[pullquote]Si kecil gelisah saat tidur, padahal sudah selesai minum ASI. Coba periksa lipat pahanya. Jangan-jangan ia terserang eksim popok.[/pullquote]
Dermatitis popok atau lebih sering disebut eksim popok adalah ruam kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok. Biasanya menyerang sekitar kemaluan, sekitar bokong, lipat paha, dan perut bagian bawah.
Gejalanya amat khas, yakni warna kemerahan pada kulit yang tertutup popok. Kondisi semakin parah bila disertai bintil-bintil merah berisi air, yang bila tergesek akan pecah, lecet atau luka, membasah, dan menimbulkan infeks bila tak tertangani dengan baik.
Eksim popok yang sudah lebih dari tiga hari rentan terhadap jamur, terutama jenis Candida albicans, sehingga kelainan kulit bertambah merah dan basah. Kondisi ini dapat mengundang infeksi kuman (Staphylococcus aureus atau Streptococcus beta hemolyticus), di mana kulit menjadi lebih merah, lebih bengkak, disertai nanah dan keropeng.
Kenakan dengan benar
Eksim popok disebabkan iritasi pada kulit yang tertutup oleh popok, akibat pemakaian popok yang tidak benar.
- Tidak segera mengganti popok setelah buang air besar. Feses yang bercampur urin akan menyebabkan pembentukan amonia, sehingga meningkatkan pH kulit, akibatnya enzim pada feses meningkat dan mudah memicu iritasi.
- Penggunaan popok sekali pakai melebihi daya tampung sehingga suasana menjadi lembab, lebih mudah teriritasi, dan mengundang kuman dan jamur.
Langkah jitu mencegah eksim popok
Mengurangi kelembaban dan gesekan pada kulit, dengan:
- Segera ganti popok bila si kecil buang air besar.
- Gunakan popok sesuai daya tampungnya, bila sudah penuh segera ganti.
- Saat mengganti popok, bersihkan kulit dengan air hangat. Bila buang air besar gunakan sabun lembut, bilas lalu keringkan.
- Bubuhi bedak, krim atau salep untuk melindungi kulit terhadap kontak dengan urin, feses atau bahan iritan lain (deterjen) serta mengurangi gesekan. Pastikan kulit sudah benar-benar kering saat membubuhkan bedak.
- Biarkan bayi bebas popok dalam waktu 2-3 jam dalam sehari agar kulitnya tidak panas dan lembab.
- Hindari popok yang terlalu ketat, kasar, atau terlalu menutup.
- Pilih popok sekali pakai dengan bahan lembut, misalnya yang mengandung absorbent gelling material (AGM) agar menyerap cairan lebih banyak sehingga kulit lebih kering. Penelitian membuktikan bahwa bayi yang menggunakan sekali pakai lebih jarang mengalami eksim popok, terutama bila dicuci dengan deterjen dan pemutih yang tidak dibilas dengan baik.
Pada umumnya, dengan menjaga kebersihan daerah sekitar popok akan dapat mengatasi eksim popok. Namun jika eksim sudah basah dan disertai radang, konsultasikan dengan dokter. Biasanya dokter akan memberikan krim atau salep yang mengandung kortikosteroid. Gunakan sesuai petunjuk dokter.
Referensi
- Vischer MO, Chatterjee R, Munson KA, Pickers WL, Hoath SB. Changes in diapered dan non-diapered infant skin over the first few months of life. Ped. Dermatol. 2000;17:45-51
- Hansen RC, Krafchik BR, Lane AT, Odio MR, Schachner LA. Dealing with diaper dermatitis. Contemporary Pediatrics (Spul.). 1998;5-10