[pullquote]Menyitir pendapat terapis Sony Ambudy, Amd OT, olahraga adalah salah satu cara efektif untuk menjalin komunikasi interaktif dengan anak autistik. Gerakan intensif pada olahraga tertentu dapat membantu penyandang autistik berkomunikasi secara non verbal.[pullquote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]O[/dropcap]lahraga tidak hanya berguna untuk kesehatan fisik semata, namun juga baik bagi kesehatan psikis penyandang autistik, sehingga kita dapat memasuki dunia penyandang autisma dengan lebih mudah. Bila dikemas dengan cara menyenangkan, olahraga menjadi aktivitas yang memberikan banyak manfaat bagi autistik, karena pada dasarnya semua orang senang bermain.
Ruang terbuka adalah lokasi berolahraga yang baik bagi penyandang autistik, karena secara psikologis membantu mereka untuk lebih terbuka terhadap orang di sekitarnya.
Olahraga bagi anak autistik juga bermanfaat sebagai pengalih kegiatan tantrum dan sarana untuk melepaskan energi yang berlebihan sehingga emosinya dapat tersalurkan. Selain itu anak autistik dapat berlatih motorik halus, motorik kasar, keseimbangan, interaksi sosial dan berbagai persepsi tentang ruang publik dan ruang pribadi.
Gabriels menemukan bahwa sifat lekas marah, hiperaktif, dan perilaku stereotip seperti misalnya tangan mengepak, secara signifikan berkurang setelah anak-anak autistik melakukan olahraga berkuda. Studi tentang manfaat berkuda bagi anak autistik telah banyak dilakukan. Salah satu menyebutkan bahwa bila dilakukan selama 10 minggu, dapat memengaruhi motorik, verbal, dan keterampilan berbahasa. Anak-anak tersebut memiliki pemahaman yang lebih baik, lebih mudah berbagi dengan orang lain, dan bersosialisasi.
Sedangkan Hameury menemukan bahwa berkuda dapat meningkatkan perhatian anak autistik, memperbaiki persepsi tentang emosi, dan diyakini kedekatan anak dengan kuda memberi efek menenangkan.
Jenis olahraga lain juga memberi efek positif bagi anak autistik, misalnya saja jogging, gym, renang. Namun tentu saja orangtua perlu memastikan keamanannya. Allion menemukan bahwa jogging selama 20 menit menurunkan sifat agresif. Ia memberlakukan selama 2 minggu.
Renang juga dapat membantu anak autistik lebih tenang. Yang pernah dilakukan adalah berenang selama 60 menit, dimana di dalamnya meliputi berenang sambil terapi dan dalam bentuk permainan bersama ayah/ibu/pendamping. Latihan dilakukan seminggu dua kali selama 16 minggu. Para pakar menyarankan agar saat berenang melibatkan saudara kandung
Diduga semua mekanisme terjadinya perubahan perilaku tersebut berkaitan dengan hormon adenosin di otak. Hormon ini membuat tidur lebih nyenyak, mengurangi kejang dan rasa cemas.
Upaya meningkatkan adenosin dalam aktivitas sehari-hari dapat berupa:
- Jalan kaki selama 15 menit
- Jogging 20 menit
- Berenang 30 menit
- Melompat-lompat di trampolin selama 10 menit
- Jalan santai 30 menit.
Jika Anda bingung menentukan jenis olahraga bagi anak, diskusikan dengan dokter dan terapisnya. Apapun itu, usahakan untuk mengagendakan olahraga buat putra-putri Anda. Ini akan membantu Si Kecil belajar lebih banyak dan berperilaku baik.