[quote type=”center”]Salah satu kesulitan bagi anak-anak berkebutuhan khusus adalah merasakan empati. Bagaimana cara orangtua mengajarkan hal ini pada mereka ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]K[/dropcap]etepatan empati memerlukan perpaduan antara keterampilan kognitif dan afektif, sama dengan penerimaan informasi dalam komunikasi. Awal mula yang mendahului terjadinya empati adalah dengan melihat target yang diamati. Ketika seseorang melihat atau mendengar cerita tentang kesedihan seseorang maka hal pertama yang akan terjadi padanya adalah proses sensasi. Sensai memerlukan alat indera. Ia mendengar dan melihat dengan alat indera yaitu telinga dan mata.
Sulit berempati
Anak-anak berkebutuhan khusus seringkali bermasalah dengan kemampuannya berempati. Mereka cenderung asyik dengan dirinya sendiri sehingga mengabaikan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dengan kondisi tersebut, bagaimana mereka bisa mempunyai empati dengan orang lain terutama dengan teman-temannya di sekolah maupun di rumah? Oleh karena itu penting sekali agar anak-anak berkebutuhan khusus mempunyai regulasi diri yang stabil sehingga mereka lebih bisa aware terhadap lingkungan. Penting sekali bagi orangtua untuk bisa mengajarkan hal ini kepada anak-anak karena kemampuan ini akan mereka aplikasikan pada saat mereka berinteraksi dengan teman dan lingkungannya.
Apa yang bisa dilakukan orangtua ?
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengajarkan empati kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, antara lain :
1. Role model
Pada saat anak sedang bermain dengan temannya di lingkungan dan saat itu ada temannya yang jatuh, ajarkan kepada anak bagaiaman untuk membantu temannya juga dengan memberikan apa yang temannya itu butuhkan seperti tisu, minum dan sebagainya, sambil mengatakan “sakit ya?” Orangtua bisa mengarahkan anak dan melakukannya bersama-sama.
2. Bermain ekspresi
Menggambar bermacam-macam ekspresi seperti senang, sedih, marah, takut dan sebagainya. Lalu coba aplikasikan ekspresi tersebut pada saat bermain dengan anak sehingga anak mempunyai pengalaman dengan berbagai macam ekspresi tersebut.