[pullquote]Ketahui fakta tentang proses menyusui, agar Anda dapat memberikan nutrisi terbaik buat si buah hati.[/pullquote]
[dropcap]T[/dropcap]angisan pertama si kecil menghilangkan segala sakit yang Anda rasakan saat proses persalinan. Apalagi saat melihat wajah mungilnya, rasanya ingin segera mendekap, menimang serta menyusui. Dengan menyusui Anda merasa kedekatan tanpa batas dengan si kecil, sejatinya seorang ibu.Sayangnya, ada beberapa hal yang dapat mengganggu proses menyusui. Apa saja?
ASI tidak keluar pasca melahirkan
Proses menyusui pada dasarnya dipengaruhi oleh hormonal ibu yang terdiri dari hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Hisapan bayi pada payudara ibu merangsang syaraf yang banyak berada di daerah areola ibu (bagian berwarna gelap pada ujung payudara atau di sekeliling puting ibu). Rangsangan tersebut selanjutnya akan diteruskan ke otak ibu untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin yang masuk ke aliran darah dan menimbulkan refleks prolaktin dan oksitosin.
Hormon prolaktin berperan penting dalam produksi ASI sementara hormon oksitosin memegang peranan dalam memengaruhi kontraksi otot-otot di saluran keluar ASI. ASI yang sudah diproduksi tidak bisa keluar dengan lancar apabila kontraksi otot pada saluran ASI tidak berfungsi dengan baik.
Beberapa hal bisa menjadi penyebab kontraksi otot pada saluran ASI tidak bisa berfungsi dengan baik. Salah satunya adalah faktor kelelahan dan emosi yang dialami sang ibu karena harus mengurusi bayinya sendiri. Faktor lainnya bisa disebabkan luka lecet pada payudara khususnya di bagian pelekatan.
Dengan menghindari beberapa hal yang bisa menghambat kontraksi otot-otot saluran ASI tentunya ibu muda sudah mengetahui apa yang harus dilakukan agar kegiatan menyusui dapat berlangsung lancar. Tetapi perlu diingat bahwa hal yang terpenting dalam menjamin produksi ASI lancar adalah aktifitas rutin mengeluarkan ASI baik dengan cara menyusui maupun memerah ASI.
Bayi bingung puting
Bayi menangis dan menolak saat disusui. Anda perlu mengingat apakah pernah memperkenalkan media lain seperti dot dan empeng? Ini dapat mengakibatkan bayi mengalami bingung puting.
Seorang bayi dikatakan bingung puting apabila ia menolak menyusu karena mengalami kesulitan untuk melekat ataupun menghisap puting susu. Hal yang bisa dilakukan para ibu ketika bayi bingung puting adalah mencoba memberikan ASI dengan sendok dan cup feeder. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan dan mengenalkan kembali pada puting.
Selanjutnya para ibu juga harus terus berusaha mengarahkan bayi agar ia mau menyusu kembali. Dengan terus mengajarinya maka kemampuan mengisap dan adaptasinya akan kembali dan lama kelamaan ia bisa menyusu langsung pada ibunya.
Langkah berikutnya adalah tidak memberikan dot pada si kecil kecuali pada saat-saat tertentu dimana anda harus berjauhan dengan si kecil dan Anda harus memberikan ASI perah. Selain hal di atas perhatikan posisi pelekatan saat menyusui. Berikan ia kenyamanan saat ingin menyusu. Bila langkah-langkah di atas masih belum membantu, konsultasikan dengan ahli laktasi yang bisa ditemui di banyak RS dan klinik bersalin.
Puting melesak
Bila pada umumnya wanita memiliki puting payudara normal. Namun, pada beberapa kasus dijumpai puting payudara yang melesak. Apakah hal ini akan berpengaruh ketika menyusui?
Puting melesek pada umumnya terjadi karena pelekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek sehingga menenggelamkan puting susu. Keadaan ini bisa disebabkan beberapa faktor seperti bawaan lahir atau muncul saat pubertas. Meski kondisi demikian bukan berarti ibu yang bersangkutan tidak bisa menyusui bayinya. Sebab, bayi menyusu pada areola, bukan pada puting. Hal yang harus diperhatikan adalah posisi pelekatan mulut bayi dan payudara saat menyusui.
Menyimpan ASI di kulkas
Setelah melewati proses menyusui dan si kecil tidak mengalami kendala dalam mendapatkan ASI. Kini saatnya Anda harus kembali bekerja, bagaimana cara agar si kecil tetap mendapatkan ASI. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyimpan ASI, agar tetap segar saat diberikan pada si kecil.
- Pada suhu ruangan ASI bisa bertahan 3-4 jam.
- Dalam lemari es ASI bisa bertahan sampai 24 jam.
- Setelah keluar dari freezer jangan pernah memasukkan kembali ASI ke freezer.
- Perahlah ASI setiap 2 jam sekali dengan waktu pompa sekitar 20-30 menit.