[pullquote]Tak banyak orang yang mau melakukan sesuatu untuk menggerakkan perubahan dalam lingkungannya. Tak banyak juga yang bisa bilang bahwa ia telah melakukannya. Ibu yang satu ini adalah salah satunya.[/pullquote]
Berkenalan dengan Terry Endropoetro (43 tahun) adalah sebuah keasyikan tersendiri. Istri dari R. Danny Ramadhan dan ibu dari Kande Dayinta Andharu (15 tahun) ini memang ekspresif, antusias, dan punya banyak cerita seru. Lalu, apa sebenarnya yang dilakukan oleh perempuan yang terlihat nyentrik dengan kepalanya yang nyaris tak berambut ini? Yuk kita ikuti perbincangan dengannya.
Gemas menyoal sampah
Sampah telah menjadi masalah yang sering dibicarakan dan kadang masih sulit dicari jalan keluarnya. Salah satu cara yang sampai saat ini masih diupayakan pemerintah adalah untuk menggerakkan kebiasaan buang sampah pada tempatnya. Namun tetap saja, kesadaran untuk melakukan hal ini masih sangat rendah untuk beberapa kalangan.
“Kadang bahkan kalangan yang kita pikir lebih elit seperti mereka yang memiliki kendaraan pribadi saja masih ada, lho, yang buang sampah ke jalan. Saya bahkan sempat beradu argumen dengan oknum yang buang sampah dari mobilnya. Saya ingin bisa melakukan sesuatu untuk bisa membangkitkan kesadaran ini di benak mereka,” tutur lulusan Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini.
Karena memiliki keterampilan menggambar, Terry yang juga pendiri Komunitas Negeri [Kita] Sendiri ini lalu mulai membuat serial iklan moral. Awalnya hanya membahas mengenai kebiasaan buang sampah, lama kelamaan ia mulai memasukkan isu-isu lain yang juga sering muncul. Sejak ia mem-posting iklan moralnya di media sosial, Terry malah jadi punya banyak ‘penggemar’.
“Alhamdulillah dukungannya semakin banyak. Mereka kasih masukan dan kritik positif. Ada yang ingin selalu di-mention kalau ada iklan moral baru yang saya buat, ada juga sebuah komunitas seni rupa di Yogya yang mengulas karya-karya saya ini kemudian mengajak orang lain untuk menyebarkannya. Saya bahkan sempat diwawancara oleh Metro TV mengenai iklan moral ini.”
Ajak anak traveling
Terry tergerak merintis iklan moral ini karena ia sangat mencintai Indonesia. Ia ingin orang-orang yang melihat iklan moralnya ini menjadi lebih peduli atau lebih paham akan kesantunsan dan norma-norma yang harus diikuti, hal-hal yang dapat menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang dihargai dan dihormati. “Saya tidak mau menggurui, karena itu iklan moral saya lebih banyak berbicara melalui gambar dan diberi sedikit nuansa humor,” ungkap kelahiran Sungai Gerong, Palembang, ini.
Terry yang senang melakukan perjalanan ke pelosok Nusantara ini merasa bahwa orang Indonesia harus lebih mencintai negerinya yang indah ini. “Bayangkan, saya pernah bertemu dengan wisatawan asing yang sampai berencana untuk melancong ke berbagai pulau di Indonesia setiap tahunnya. Dia bilang, Indonesia negeri yang paling indah dari semua negara yang pernah ia datangi! Nah, kita sendiri sebagai ‘penghuni’ sudah pernah ke Indonesia bagian mana saja?” cetus perempuan yang pernah bekerja menjadi desainer grafis di sebuah media besar di Jakarta ini.
Rasa cintanya membuat Terry memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya pada tahun 2013 dan lebih konsentrasi mengurus komunitas jalan-jalannya serta menyebarkan iklan moral. “Anak saya saja sering saya mintakan izin untuk ikut traveling. Dia mendapatkan keuntungan pengalaman langsung ketika mengunjungi berbagai daerah di Indonesia yang tidak ia dapatkan di bangku sekolah. Untunglah pihak sekolah memahami hal ini dan selalu memberi izin,” tutur traveler yang sudah pernah menjejakkan kaki ke Flores, Lombok, Bali, Kepulauan Key, Raja Ampat, Banda Naira, kota-kota besar di Sulawesi, dan Bau Bau ini.
Iklan moral sebagai gerakan nasional
Agar iklan moral ini lebih cepat diterima masyarakat dan memberikan efek perubahan perilaku pada mereka yang melihatnya, Terry merangkul seorang teman, Dike Marta, entrepreneur designer yang melihat pesan moral ini sebagai sebuah karya sosial kreatif dengan tujuan yang sangat positif.
“Orang pastinya senang ditegur dengan bahasa yang santun dan menarik, inilah kekuatan dari iklan moralnya Terry. Agar bisa diterima di berbagai kalangan, iklan moral ini harus bersih dari SARA, jadi kami juga memilah sekali pesan yang dipilih dan tidak bernuansa politik atau golongan tertentu,” ujar Dike menjelaskan.
“Seorang teman yang sering saya mintai bantuan sebagai editor dadakan iklan moral, Eko Prasetyo, sempat menceritakan pengalamannya. Ketika itu, dia mengenakan T-shirt iklan moral tentang memberikan kursi pada orang yang lebih tua. Ketika berada di dalam bus TransJakarta, banyak penumpang lain yang melirik untuk melihat dan membaca pesan di T-shirt-nya itu. Tidak lama kemudian, beberapa penumpang serta merta berdiri memberikan kursinya pada yang lebih tua. Seperti itulah efek yang saya inginkan dari iklan moral ini,” tutur pecinta olahraga bsersepeda ini dengan bersemangat.
Dike dan Terry yang berencana menjadikan iklan moral untuk bangsa ini sebagai gerakan nasional berharap bahwa akan semakin banyak yang mengenal dan kemudian membantu menyebarkan iklan moral tersebut. Dengan demikian, perubahan perilaku yang positif pun akan lebih mungkin terjadi. “Kami sadar bahwa mengusahakan hal ini butuh waktu yang panjang dan bantuan banyak pihak, namun setidaknya kami sudah melakukan sesuatu yang kami percaya dapat membuat perubahan!” ungkap Terry di akhir obrolan. Yuk, bantu share!
Iklan Moral Versi Anda
Ingin menyumbangkan ide iklan moral untuk Terry?
Ayo kirimkan ide seru Anda melalui, twitter: @negeriID atau facebook: Negeri Kita Sendiri. Jangan lupa untuk menambahkan #ideiklanmoral di belakang ide Anda.
Tiga pemberi ide terbaik akan mendapatkan merchandise menarik berupa T-shirt dan magnet kulkas (limited edition). Ide para pemenang juga akan dibuatkan gambar iklan moralnya dan dimunculkan di Anakku Edisi 09/2015.
Lomba berakhir pada tanggal 14 Agustus 2015
Untuk mengenal lebih jauh mengenai iklan moral ini, Anda juga dapat meng-klik tautan berikut :Blog.negerisendiri.com // Instagram: negerikitasendiri
Jangan lupa untuk menjadi follower dan fans serta share iklan moral yang Anda suka. Ayo, kirimkan segera ide Anda dan jadilah pendukung gerakan iklan moral untuk Indonesia!