[pullquote]Belakangan tren hamil namun tetap kurus merebak di kalangan ibu-ibu hamil. Beberapa bahkan terlalu kurus dan bersikeras tak ingin melejit berat badannya. Hati-hati bahaya yang mengintai di belakangnya.[/pullquote]
Sejak maraknya artis Hollywood maupun tanah air memperlihatkan ‘prestasi’ mereka dalam hal mempertahankan kelangsingan selama masa kehamilan maupun pascakelahiran, fenomena tersebut kemudian dibingkai oleh CNN sebagai mommyrexia.
Apa itu mommyrexia?
Secara definisi, para pemerhati kesehatan menjabarkan mommyrexia sebagai suatu keadaan ibu hamil yang terobsesi untuk tetap langsing dan melakukan apapun untuk mempertahankan berat badannya, dan secepat mungkin kembali langsing seperti sebelum hamil.
Para ibu hamil ini benar-benar menghitung kalori dari makanan yang masuk, olahraga berlebihan, bahkan menghindari menyusui dan pascapersalinan mereka lebih memilih bertemu dengan personal trainer di pusat kebugaran.
Apa efeknya?
American Pregnancy Association (APA) dan The British Medical Journal (BMJ) menegaskan bahwa kelainan pola makan termasuk mommyrexia menimbulkan efek yang berbahaya baik bagi si ibu maupun janinnya. Risiko tersebut meliputi:
- Berpotensi tinggi mengalami keguguran
- Kelahiran prematur
- Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah
- Kematian janin
- Keterlambatan pertumbuhan janin
- Melahirkan bayi dengan masalah pada sistem pernapasan
- Bayi mengalami diabetes
- Ibu hamil mengalami hipertensi
- Depresi pascakelahiran
- Abnormalitas janin
- Preeklampsia
Bagaimana menyikapinya?
Baik APA dan BMJ keduanya merekomendasikan untuk para ibu dengan mommyrexia mendapatkan edukasi, konseling, dan pelayanan dalam hal nutrisi dari para pemerhati kesehatan selama masa kehamilan dan kelahiran. Tentu saja faktor orang terdekat menjadi hal yang mendukung keberhasilan ibu hamil lepas dari mommyrexia.
Menurut Mayo Clinic, kenaikan berat badan yang direkomendasikan untuk wanita yang berat badannya rendah yakni sebesar 14-20 kg, untuk berat badan normal sebesar 12-17 kg, untuk yang berat badannya berlebih sebesar 7-12 kg, dan yang obesitas sebesar 6-10 kg. Takaran tersebut tentunya disesuaikan dengan kondisi masing-masing dan isu kesehatan yang menyertai. Hal yang juga disarankan untuk menjaga melesatnya berat badan yang tak terkendali bukan dengan membatasi atau mengurangi kalori, melainkan dengan memilih makanan yang tepat.
Oleh karenanya, menjaga berat badan menjadi hal yang utama. Terlalu sedikit maupun terlalu banyak tentu akan menimbulkan masalah. Hal yang perlu dicamkan oleh ibu hamil adalah tujuan dari kehamilan itu sendiri: ibu dan bayi sehat, selamat saat melahirkan serta lancar menyusuinya. Enjoy your pregnancy!
Mommyrexia dan kecerdasan bayi
Penelitian Smith, dkk. pada tahun 2011 menemukan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan selama kehamilan dengan kecerdasan. Dalam kondisi mommyrexia, berat badan yang rendah dan kenaikannya yang di luar normal berpengaruh pada asupan dan gizi yang mengalir pada janin. Seperti yang kita ketahui bahwa pembentukan sel saraf dan otak berkembang pesat saat dalam kandungan. Minimnya asupan pada penderita mommyrexia menurunkan kesempatan organ yang mendukung kecerdasan janin menjadi tidak berkembang optimal. Ingin bayi cerdas, maka asupan yang cukup adalah kuncinya.