Dear Dr. Damar,
Dok, belakangan ini jadwal haid saya tidak teratur. Jika biasanya rutin setiap tanggal 5 dan haid selama 6-7 hari, kini bisa lebih cepat atau lambat, dan lamanya pun berubah-ubah. Bahkan sempat lompat bulan, menjadi 3 bulan sekali. Usia saya sekarang 30 tahun Dok dan belum menikah. Mohon penjelasan. Terima kasih.
Kalita Anjani – Jakarta Selatan
=================================================================================
Jawab:
Gangguan haid atau perdarahan dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya tumor jinak maupun ganas pada rahim, mulut rahim, indung telur, atau disebabkan oleh infeksi pada organ intim. Selain itu, perdarahan dapat juga disebabkan oleh efek samping obat-obat tertentu.
Jenis gangguan haid ada beberapa macam. Haid datang sebulan dua kali (siklus <21 hari) disebut sebagai polimenorea. Haid terlalu jarang (di atas 35 hari sekali), disebut dengan oligomanorea, tidak mendapatkan haid selama 6 bulan atau lebih, disebut amenorea. Ada juga yang memiliki siklus haid tidak teratur, kadang dua atau tiga bulan sekali. Sebaliknya, ada yang mengalami darah haid banyak, sampai ganti pembalut 6-7 kali sehari. Kondisi ini disebut sebagai hipermenorea.
Sebelum dilakukan tindakan, dokter biasanya akan mencari tahu apa penyebabnya, apakah karena kelainan organik pada organ intim perempuan atau penyakit-penyakit tertentu, atau karena kelainan sistem hormonal.
Bila terdapat kelainan organ maka akan dilakukan tindakan, misalnya operasi, bila disebabkan masalah hormonal, maka akan dilakukan terapi sulih hormon.
Selain itu penanganan gangguan haid sangat bergantung dari usia pasien, apakah berada pada usia perimenars (11-14 tahun), usia reproduksi (sampai 40 tahun), atau berada pada usia perimenopause (40-50 tahun).
Gangguan haid yang terjadi pada usia reproduksi harus dilakukan pengobatan. Bila ada risiko kanker rahim (endometrium), seperti riwayat kanker rahim dalam keluarga, kencing manis, obesitas, hipertensi atau sedang menggunakan obat tamoksifen (obat kanker payudara) maka dianjurkan melakukan biopsi endometrium, untuk menyingkirkan ada/tidaknya keganasan pada endometrium.
Saran saya,coba Ibu berkonsultasi dengan spesialis kebidanan dan kandungan, agar dapat diketahui penyebab pastinya.