[pullquote]Perut buncit kini bukan lagi perlambang kemakmuran bagi pria. Selain mengganggu penampilan, perut buncit juga memicu munculnya berbagai penyakit.[/pullquote]
Dalam dunia medis, perut buncit sering dikaitkan dengan istilah sindroma x ataupun obesitas sentral. Banyak penyebab perut buncit, antara lain adanya penumpukan lemak di organ dalam, yang jumlahnya lebih banyak dibanding lemak di bawah kulit.
Faktor-faktor lain penyebab terjadinya perut buncit adalah mengonsumsi banyak makanan, khususnya yang mengandung kolesterol tanpa disertai aktivitas yang cukup, sehingga timbunan lemak semakin lama semakin menumpuk di bagian organ tertentu, misalnya di hati. Tumpukan lemak ini menimbulkan energi berupa gas, sehingga menimbulkan kembung atau rasa sebah di perut. Selain itu lemak dan gas juga dapat mengganggu pergerakan usus.
Penyakit yang timbul akibat perut buncit
Berperut buncit tidak hanya membuat si empunya tidak nyaman, namun ternyata juga memicu timbulnya berbagai gangguan penyakit. Salah satunya diabetes. Perut buncit dianggap menjadi cikal bakal terjadinya diabetes karena tumpukan lemak-lemak tersebut mengganggu kerja insulin. Akibatnya insulin tidak bisa digunakan oleh jaringan, kondisi ini disebut sebagai resistensi insulin.
Penyakit lain yang kerap dijumpai pada pria dengan perut buncit antara lain penyakit perlemakan di liver, perlemakan di pankreas, refluks gastroesofageal atau refluks asam lambung. Refluks gastroesofageal merupakan suatu kondisi dimana asam lambung diproduksi secara berlebihan sehingga pada titik tertentu akan mengiritasi katup antara saluran nafas kerongkongan dengan lambung sehingga asam lambung naik ke atas dan menyebabkan berbagai gangguan di paru, di jantung maupun di pita suara.
Usia vs perut buncit
Pria dengan perut buncit rentan mengalami masalah kesehatan bila dibandingjkan dengan pria yang perutnya tidak buncit. Pria dengan perut buncit memiliki lemak-lemak yang tersimpan di dalam perut sehingga hal tersebut berpotensi menurunkan daya tubuh. Selain menurunkan daya tahan tubuh, keberadaan lemak tersebut juga bisa memicu penyakit lain.
Faktor usia dapat meningkatkan risiko perut buncit pada pria. Semakin bertambah usia, kemampuan metabolisme tubuh juga semakin berkurang dan kerja enzim-enzim di tubuh tidak maksimal, sehingga makanan tidak terbakar dengan sempurna sehingga memicu berbagai gangguan kesehatan.
Cara mengatasi perut buncit
Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh para pria dengan perut buncit;
- Memperbaiki gaya hidup dan menjaga pola makan yang seimbang. Pria dengan perut buncit juga perlu memberi perhatian khusus pada jenis makanan yang mereka konsumsi dengan mengurangi makanan yang berjenis gorengan, santan, kepiting, udang, kuning telur. minuman berkalori tinggi, creamer, membatasi asupan gula dan kalori.
- Makanan yang sangat disarankan adalah makanan yang mengandung serat, sayuran, buah dan memperbanyak minum air putih.
- Olahraga merupakan aktivitas yang wajib dilakukan pria dengan perut buncit untuk menjaga keseimbangan antara apa yang dikonsumsi dengan tenaga yang dikeluarkan agar tidak terjadi penumpukan lemak secara berlebihan. Beberapa olahraga yang sangat disarankan untuk mengurangi kebuncitan pada perut diantaranya adalah jogging, sepeda, erobik dan lainnya.
- Rutin melakukan check up merupakan cara untuk memantau kesehatan. Pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi pengecekan kadar gula, kolesterol, fungsi hati dan USG untuk melihat penumpukan lemak dan yang lainnya.