[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]esaat setelah melahirkan, seorang ibu tidak dapat melihat secara langsung apa yang dilakukan pada bayinya saat itu. Tahu-tahu sang bayi sudah diberikan pada ibu dalam keadaan bersih dan rapih. Sebenarnya apa saja yang dilakukan segera setelah bayi dilahirkan? Simak ulasan berikut.
Pemeriksaan rutin di ruang bersalin
Pemeriksaan rutin segera setelah bayi lahir, yaitu pemeriksaan untuk menentukan kondisi bayi. Pemeriksaan ini harus dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan.
1. Penilaian APGAR Score
Setelah bayi dilahirkan dan dipotong tali pusatnya, bayi diletakkan di bawah pemancar panas kemudian dokter melakukan pemeriksaan umum dengan melakukan penilaian terhadap warna kulit, pernapasan, tonus (kekuatan otot), gerakan, refleks bayi, yang semuanya dicatat sebagai APGAR Score. Penilaian ini dilakukan pada menit pertama dan menit ke 5 setelah bayi dilahirkan. Gambarannya bisa sangat beragam, misalnya:
- Nilai 7/10 : Bayi dalam keadaan baik
- Nilai 4/6 : Asfiksia ringan/gangguan pernapasan ringan
- Nilai 0/3 : Asfiksia berat/gangguan pernapasan berat
2. Pemeriksaan Tali Pusat
Pemeriksaan tali pusat untuk melihat ada tidaknya kelainan pada tali pusat. Tali pusat kemudian diikat dan dibungkus dengan kasa. Penggunaan alkohol diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat basah dan atau lembab. Perawatan tali pusat harus bersih dan kering serta bebas dari infeksi.
3. Pengukuran bayi
Pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala, perlu dilakukan untuk menentukan apakah ukuran yang didapat sesuai dengan nilai normal pada usia kehamilan. Untuk kehamilan cukup bulan biasanya berat badan berkisar 2500-4000 gram. Panjang bayi juga diperiksa unutk menentukan apakah ukuran panjangnya normal atau tidak. Pengukuran lingkar kepala untuk menentukan apakah ada makrosefali/kepala besar atau mikrosefali/kepala kecil. Jika ditemukan salah satu keadaan tersebut maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kepala, misalnya dengan melakukan ultrasonogafi kepala.
4. Pemeriksaan Genitalia
Pemeriksaan jenis kelamin dan ada tidaknya anus juga harus dilakukan untuk memantau apakah ada kelainan atau tidak. Jenis kelamin harus dapat ditentukan dengan segera. Jika meragukan, dokter akan melakukan pemerksaan lebih lanjut. Jika anak laki-laki, dipastikan apakah buah zakar berada dalam kantongnya.
Setelah semua pemeriksaan selesai, bayi kemudian diselimuti dan diberikan pada ibu untuk didekap dan dicoba untuk menyusu pada ibu agar perangsangan pengeluaran ASI dapat terjadi sedini mungkin. Inisiasi Menyusi Dini (IMD) juga dapat dilakukan segera setelah bayi dilahirkan.
Pemeriksaan di ruang perawatan bayi
Ketika masuk di ruang perawatan, bayi diberikan suntikan vitamin K dan pemberian salep atau tetes mata. Vitamin K perlu diberikan pada setiap bayi baru lahir sebagai pencegahan terhadap kemungkinan perdarahan pada bayi baru lahir. Pemberian salep atau tetes mata berguna untuk mencegah infeksi pada mata akibat melewati jalan lahir. Pada saat ini, bayi dapat dibersihkan tetapi tidak dimandikan. Memandikan bayi baru dapat dilakukan setelah keadaan stabil, paling tidak setelah 6-12 jam.
Referensi:
Stoppard M. Complete baby and child care. Chapter I: the newborn baby. Dorling Kindersley. 2001