[quote type=”center”]Bermain bukan asal bersenang-senang, tapi juga harus ada manfaat yang didapat. Ibarat pepatah sambil menyelam minum air, sambil bermain mengasah kecerdasan otak.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]anyak cara untuk menstimulasi anak usia 0-5 tahun, salah satunya dengan cara bermain. Karena pada usia tersebut merupakan masa emas pertumbuhan otak, di mana stimulasi, perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak mencapai tahap optimal. Apa fungsi bermain, sehingga dikatakan penting untuk anak.
Menurut Landreth, seperti yang disampaikan Muhamad Rizal, Psi pada Smart Parents Confrence. Bermain adalah bagian integral dari masa kanak-kanak, suatu media yang unik untuk memfasilitasi perkembangan ekspresi bahasa, keterampilan komunikasi, perkembangan emosi, keterampilan sosial, keterampilan pengambilan keputusan, dan perkembangan kognitif pada anak-anak. Sedangkan permainan adalah semua media yang dipakai oleh anak untuk melakukan kegiatan bermainnya.
Dalam memilih permainan untuk anak, orangtua perlu mempertimbangkan faktor usia, karena ini berkaitan dengan tahapan perkembangannya. Untuk itu, perhatikan mainan yang akan dimainkan cocok untuk usia berapa. Kecuali untuk permainan tradisional, maka orangtua yang menentukan apakah cocok bila dimainkan oleh anak (sesuaikan dengan perkembangan anak, baik itu perkembangan sosial, motorik, kognisi ataupun bahasa).
Contoh permainan sesuai dengan usia anak, dan kecerdasan apa yang bisa dikembangkan :
Usia 0 – 3 bulan
Pada usia ini, kemampuan bayi masih sangat terbatas, sehingga kita perlu berhati-hati dalam
melakukan permainan. Bayi baru mulai bisa membedakan warna, serta baru mulai melakukan interaksinya dengan dunia luar.
1. Kecerdasan Interpersonal dan Linguistik
Bercakap-cakap dengan bayi Anda, dalam bahasa yang singkat dan jelas. Misalnya “Ini Mama”. Sambil bercakap-cakap, arahkan wajah Anda berhadapan dengan wajahnhya. Permainan ini akan menjadi dasar kemampuan bahasa, serta dengan melakukan tatap muka, maka bayi mulai diajarkan untuk melakukan kontak dengan orang lain.
2. Kecerdasan Musikal
Perdengarkan musik bagi bayi Anda. Bunyi-bunyian yang memiliki ritme tetap juga akan membantu anak untuk belajar memahami bunyi.
3. Kecerdasan Spasial dan Kinestetik
- Perdengarkan sumber suara, misalnya kerincingan, suara ibu atau ayah. Dan biarkan bayi mencari sumber suara. Ingat, respons bayi masih lambat, tidak heran bila ada jeda beberapa detik sebelum bayi memberikan respons. Lakukan dengan memindah-mindahkan sumber suara.
- Bila memungkinkan, gantung mainan bayi di atas, lalu biarkan mainan itu bergerak memutar dan bersuara. Ini akan membuat bayi menggerakkan bola mata, dan menggerakkan kepala mengikuti sumber gerakan dan suara.
- Berikan rattles, atau mainan lembut lainnya (soft toys), sehingga bayi mulai belajar menggenggam serta menggerakkan mainan tersebut.
- Letakkan mainan di depan bayi dalam posisi telungkup dan dalam jangkauan, biarkan bayi mencoba maraih/mengambil mainan tersebut.
Usia 3 – 6 Bulan
1. Kecerdasan Spasial dan Kinestetik
- Pasangkan sepatu/kaus kaki yang memiliki karakter atau figur tertentu pada bagian ujung, sehingga bayi tertarik untuk mengangkat kaki dan melihat karakter tersebut.
- Bayi juga akan berusaha meraih kaus kakinya, ini akan melatih kecerdasan spasialnya.
- Bunyikan mainan di sekitarnya, biarkan bayi mencari sumber suara, dan mencoba meraih mainan tersebut.
2. Kecerdasan Linguistik
- Tirukan suara-suara yang keluar dari si bayi, bisa secara secara langsung, bisa juga dengan merekam dan meperdengarkan kembali.
- Buat gerakan mengangguk, atau jawaban atas suara yang dihasilkan bayi, sehingga Anda seolah-olah sedang bercakap-cakap dengannya. Ini akan merangsang bayi untuk tetap mengeluarkan suara
- Membaca buku juga akan merangsang anak untuk belajar kata-kata. Semakin sering kita membacakan buku, semakin banyak kata yang bisa diserap. Bacakan dengan perlahan, sambil memperlihatkan buku dan gambar-gambar di dalam buku tersebut. Selain mengembangkan kecerdasan linguistik, hal ini juga akan membantu mengembangkan kecerdasan interpersonal.
