Artikel ini adalah lanjutan dari artikel : Penyakit ginjal dan saluran kemih pada anak
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]enyakit ginjal dan saluran kemih dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan atau sesudah lahir, atau dengan perkatan lain, penyakit ginjal dan saluran kemih dapat terjadi pada setiap kelompok umur. Berikut ini, disampaikan beberapa penyakit ginjal dan saluran kemih yang sering ditemukan pada anak.
- Kelainan bawaan
- Infeksi saluran kemih
- Sindrom nefrotik
- Glomerulonefritis akut
- Nefritis lupus
- Nefritis Henoch Shoenlein
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Batu saluran kemih
- Gagal ginjal akut
- Gagal ginjal kronik
1. Kelainan bawaan
Kelainan bawaan atau kongenital atau yang dibawa sejak lahir dapat ditemukan pada bayi. Jenisnya bermacam-macam, antara lain: ginjal tidak terbentuk, ginjal mengandung rongga (kista), ginjal berbentuk tapak kuda, ginjal melebar (hidronefrosis) saluran air kemih melebar (hidroureter), kandung kemih melebar (megalovesika), arus balik dari kandung kemih ke ureter, penyempitan saluran kemih, dan lain-lain. Kelainan ini dapat diketahui sejak bayi dalam kandungan tetapi umumnya diketahui setelah lahir. Biasanya kelainan ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti USG atau pemeriksaan radiologi (Rontgen).
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit infeksi di ginjal dan saluran kemih yang terjadi karena masuknya kuman. Umumnya kuman berasal dari tinja atau saluran cerna. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki. Gejalanya sangat bervariasi tergantung pada umur anak. Pada bayi baru lahir, ditandai dengan kuning, demam, muntah, mencret, rewel. Pada bayi yang lebih besar, ditandai dengan demam, menangis kalau berkemih, muntah atau mencret, air kemih keruh. Pada anak besar ditandai dengan demam, nyeri pinggang, air kemih keruh, Untuk memastikan penyakitnya, perlu dilakukan pemeriksan laboratorium yaitu pemeriksaan darah dan air kemih yaitu dengan biakan urin (membiak kuman dari air kemih).
Jika ditemukan infeksi saluran kemih pada anak, selain mengobati infeksinya, perlu dicari kelainan ginjal dan saluran kemih yang menyebabkan anak tersebut mudah menderita infeksi saluran kemih. Pemeriksaan tersebut antara lain dengan USG atau pemeriksaan radiologi (Rontgen)
3. Sindrom nefrotik
Dalam keadaan normal, protein yang terdapat di dalam darah tidak dapat keluar melalui ginjal ke dalam air kemih. Pada sindrom nefrotik, hal ini dapat terjadi.
Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal yang terjadi karena proses imunologis (yang menyerang sistem kekebalan tubuh) yang menyebabkan protein dari dalam pembuluh darah keluar melalui ginjal, sehingga di dalam air kemih banyak terdapat protein. Akibatnya protein di dalam darah rendah dan menimbulkan pembengkakan tubuh dan peningkatan kadar kolesterol darah. Pasien akan tampak bengkak terutama di kelopak mata, di tungkai dan kaki, dan perut membuncit karena mengandung cairan. Pada laki-laki, sering terlihat pembengkakan pada kantong buah zakar. Penyakit ini sering kambuh dan setiap saat dapat kambuh meskipun sudah diobati. Pasien dengan penyakit ini akan kontrol terus sampai dewasa untuk mengetahui kekambuhan dan mengobatinya. Pengobatan biasanya dengan pemberian obat prednison. Obat ini murah tetapi efek sampingnya sangat banyak sehingga pemakaiannya harus dengan pengawasan dokter.
4. Glomerulonefritis akut
Penyakit ini terjadi karena proses imunologis yang terjadi setelah infeksi kuman di kulit atau saluran nafas. Penyakit ini ditandai dengan kencing kemerahan (seperti air cucian daging), pembengkakan di kelopak mata dan tungkai, tekanan darah meningkat (hipertensi), air kemih sedikit atau tidak ada, penurunan fungsi ginjal yang timbul mendadak, dapat disertai kejang atau kesadaran menurun. Jika tidak segera ditanggulangi dapat menyebabkan kematian. Dengan penanganan yang baik, umumnya (98%) penyakit ini dapat sembuh sempurna tanpa kelainan ginjal.
5. Nefritis lupus
Penyakit ginjal ini terjadi melalui proses imunologis, yang mengenai sistem kekebalan tubuh. Umumnya ditemukan pada prempuan usia sekolah. Ditandai dengan adanya demam-demam, berat badan turun, tidak mau makan, cepat lelah. Gejala yang khas antara lain ruam kupu-kupu (buttetrfly rash) di muka, sensitif terhadap sinar matahari, terdapat kelainan di kulit, luka di mulut, radang sendi, kelainan ginjal sampai penurunan fungsi ginjal, kelainan saraf seperti kejang dan gangguan kesadaran, kelainan darah, kelainan paru, dan kelainan sistem kekebalan tubuh lainnya. Untuk memastikan penyakit ini, perlu dilakukan berbagai pemeriksaan laboratorium darah dan air kemih. Diperlukan juga pengambilan jaringan ginjal untuk diperiksa di laboratorium (biopsi ginjal). Pasien memerlukan pengobatan jangka lama.
6. Nefritis Henoch Schoenlein
Penyakit ginjal ini terjadi melalui proses imunologis, yang mengenai sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini terutama ditandai dengan kelainan kulit berupa perdarahan kulit tetapi trombosit dalam darah normal. Berbagai tanda kelainan ginjal dapat ditemukan pada penyakit ini seperti bengkak, tekanan darah tinggi, kencing berdarah, penurunan fungsi ginjal, sakit ulu hati. Kadang-kadang penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan. Jika tidak sembuh, biasanya akan memerlukan pengobatan yang lama.
7. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi pada anak jarang diketahui karena umumnya tekanan darah pada anak jarang diperiksa. Semestinya, untuk anak di atas 3 tahun perlu diperiksa tekanan darah minimal 1 kali setahun untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi. Hipertensi pada anak agak berbeda dengan dewasa. Penentuan hipertensi pada anak tergantung pada umur dan jenis kelamin anak. Umumnya hipertensi pada dewasa adalah hipertensi primer karena tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi pada anak umumnya sekunder atau diketahui penyebabnya, sehingga jika ditemukan hipertensi pada anak, wajib untuk mencari penyebabnya agar dapat diperbaiki sehingga anak tidak perlu minum obat antihipertensi.
Hipertensi pada anak dapat disebabkan penyakit ginjal, penyakit jantung, kelainan pembuluh darah, kelainan hormon, kelainan otak, dan obat-obatan. Gejala hipertensi pada anak sangat bervariasi, mulai dengan tanpa gejala sampai dengan gejala yang berat. Gejala hipertensi antara lain, sakit kepala, pusing, muntah-muntah, tidak mau makan, gelisah, berat badan turun, keringat berlebihan, kejang, sampai kesadaran menurun.
8. Batu saluran kemih
Batu saluran kemih adalah penyakit yang didapat. Batu saluran kemih dapat dijumpai di ginjal, saluran kemih atas (ureter), kandung kemih, dan saluran kemih bawah (urethra). Gejala batu saluran kemih tergantung pada lokasi batu.
Batu di ginjal biasanya ditandai dengan nyeri di pinggang, jarang terjadi nyeri hebat (kolik), sering disertai kencing kemerahan, demam karena infeksi saluran kemih, kembung, nyeri ulu hati, dan lain-lain. Tidak jarang batu ginjal tidak menimbulkan gejala dan baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan radiologis.
Batu ureter sering menyebabkan kolik (nyeri perut yang hebat) akibat pergeseran batu, kencing kemerahan, nyeri waktu berkemih.
Batu kandung kemih dan batu urethra sering disertai tanda infeksi saluran kemih, nyeri sewaktu berkemih, terdapat serbuk atau batu sewaktu berkemih, air kemih kemerahan. Kadang-kadang terdapat perubahan berkemih, yaitu aliran air kemih berhenti tiba-tiba dan kemudian keluar lagi dengan perubahan posisi. Gejala yang agak khas adalah, pada laki-laki anak sering menarik-narik alat kelaminnya sedangkan pada perempuan sering menggosok-gosok alat kelaminnya.
Pengobatan batu saluran kemih tergantung pada lokasi dan besarnya batu. Biasanya batu dibuang dengan operasi atau dapat dikeluarkan dengan memecahkan batu tersebut dengan alat khusus dan batu keluar dalam bentuk serbuk (lititripsi).
9. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut atau gagal ginjal mendadak adalah penyakit ginjal berupa penurunan fungsi ginjal yang timbul secara mendadak dan dapat pulih kembali dengan penanganan yang baik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan kekurangan cairan akibat muntah-muntah, mencret, luka bakar, perdarahan. Gagal ginjal akut dapat juga disebabkan berbagai penyakit ginjal (misalnya infeksi saluran kemih, sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut) atau akibat sumbatan saluran kemih seperti adanya batu saluran kemih, tumor atau bekuan darah di saluran kemih. Di negara kita, kejengkolan juga sering ditemukan sebagai penyebab gagal ginjal akut.
Gagal ginjal akut biasanya ditandai dengan tidak berkemih atau air kemih sedikit, mual-muntah, bengkak, tekanan darah tinggi. Dapat juga disertai sesak nafas, kejang-kejang, dan kesadaran menurun. Pengobatan gagal ginjal akut ini tergantung pada penyebabnya, misalnya pemberian cairan jika disebabkan oleh kekurangan cairan. Jika terjadi karena sumbatan, maka sumbatan tersebut harus dihilangkan. Kadang-kadang diperlukan cuci darah untuk menangani penyakit ini.
10. Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik atau gagal ginjal menahun adalah penyakit ginjal berupa penurunan fungsi ginjal yang timbul secara menahun dan tidak dapat pulih kembali meskipun dengan penanganan yang baik. Gagal ginjal kronik ini terjadi akibat adanya penyakit ginjal yang tidak ditangani dengan baik. Gagal ginjal akut yang tidak diobati dengan benar dapat berkembang menjadi gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik ditandai dengan lemas, mudah capek, nafsu makan tidak ada, pucat, berat badan tidak naik, perawakan pendek, air kemih sedikit atau tidak ada, sesak nafas, hipertensi, bengkak, gangguan saluran cerna. Pada stadium lanjut dapat ditemukan kejang-kejang, kelainan tulang karena tulang keropos.
Pengobatan gagal ginjal kronik ini tergantung pada stadiumnya. Pada stadium akhir, pasien harus menjalani cuci darah dan cangkok ginjal.
Kenali, tangani
Penyakit ginjal dapat terjadi pada bayi dan anak. Penyakit ginjal pada anak sering tidak disadari oleh orangtua maupun petugas kesehatan sehingga tidak jarang pasien datang dalam stadium lanjut. Dengan mengenal berbagai gejala penyakit ginjal pada anak, diharapkan penyakit ginjal dapat diketahui lebih dini sehingga penanganan dapat dilakukan dengan segera dan anak tidak sampai mengalami gagal ginjal. Penyakit ginjal tidak selalu dioperasi dan tidak semua penyakit ginjal memerlukan cuci darah.