Motion sickness atau mabuk perjalanan merupakan keluhan yang sering dialami, terutama anak-anak. Gejala umum yang timbul antara lain pucat, sakit kepala, lemas, berkeringat dingin, mual, dan muntah.
Motion sickness terjadi apabila otak menerima rangsang yang tidak seimbang antara kesan dari sistem optik (organ mata) terhadap suatu gerakan dengan kesan dari sistem vestibular pada telinga bagian dalam. Balita dan anak-anak umumnya lebih rentan motion sickness, karena mereka lebih banyak bergerak dibanding orang dewasa. Tingginya frekuensi gerakan menyebabkan otak, yang sedang dalam tahap perkembangan memberikan sinyal lebih kompleks.
Pada mabuk perjalanan ringan, pemberian obat pada anak-anak sebenarnya kurang diperlukan. Anda cukup meletakkan handuk yang telah direndam dengan air dingin pada kening anak sampai kondisinya membaik. Anda juga dapat memberikan minuman ataupun manisan yang mengandung jahe. Penelitian menyatakan bahwa senyawa 6-gingerols dan galanolactone yang terkandung dalam jahe mampu mencegah timbulnya perasaan mual dan muntah. Pastikan agar anak mendapat udara segar dan tidak terlalu banyak bergerak.
Kondisi mual dan muntah yang berlebihan dapat menyebabkan sang buah hati mengalami dehidrasi dan penurunan tekanan darah, sehingga si kecil lemas. Jika terjadi kondisi ini, pemberian obat anti mual-muntah sangat dibutuhkan, yakni obat golongan antihistamin Dimenhidrinat.
Sebagai obat pencegah mabuk perjalanan, Dimenhidrinat akan lebih efektif apabila diberikan sedikitnya 30 menit dan lebih baik 1-2 jam sebelum melakukan perjalanan.
Dosis yang diizinkan untuk penggunaan Dimenhidrinat adalah sebagai berikut:
Dewasa: 50-100 mg, 2-3 kali, tidak lebih dari 400 mg/hari
Anak-anak:
- 2-5 tahun : 12,5-25 mg, 2-3 kali sehari, dari 75 mg/hari
- 6-12 tahun : 25-50 mg, 2-3 kali sehari, tidak lebih dari 150 mg/hari
Pemberian Dimenhidrinat pada anak-anak di bawah 2 tahun sebaiknya dihindari kecuali atas anjuran dokter. Tindakan-tindskan tanpa obat yang telah disebutkan sebelumnya dapat dilakukan untuk mengurangi perasaan tidak nyaman pada si kecil. Sama seperti obat golongan anti-histamin lainnya, Dimenhidrinat juga menimbulkan efek samping berupa drowsiness (mengantuk). Rasa mengantuk dapat memberikan perasaan nyaman dan membantu si kecil untuk beristirahat.
Penggunaan Diminhidrinat harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan sebab penggunaan dosis berlebihan dapat menimbulkan efek penekanan pada sistem saraf pusat yang dapat berakibat fatal pada bayi dan anak-anak. Pemberian Diminhidrinat sebaiknya dihindarkan pada bayi prematur, asma, dan penyakit paru lainnya, glaukoma, kejang, gangguan jantung, serta hipersensitif terhadap Dimenhidrinat.
Selama menggunakan Dimenhidrinat, perhatikan pemasukan cairan pada buah hati anda. Dimenhidrinat memiliki efek samping berupa mulut kering, sehingga peningkatan asupan cairan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi yang dapat memperburuk kondisi si kecil.
referensi:
- Ernst and Pittler, Efficacy Of Ginger For Nausea And vomitting : A Systematic Review Of Randomized Clinical Trials. British Journal Of Anaesthesia 84 (3) : 367. , 2000.
- F. Estelle R. Simons, M.D, Advancesvin H1-Antihistamines. The New England Journal of Medicine. 21 (1) 351 : 2203-2217., 2004.
- DiPiro, Cecily V. dan A. Thomas Taylor, Nausea and V0mitting, pada Di Piro :. Pharmacotherapy, A Patophysiologic Aporoach, sixth edition ,New York : McGraw-Hill, 2005.