[quote type=”center”]Si kecil jinjit ? Coba amati apakah ini hanya bagian dari prosesnya belajar berjalan, atau ada sesuatu yang perlu dicurigai.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]aat belajar berjalan, kadang anak berjalan jinjit–di 3-6 bulan pertama dan akan menghilang kemudian. Pada usia 12-14 bulan, anak mulai berjalan dengan kaki datar di lantai. Namun jika di usia 3 tahun anak masih jinjit, mungkin ada yang perlu diwaspadai.
Kebanyakan dari anak yang masih berjalan jinjit (toe walking) setelah usia 3-5 tahun tidak diketahui penyebabnya (disebut idiopatik). Diduga anak-anak ini berjalan jinjit karena faktor keturunan, bukan pertanda suatu penyakit. Sedangkan tumbuh kembangnya normal seperti anak lain.
Suatu penelitian dengan jumlah sampel 1436 anak, menunjukkan sebagian besar anak yang berjalan jinjit tidak diketahui penyebabnya, terutama pada anak usia 0-2 tahun, dan separuhnya menghilang spontan setelah usia 5,5 tahun. Sebagian kecil menunjukkan adanya kelainan saraf atau otot. Setelah beranjak remaja, mereka masih merasakan nyeri, mengalami bullying dari teman-temannya, serta tak bisa mengikuti beberapa jenis olahraga. Kekhawatiran orangtua membuat anak-anak ini sering diajak berkonsultasi ke dokter anak, ahli bedah ortopedi, dan dokter saraf anak.
Ciri-ciri anak berjalan jinjit
- Berjalan dengan bertumpu pada ujung ibu jari.
- Secara konstan menyeimbangkan kedua ibu jari kakinya.
- Memiliki tumbuh kembang seperti anak normal.
- Berjalan dengan kedua lutut lurus.
- Memiliki riwayat keluarga berjalan jinjit (walau tak selalu begitu).
Jika anak Anda berjalan jinjit, patut diwaspadai kemungkinan adanya beberapa gangguan, seperti :
- Jaringan ikat di kaki (tendon) achilles yang pendek. Tendon achilles adalah jaringan yang menghubungkan tungkai bawah dengan tumit sehingga kaki bisa melangkah. Bila pendek, tumit tak bisa menapak, yang akhirnya dikompensasi dengan ibu jari yang jinjit.
- Distrofi otot. Penyakit muscular dystrophy adalah penyakit genetik yang menyerang serat otot dan seiring waktu menyebabkan otot melemah. Biasanya anak-anak ini sebelumnya berjalan normal kemudian menjadi jinjit.
- Palsi serebral. Kelainan otak yang menyebabkan kelainan gerak, postur, dan keterlambatan tumbuh kembang anak.
- Autisme. Beberapa anak dengan autisme berjalan jinjit.
Apa yang perlu dilakukan ?
Latihan secara rutin bisa mengubah kebiasaan ini sehingga anak berjalan normal:
- Peregangan otot betis dan penguatan otot bagian depan kaki merupakan target dari latihan sehingga lama kelamaan anak dapat berjalan normal (pola tumit-ibu jari kaki).
- Dokter akan menyarankan untuk melakukannya secara rutin di rumah selama anak masih berjalan jinjit dan latihan bisa bervariasi tergantung usia anak. Yang terpenting adalah anak melakukannya dengan senang hati tanpa terpaksa.
Pada beberapa kasus mungkin diperlukan sepatu khusus (braces) atau semacam gips serial untuk mempertahankan posisi kaki agar berjalan normal. Sebagian kecil mungkin membutuhkan operasi, misalnya bila tendon achilles sangat pendek.
Untuk anak yang berjinjit akibat penyakit tertentu seperti palsi serebral dan autisme, terapi bertujuan menunjang.
Beberapa latihan untuk anak jinjit
- Peregangan otot betis: anak tidur telentang dan nyaman. Luruskan lututnya dengan tangan Anda. Dorong bagian telapak kaki ke arah kepala hingga tumit tertekuk. Tahan gerakan tersebut sekitar 15-30 detik. Ulang gerakan ini sebanyak 10 kali per kaki setiap hari.
- Peregangan tendon achilles: Anak tidur telentang dan nyaman. Tekuk lutut, tahan dengan tangan Anda. Kemudian, tekuk tumit ke arah kepala dan tahan selama 15-30 detik. Kembalikan kaki ke posisi normal, ulang gerakan sebanyak 10 kali per kaki setiap hari.
- Duduk ke berdiri: Dudukkan anak. Minta ia meluruskan tangan ke depan. Letakkan tangan Anda di bawah lututnya sehingga memberi tahanan sedemikian rupa agar tumit anak menempel pada lantai. Mintalah anak belajar berdiri sambil tumitnya tetap mendatar pada lantai. Jadikan kegiatan ini menyenangkan seperti suatu permainan meraih benda, sambil bernyanyi, dan sebagainya.
Konsultasikan dengan dokter anak bila pada proses belajar berjalannya anak tak juga belajar menapak karena deteksi dini dapat mencegah berjalan jinjit menjadi suatu kebiasaan.
No Comments
anak saya juga, khanza usia 7 bulan baru pandai loncat-loncat di atas pangkuan saya tapi saat diberdirikan dia hanya bertumpu pada kaki kanannya saja dan kaki kirinya di tekuk dengan telapak kaki berjinjit. saya tidak tau apakah ada kelainan atau tidak, mudah-mudahan tidak ada, yang pasti saya akan mencoba latihan tersebut.