[pullquote]Diperkirakan penderita diabetes di Indonesia akan melonjak tiga kali lipat, dan usia penderitanya pun semakin muda. [/pullquote]
[dropcap]M[/dropcap]eski Diabetes Melitus tipe2 sudah menjadi penyakit yang mendunia, pesatnya lonjakan jumlah pengidap cukup mencengangkan. Menjelang tahun 2025, lebih dari tiga perempat pasien diabetes berada di negara berkembang. Diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai komplikasi, seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, kebutaan, dan kecacatan.
Angka kejadian diabetes di Indonesia diperkirakan naik hampir tiga kali lipat dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta orang pada tahun 2030. Peningkatan ini termasuk paling pesat dibandingkan dengan negara lain seperti Cina ataupun India.
Perubahan gaya hidup dan adanya urbanisasi meningkatkan risiko diabetes karena berubahnya pola diet, menurunnya aktivitas fisik, obesitas, dan faktor lain seperti stress yang berubah dari kehidupan pedesaan ke perkotaan. Usia terkena diabetes di negara berkembang juga sedikit lebih muda yaitu 45-64 tahun dibandingkan dengan negara maju (64 tahun), antara lain disebabkan malnutrisi di masa kecil atau dalam kandungan menjadi obesitas di masa dewasa yang lebih banyak terjadi di negara berkembang.
Hal ini sejalan dengan teori Barker yang menyatakan bayi-bayi yang kekurangan nutrisi di masa kehamilan berisiko mengidap penyakit degeneratif (penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes) lebih tinggi dan lebih dini. Itu sebabnya, Indonesia saat ini mendapat ancaman double burden yaitu menghadapi permasalahan malnutrisi di satu sisi dan obesitas di sisi lain.
Mengenali diabetes
Diabetes adalah penyakit metabolik dengan gejala gula darah tinggi yang disebabkan gangguan produksi dan/atau kerja hormon insulin. Insulin adalah hormon yang diperlukan tubuh agar gula darah dapat digunakan oleh sel. Tujuannya agar sel dapat menjalankan fungsinya.
Diabetes secara garis besar dibagi menjadi diabetes mellitus tipe1 yang diduga erat berhubungan dengan faktor autoimun dan diabetes mellitus tipe2 yang lebih dikaitkan dengan resistensi insulin. Pada diabetes tipe1, hormon insulin absolut diperlukan, berbeda dengan diabetes tipe2 yang berhubungan dengan faktor risiko kegemukan dan degeneratif. Diduga, diabetes tipe2 lah yang akan meningkat pesat seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat di Indonesia.
Faktor risiko diabetes tipe2
Sampai saat ini penyebab diabetes disebabkan beberapa faktor (multifaktorial), mulai dari mulai lingkungan hingga genetik. Makin banyak faktor risiko akan makin mudah pula seseorang mengidap penyakit ini. Berikut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya diabetes:
- Riwayat diabetes pada Keluarga
- Kegemukan
- Riwayat diabetes pada kehamilan
- Toleransi glukosa terganggu. Toleransi glukosa terganggu dapat diketahui dengan memeriksakan kadar gula darah di laboratorium dengan cara tertentu, biasanya dilakukan sebagai bagian dari penapisan atau medical check up.
- Gaya hidup bermalas-malasan
Bagaimana mencegah diabetes?
Gaya hidup aktif dan pola makan sehat masih menjadi inti pencegahan penyakit diabetes:
- Pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi gula dan tinggi lemak dan menjaga berat badan tetap ideal.
- Olahraga teratur dapat membuat hormon insulin bekerja lebih optimal dan mempertahankan berat badan berada pada rentang normal.
- Medical check up. Semakin banyak faktor risiko sebaiknya dilakukan penapisan lebih dini. Bahkan pada mereka dengan multirisiko, diabetes tipe2 dapat terjadi pada usia di bawah 30 tahun. Makin banyak pula ditemukan diabetes tipe2 pada usia anak dan remaja. Secara garis besar, mereka yang telah lebih dari usia 35 tahun sebaiknya mulai melakukan medical check up yang terdiri dari gula darah puasa dan gula darah dua jam setelah makan. Konsultasikan hasilnya pada dokter.
Referensi:
- Shaw, JE, Sicree RA, Zimmet, PZ. Global estimates of the prevalence of diabetes for 2010 and 2030. Diabetes Res Clin Pract 2010 Jan:87(1):4-14
- Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Diabetes Melitus tipe II. Jakarta, Perkeni 2011.
- Lindblom R, Ververis K, Tortorella, SM, et al. The early life origin theory in the development of cardiovascular disease and type 2 diabetes. Mol Biol Rep. 2015 Apr;42(4):791-1