Les memang banyak manfaatnya, sampai-sampai orangtua ingin mengikutkan
semua les agar anaknya mampu bersaing dengan teman sebayanya. Namun benarkah
demikian?
Nofi terlihat sibuk sekali, bocah berusia 6 tahun ini sudah memiliki
kegiatan yang sedemikian padatnya. Sepulang sekolah, Nofi harus mengikuti
beragam les. Lihat saja jadwal Nofi. Hari Senin Nofi les bahasa Inggris, Selasa
les piano, Rabu ikut Taekwondo, Kamis les matematika, Jum’at les melukis, dan
di hari Sabtu Nofi mengikuti les renang. Untuk usianya yang masih kecil, Nofi
menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah dan di tempat les. Waktu bebas
sepenuhnya bagi Nofi adalah hari Minggu, di hari inilah dia bebas bermain tanpa
ada agenda les.
Keinginan orang tua untuk menjadikan anaknya sukses di masa depan
mendorong orang tua untuk memberikan fasilitas terbaik bagi anak-anaknya. Maka
keputusan untuk memasukkan anak ke berbagai tempat les acapkali menjadi pilihan
yang diambil orang tua.
Melalui tempat-tempat les ini diharapkan segala sisi kecerdasan anak
akan dapat terasah dengan maksimal sehingga anak-anak akan menjadi sosok yang multitalented
(penuh dengan bakat). Anak tidak hanya akan pandai secara akademik tetapi juga
memiliki fisik yang sehat dan jiwa seni yang terasah.
Agar beragam les yang dijalani anak tidak hanya sekedar keinginan orang
tua, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:
1.Sesuaikan
dengan bakat dan minat anak
Mencarikan les yang tepat untuk anak, orang tua perlu
menyesuaikan dengan bakat dan minat anak.Tanyakan pada anak les apa yang diinginkannya.
2.Pilih
tempat les yang menyenangkan
Karena anak akan belajar dalam waktu yang tidak
sebentar maka orang tua perlu mencarikan tempat les yang tepat untuk anak. Anak
butuh tempat les yang aman dan nyaman dan memahami dunia anak, dengan konsep melakukan
pembelajaran yang menyenangkan.
3.Beri
motivasi pada Anak
Ketika anak sudah memilih les yang diinginkan,
berikan dukungan padanya. Sampaikan bahwa les ini tepat untuknya dan memberikan
bekal untuk jadi orang hebat di masa yang akan datang.
4.Sesekali
berikan Rehat
Ada kalanya anak mengalami kejenuhan ataupun kebosanan.
Ketika masa itu tiba, tidak ada salahnya memberikan sedikit kelonggaran untuk
istirahat, tidak masuk les. Tetapi motivasi tetap diberikan orang tua agar
semangatnya muncul kembali.
5.Bantu
anak merasakan manfaatnya
Anak butuh mengetahui dan merasakan manfaat dari les
yang diikutinya. Jika les bisa menambah
ketrampilannya, membuatnya semakin pintar (mahir) dari hari ke hari, tentu anak
akan semakin semangat mengikuti les tersebut. Peran orang tua untuk membantu
anak mampu melihat manfaat yang didapat dan perubahan yang terjadi pada dirinya
sekecil apapun perubahan itu.
6.Stop..!
Jika membebani anak
Bila les yang dilakukan terasa membebani anak dan
tidak lagi “fun” bagi mereka, maka ada baiknya dihentikan saja. Jika segala
cara yang dilakukan untuk memompa semangatnya tidak jua membangun motivasinya,
dan mengikuti les justru membuat anak menjadi “stress” ada baiknya berikan
penawaran ke anak apakah di mau dilanjutkan atau berhenti saja.
Referensi:
Amstrong,
Thomas. Awakening
Your Child’s Natural Genius. New York: Tarcher. 2002 .