Memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur, atau kapan dan dimanapun Anda dapat berinteraksi dengan balita Anda.
Merangsang kecerdasan berbahasa verbal:
- ajaklah anak bercakap-cakap,
- bacakan cerita berulang-ulang,
- rangsang untuk berbicara dan bercerita,
- menyanyikan lagu anak-anak,
Melatih kecerdasan logika matematika:
- mengelompokkan, menyusun, merangkai dan menghitung mainan,
- bermain angka,
- bermain aneka permainan seperti halma, congklak, sempoa, catur, kartu, bermain teka-teki,
- menyusun puzzle,
- bermain balok menjadi aneka bentuk bangunan,
- bermain komputer.
Mengembangkan kecerdasan visual-spasial:
- mengamati gambar/foto,
- merangkai dan membongkar lego,
- menggunting, melipat, menggambar,
- main halma, menyusun puzzle,
- bermain rumah-rumahan,
- permainan komputer
Melatih kecerdasan gerak tubuh:
- berdiri satu kaki,
- jongkok, membungkuk,
- berjalan di atas satu garis,
- berlari, melompat,
- melempar, menangkap,
- latihan senam, menari, olahraga permainan.
Merangsang kecerdasan musikal:
- memperdengarkan musik, bernyanyi,
- memainkan alat musik, mengikuti irama dan nada
Melatih kecerdasan emosi interpersonal:
- bermain bersama anak yang lebih tua atau lebih muda,
- saling berbagi kue,
- mengalah, meminjamkan mainan,
- bekerja sama membuat sesuatu,
- permainan mengendalikan diri,
- mengenal berbagai suku bangsa dan budaya, agama melalui buku atau TV
Melatih kecerdasan emosi intrapersonal:
- menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal,
- mengarang cerita
Merangsang kecerdasan naturalis:
- menanam biji hingga tumbuh,
- memelihara tanaman dalam pot,
- memelihara binatang,
- berkebun, wisata di hutan, gunung, sungai, pantai,
- mengamati langit, awan, bulan, bintang, dll.
Anak mempunyai potensi bawaan berbagai kecerdasan dan dirangsang terus menerus sejak kecil dengan cara yang menyenangkan dan jenis yang bervariasi maka ia akan mempunyai kecerdasan yang multipel.
Kreativitas anak akan berkembang jika orangtua selalu bersikap otoritatif (demokratik), yaitu mendengarkan dan menghargai pendapat anak, serta mendorongnya berani mengungkapkannya. Keluarga harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di sekeliling yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.