[pullquote]Anak bersikap manis di meja makan, tidak melepeh makanan yang tidak disukai, menghabiskan makanannya dengan baik. Memang bisa ya ?[/pullquote]
[dropcap style=”color: #83d358;”]M[/dropcap]enurut Dona Jones, pengarang buku Taming Your Family Zoo: Six Weeks to Raising a Well-Mannered Child, anak perlu diajarkan sopan santun makan sedini mungkin. Pada saat usia sekolah, anak akan menampilkan perilaku yang telah dipelajarinya sejak ia belum bersekolah. Jika anak diijinkan berpindah-pindah tempat pada saat makan atau terus disuapi untuk menghabiskan makannya, maka anak akan kesulitan bertahan di meja makan untuk menghabiskan makannya secara mandiri kelak.
Sebelum mengajarkan etika dan sopan santun di meja makan, orangtua perlu mengetahui tahapan perkembangan anak agar tidak terlalu muluk dalam menetapkan harapan. Mengharapkan anak usia 1 menghabiskan makanannya tanpa membuat meja atau baju kotor pastinya terlalu berlebihan.
Batita(2-3 tahun) | Merupakan tahap memperkenalkan dan melakukan pembiasaan. Pada tahap ini orangtua perlu untuk mengingatkan terus menerus perilaku yang diinginkan. Berikut hal yang perlu dibiasakan pada batita kita:
Tips dalam mengajarkan:
|
Balita(3-5 tahun) | Kemampuan motorik dan bahasa berkembang pesat. Gunakan kesempatan untuk latihan-latihan-latihan.
Pada saat anak mulai bersekolah (TK), perkenalkan aturan tambahan seperti:
Tips:
|
Usia sekolah(6 tahun ke atas) |
Tips:
|
Makan bersama keluarga besar di tempat umum
Ketika hendak melakukan makan di tempat umum atau makan bersama dengan keluarga teman, sebelumnya, ingatkan kembali anak akan sopan santun dan perilaku makan yang diharapkan.
Orang tua bisa menggunakan social story untuk mengingatkan hal-hal yang perlu dilakukan dan mengapa hal-hal tersebut perlu dilakukan.
Pada saat makan, jika anak melanggar sopan santun yang telah diajarkan, ingatkan anak secara baik baik dengan suara rendah/flat agar anak tidak merasa malu di depan orang banyak. Katakan yang akan perilaku yang diharapkan dengan kalimat singkat dan positif. Jika anda duduk disebelahnya, ingatkan anak dengan volume yang hanya bisa didengar oleh anak anda. Jika perlu, ingatkan akan reward yang akan didapatkannya (jika sudah ada perjanjian sebelumnya) jika ia mampu menunjukkan sopan santun yang seharusnya.
Hindari anak tantrum
Pastikan Anda bukan penyebab si kecil tantrum. Pastikan harapan Anda sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Perhatikan hal berikut:
- Memaksa anak usia 2 tahun untuk terus duduk di kursi makan sepanjang waktu makan bersama orang dewasa kemungkinan besar akan membuat anak bosan dan tantrum.
- Memaksa anak menghabiskan porsi untuk orang dewasa bisa memicu rasa kesal anak yang bisa berujung pada tantrum.
- Makan malam bersama yang terlalu larut juga dapat memicu tantrum pada anak. Anak sudah lelah dan mengantuk, dan biasanya memiliki seribu satu alasan untuk tidak menghabiskan makan malam mereka.
- Jika pun tantrum tidak dapat dihindari, orangtua hendaknya tidak terpancing untuk menjadi emosi. Cepat analisa keadaan dan cari tahu penyebab tantrum agar orang tua bisa memberikan reaksi yang bijak. Misalnya anak kesal dan tidak mau menghabiskan makan malam karena sangat mengantuk akibat jadwal makan yang terlalu larut, beri target makan lebih sedikit pada anak dari porsi yang seharusnya dihabiskan.