[pullquote]Bermain pura-puraan atau role playing ternyata banyak manfaatnya lho. Apa saja ?[/pullquote]
Dunia kanak-kanak adalah dunia bermain. Bermain dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, bisa juga tanpa alat bantu. Jenis permainan yang dapat dimainkan tanpa alat bantu adalah bermain peran (role playing). Bermain peran adalah suatu kondisi dimana seorang anak menjadi seseorang yang bukan dirinya atau apa yang tidak sedang terjadi pada dirinya.
Perilaku ini kerap kali menghiasi perkembangan anak kita sejak ia berusia sekitar 18 bulan. Disaat seorang anak perempuan menawarkan makanan ke boneka kesayangan, saat anak menggunakan sendal/sepatu ayah/ibunya, atau saat seorang anak laki-laki mencuci mainan mobil-mobilannya. Peran yang dimainkan semakin lama akan semakin kompleks dan bervariasi sesuai dengan perkembangan sosial, kognisi, emosional, dan fisik anak. Tempat rekreasi seperti Kidzania mendasari pilihan permainannya pada tugas perkembangan yang satu ini karena memang tugas perkembangan ini adalah tugas perkembangan yang menarik dan sangat krusial dalam kehidupan anak.
Mengapa anak senang bermain role playing ?
- Anak diberikan kebebasan untuk berkreasi dan berimajinasi.
- Anak memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan apa yang ia perlukan dan apa yang ia sukai.
- Melalui bermain peran, anak juga dapat memiliki sarana relaksasi bersama orangtua atau pengasuhnya.
Beberapa ahli perkembangan memasukkan ketrampilan bermain peran dalam milestones / daftar tugas perkembangan. Hal tersebut adalah sebuah pernyataan ilmiah betapa bermain peran sangat penting dan sebaiknya tampil dalam kehidupan setiap anak.
Coba amati buah hati kita
Coba kita ingat-ingat perkembangan anak kita. Coba amati perkembangan anak-anak yang ada disekitar kita sekarang.
- Pada usia 18 bulan pernahkah anak kita menampilkan perilaku mencoba sepatu ayahnya dan mengucapkan kata “papapa” atau “papa”?
- Di usia 24 bulan, adakah keinginan anak untuk mulai membuat cerita singkat saat ia bermain mobil-mobilan atau lego?
- Apakah si upik pernah tampil dengan gaya keibuan dan pura-pura menyiapkan berbagai makanan di rumah dengan menggunakan miniatur alat masak dari plastik?
- Apakah si buyung di usia 7 tahun sangat menjiwai peran pemain bola favoritnya?
Howard Gardner mengelompokkan perilaku kecerdasan kedalam beberapa kelompok yaitu kecerdasan verbal linguistik, logik-matematik, visual spatial, musical, interpersonal, intrapersonal, body kinesthetic, dan naturalistilk.
Apa manfaatnya?
- Memperkenalkan dan melatih cara interaksi serta komunikasi verbal dengan orang lain melalui percakapan dua arah antara anak dan pengasuh (kecerdasan verbal linguistik).
- Orangtua dapat memasukkan nilai-nilai / norma-norma cara berkomunikasi dengan orang lain (intrapersonal).
- Mengajarkan anak tentang lingkungan hidup (kecerdasan naturalistik) dan artinya bagi kelangsungan hidup anak (kecerdasan interpersonal).
Tidak ada aturan baku yang harus dipatuhi dan tidak ada alat spesifik yang harus dimiliki untuk bermain peran. Dua hal penting yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian peran dengan usia dan gender anak.
Bermain peran memerlukan kemampuan fisik dan kognitif yang cukup kompleks karena melibatkan daya ingat, daya tangkap, imajinasi, dan kemampuan meniru. Oleh karena itu tema bermain peran yang dipilih orangtua sebaiknya mempertimbangkan kemampuan yang telah dimiliki anak. Bermain peran dengan anak usia 18 bulan akan berbeda bila dibandingkan dengan bermain peran bersama anak usia 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun. Kondisi under challenge atau over challenge seperti di atas akan membuat kegiatan bermain peran kehilangan esensinya dan menjadi tidak menarik bagi anak.
Selain mempertimbangkan kemampuan fisik dan kognitif anak, orangtua juga perlu mempertimbangkan perkembangan sosial-emosional anak saat menentukan tema atau alat bantu kegiatan bermain peran. Satu hal yang masih menjadi kontrovesi di dunia perkembangan anak adalah penggunaan alat bantu boneka dan miniatur alat masak untuk bermain peran. Ada beberapa praktisi yang menyatakan dengan tegas bahwa boneka dan miniatur alat masak tidak dapat digunakan sebagai alat bantu bermain peran bagi anak laki-laki. Sementara sebagaian lain menyatakan bahwa boneka yang menyerupai bentuk binatang, mobil, buah, sayuran dan miniatur alat masak dapat digunakan sebagai alat bantu bermain peran bagi anak laki-laki.
Keunikan lain bermain peran atau role playing memberikan efek terapeutik pada perkembangan anak yang memiliki hambatan. Beberapa praktisi perkembangan anak menggunakan bermain peran sebagai media untuk membantu anak dengan keluhan depresi, trauma, hendaya bicara, hendaya belajar, dan juga membantu anak yang terlibat kasus kenakalan remaja.
Refrensi:
- Amstrong, T. (1999). 7 (Seven) Kinds of Smart: Identifying and Developing Your Multiple Intelligences. England: Plume.