satu bentuk dorongan dan dukungan orangtua antara lain mengantarkan anak ke sekolah lebih pagi saat ia mendapatkan giliran piket. Selain itu, mengingatkan anak mengenai jadwal piketnya juga sebagai salah satu bentuk perhatian orangtua pada tugas dan tanggung jawab. Umumnya mereka yang berusia 6-8 tahun, masih membutuhkan pengawasan orang dewasa.
Sistem point atau reward dapat diberikan kepada perorangan atau kelompok yang dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya saat piket kelas berlangsung, dengan hasil yang bersih dan rapi.