Usia 6 – 9 Bulan
Pada usia ini, bayi mulai belajar untuk duduk, merangkak, mulai belajar untuk berdiri. Dengan
demikian, variasi permainan bisa menjadi lebih luas lagi.
1. Kecerdasan Spasial dan Kinestetik
- Berikan mainan yang bisa bergerak, seperti mobil-mobilan, dan jalankan mobil tersebut, biarkan bayi bergerak mengikuti arah mobil. Jangan terlalu jauh, sehingga sulit terjangkau, merasa frustrasi dan tidak ingin bermain.
- Bermain dengan bola, terutama yang mudah digenggam, tidak besar, tetapi juga tidak terlalu kecil sehingga mudah dimasukan ke dalam mulut, sehingga bayi bisa mengeksplorasi dengan baik.
- Untuk anak yang lebih besar dan sudah tumbuh gigi, coba berikan wadah berisi biskuit kecil dan biarkan si kecil mencoba mengambil dan belajar untuk memasukkan ke dalam mulut.
- Anak yang sudah diberikan makanan pendamping ASI dan sudah mulai bisa duduk, ada baiknya juga didudukkan di kursi makan bayi (high chair), sehingga ia bisa belajar duduk dengan baik.
2. Kecerdasan Linguistik
- Tetap berikan buku pada anak, agar ia terbiasa melihat gambar dan mendengarkan kata-kata.
- Pilih mainan yang bisa bersuara, misalnya telepon-teleponan yang bisa mengeluarkan suara sehingga anak tertarik mendengarkan dan memainkan.
3. Kecerdasan Interpersonal
- Melambai-lambaikan tangan, “gimme five”, atau salaman, akan merangsang anak menciptakan interaksi dengan orang lain.
- Ajak anak bermain di taman dekat rumah, biarkan ia mulai mengenal orang lain di luar keluarga.
4. Kecerdasan Intrapersonal
- Panggil namanya, biarkan ia memahami bahwa itu adalah namanya, dan tunggu sampai ia memberikan respons, misalnya dengan menoleh ke arah pemanggil.
5. Kecerdasan Naturalis
- Bawa anak ke halaman rumah, perkenalkan dengan binatang piaraan, perkenalkan dengan tanaman dan pohon-pohon. Lihat reaksinya. Perhatikan, hati-hati dengan binatang peliharaan. Beberapa jenis anjing tidak terlalu bersahabat dengan bayi, sehingga bisa membuat bayi ketakukan. Perhatikan jarak aman.
5. Kecerdasan Logis Matematis
- Berikan beberapa benda yang sama pada anak, misalnya bola. Lalu sambil memberikan pada anak, kita mulai menghitung “satu.. dua.” Anak mulai dikenalkan pada konsep angka.
Usia 9 – 12 bulan
1. Kecerdasan Kinestetik
- Berikan anak mainan yang bisa didorong (misal walk & ride), sehingga anak belajar untuk berdiri dan mulai melangkah. Perhatikan bobot mainan, jangan sampai terlalu ringan, sehingga bisa membuat anak jatuh.
- Bermain lempar bola. Ajarkan anak melempar bola.
- Memainkan drum, melatih koordinasi tangan.
- Belajar menyusun balok.
- Ajak anak untuk menari dengan iringan lagu yang riang.
2. Kecerdasan Logis Matematis
- Mengajarkan menyusun urutan balok, dari depan sampai terakhir, akan mengajarkan anak sekuensial.
3. Kecerdasan Interpersonal
- Ajak anak untuk bermain dengan anak-anak sebaya. Tujuannya mengenalkan anak dengan anak lainnya, sehingga anak terbiasa dengan anak lainnya.
- Ajak anak memberikan respons ketika dibacakan buku. Biarkan anak memilih buku yang diinginkan, lalu baca bersama-sama.
- Bermain “ciluk baa” dengan tujuan melatih anak memberikan reaksi atas tindakan orang lain, dan sebaliknya.
4. Kecerdasan Naturalis
- Ajak anak melihat lingkungan sekitar, melihat binatang, tanaman, alam lainnya. Bisa dengan mengajaknya ke kebun Binatang, piknik, atau melihat kegiatan berkebun.
- Menonton film tentang binatang.
5. Kecerdasan Musikal
- Putarkan lagu-lagu anak-anak, ajak mereka untuk mendengarkan dan menirukan lagu.
