[quote type=”center”]Persalinan prematur atau persalinan kurang bulan didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapi 37 minggu.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]ersalinan prematur sendiri saat ini masih merupakan penyebab tingginya angka kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir. Secara umum angka kejadian persalinan prematur mencapai 6- 10%. Hal ini berkaitan dengan belum matangnya organ seperti paru, otak maupun saluran cerna bayi prematur.
Keputihan atau dikenal dengan istilah fluor albus atau leucorrhea kerap kali dialami oleh seorang wanita. Apabila keputihan terjadi pada masa kehamilan, maka sudah selayaknyalah memerlukan pemeriksaan fisik & penunjang yang memadai berkaitan dengan risiko yang akan dialami oleh ibu dan atau janin.
Keputihan sendiri digolongkan menjadi keputihan yang fisiologis (normal) dan keputihan yang patologis (abnormal), dimana keputihan fisiologis bercirikan antara lain sering timbul saat aktivitas fisik yang meningkat, adanya rangsangan seksual, masa sebelum haid, masa sesudah haid,sekitar ovulasi, kehamilan dengan ciri berwarna bening atau sedikit kuning, tidak gatal dan tidak bau.
Adapun hal yang menyebabkan keputihan antara lain:
- Kondisi tubuh atau penyakit kronis
- Kelainan endokrin (hormon) seperti diabetes mellitus
- Infeksi
- Benda asing seperti penggunaan alat kontrasepsi IUD dan kondom
Wanita hamil rentan mengalami keputihan, hal tersebut disebabkan perubahan pola hormonal, peningkatan jumlah produksi cairan & penurunan keasaman (pH) jalan lahir, terlebih lagi bila diperberat adanya infeksi. Adapun infeksi yang sering menimbulkan keputihan antara lain:
- Jamur (Candida sp). Keputihan yang disebabkan infeksi jamur ditandai dengan sekret berwarna kuning, seperti susu pecah, disertai gatal, kemerahan bahkan lecet pada jalan lahir.
- Parasit Trichomonas vaginalis. Penyebabnya adalah protozoa yang mempunyai flagel, keputihan bisa berbuih, kehijauan atau kuning keabu- abuan, berbau busuk menusuk, dapat disertai rasa gatal atau panas.
- Bakteri Gardnella vaginalis. Vaginosis bakterialis adalah sebuah kondisi ketika flora normal vagina preedominan laktobasilus yang menghasilkan hydrogen peroksida digantikan oleh bakteri anaerob yakni Gardnella vaginalis, spesies mobilunkus atau mikoplasma hominis. Keadaan ini telah lama dikaitkan dengan kondisi ketuban pecah dini, persalinan preterm (kurang bulan) dan infeksi amnion, terutama bila pH vagina lebih dari 5.0.
- Virus seperti Condyloma accuminata dan Herpez genitalis. Condyloma accuminata ditunjukkan dengan adanya massa berbentuk bunga kol (cauliflower) di jalan lahir disertai adanya keputihan, sedangkan pada Herpez genitalis ditandai dengan adanya lesi kecil berbentuk vesikel (kantong kecil- kecil berisi cairan) disertai rasa panas.
Perjalanan penyakit infeksi yang menyebabkan persalinan prematur sebenarnya belum jelas, diduga diawali dengan aktivasi fosfolipase A2 yang melepaskan bahan asam arakidonat dari selaput amnion janin, sehingga asam arakidonat bebas meningkat untuk sintesis prostaglandin. Endotoksin dalam air ketuban akan merangsang sel desidua untuk menghasilkan sitokin dan prostaglandin yang dapat menginisiasi proses persalinan. Berbagai sitokin seperti interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), tumor necrozing factor (TNF) merupakan produk yang berkaitan dengan persalinan kurang bulan.
Pengelolaan keputihan pada masa kehamilan tidak hanya semata- mata melakukan pemeriksaan berdasarkan ultrasonography atau melalui pemeriksaan detak jantung janin (cardiotocography maupun doppler), namun harus dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan, meliputi penilaian melalui wawancara, kemudian dilanjutkan identifikasi melalui pemeriksaan jalan lahir (inspekulo) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan sediaan apus keputihan atau pemeriksaan biakan (kultur). Diagnosis yang tepat mengenai penyebab keputihan akan menentukan pilihan terapi/ tatalaksana yang kita ketahui penyababnya sangatlah beragam sehingga dapat mencegah persalinan prematur.
Saran bagi ibu hamil dengan keluhan keputihan, ada baiknya menyampaikan keluhan tersebut pada dokter anda dan tidak perlu sungkan atau risih karena langkah pemeriksaan tersebut memang rutin dilakukan sebagai upaya untuk memilah apakah keputihan tersebut fisiologis atau patologis? Apakah memerlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut seperti sediaan apus atau kultur? Apakah harus dilakukan terapi atau tanpa terapi? Apakah berpotensi menyebabkan persalinan prematur? Dan apakah memerlukan pengobatan/ pencegahan persalinan prematur? Semua hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas generasi yang akan datang serta dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia.
Referensi :
- Mochtar AB. Persalinan Preterm. Dalam: Wiknjosastro GH, Rachimhadhi T, Saifuddin AB. Ed. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2008: 667- 76.
- Arad I, Ergaz Z. Fetal Inflamatory Response Syndrome and Associated Infant Morbidity.IMAJ 2004: 766- 9.
- Daili SF. Infeksi Menular Seksual. Dalam: Wiknjosastro GH, Rachimhadhi T, Saifuddin AB. Ed. Ilmu Kebidanan.Edisi 4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2008: 921- 34.