6. Kecerdasan Linguistik
- Ajak anak bercakap-cakap sambil memainkan mainannya.
- Tirukan suara mereka sambil menambahkan ekspresi muka, sehingga mereka senang dan mendapatkan penguatan untuk mengulangi lagi suaranya.
Usia 1 – 3 tahun
Pada saat ini, perkembangan kecerdasan anak sudah sangat maju dan kompleks, maka perlu
stimulasi yang lebih untuk mengembangkan mereka. Usia ini anak sudah mulai bisa berkomunikasi dalam bentuk percakapan sederhana, sudah memiliki kemampuan pemecahan masalah, dan ini saat yang tepat untuk mengembangkan kepercayaan dirinya.
1. Kecerdasan Kinestetik
- Bermain bola, anak sudah mulai bisa menendang serta menangkap bola. Ajak mereka melakukan permainan bola. Permainan ini bisa menjadi permainan favorit mereka.
- Anak sudah mulai bisa mengayuh sepeda, jadi tidak ada salahnya mulai memberikan mereka sepeda roda tiga. Jika orangtua memiliki sepeda, bisa bersepeda bersama, jika tidak, orangtua bisa mendampingi anak bersepeda.
- Bermain panjat tangga serta perosotan.
- Bermain petak umpet.
2. Kecerdasan Logis matematis
- Bermain pasel (puzzle) sederhana (kurang dari 10 keping).
- Bermain balok membentuk bangunan.
3. Kecerdasan Linguistik
- Telpon mainan, melatih anak untuk bercakap-cakap.
- Hand puppet.
- Buku cerita bergambar.
4. Kecerdasan Interpersonal
- Bermain peran.
- Bermain dengan teman sebaya.
5. Kecerdasan Naturalis
- Pergi ke kebun binatang.
- Ajak anak untuk melakukan kegiatan berkebun ringan.
- Pergunakan media buku atau kartu bergambar binatang.
6. Kecerdasan Musikal
- Perdengarkan lagu, ajak anak bernyanyi bersama.
- Memainkan alat musik, misalnya drum atau xylophone.
7. Kecerdasan Intrapersonal
- Buku gambar dan krayon non toxic, sebagai media mengekspresikan diri dan mengembangkan imajinasi.
Tip : Memilih Mainan
1. Sesuaikan dengan usia anak.
Ketika memilih mainan pertama untuk aktivitas anak, penting untuk mengetahui tingkat perkembangan mental di usianya. Pilih mainan sesuai dengan tingkat belajarnya. Cobalah cari mainan yang akan menantang perkembangan keterampilan tetapi tanpa membuat anak frustrasi. Selalu cek label usia di setiap kemasan mainan. Label usia yang terdapat pada kemasan memang berdasarkan pada kemampuan mental dan fisik anak, kebutuhan bermain, minat dan keamanan.
2. Utamakan keselamatan.
Baca dengan baik manual dan label yang ada pada mainan sehingga tidak terjadi kesalahan penggunaan mainan tersebut. Pastikan dibuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah pecah sehingga tidak membahyakan, pastikan mainan bebas cat yang beracun. Bila memungkinkan, beli mainan yang memiliki standar keamanan internasional di kemasannya. (RM)
Referensi :
- Rizal, M, Psi. Seminar Smart Parent Conference. 24-26 Juli 2009. JHCC.
No Comments
anak sy usia 7 thn,tp motoriknya kurang berkembang dengan baik. sy melihat badannya tidak selentur teman2 seusianya. Apakah ada tempat untuk melatih motorik anak saya tersebut?
Apakah ada terlihat gangguan saat berjalan atau naik tangga? Sulit berdiri dari posisi berbaring? Kalau ibu sangat curiga gangguan motorik (terlihat dari hal2 tersebut) lebih baik diperiksakan ke dokter anak ahli saraf. Kalau tidak, coba diarahkan untuk olahraga seperti berenang atau atletik 🙂
Apakah ada terlihat gangguan saat berjalan atau naik tangga? Sulit berdiri dari posisi berbaring? Kalau ibu sangat curiga gangguan motorik (terlihat dari hal2 tersebut) lebih baik diperiksakan ke dokter anak ahli saraf. Kalau tidak, coba diarahkan untuk olahraga seperti berenang atau atletik 🙂
untuk bisa lancar berbicara, bisa distimulasi dengan diajak bicara, atau bernyanyi bersama. namun bila memang perkembangannya lambat, lebih baik dilakukan terapi wicara, juga bisa dilakukan di klinik anakku. terima kasih.. 🙂