Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, oleh karena itu penyakitnya diberi nama serupa dengan kuman penyebabnya. Sebelum era vaksinasi, racun yang dihasilkan oleh kuman ini sering meyebabkan penyakit yang serius, bahkan dapat menimbulkan kematian. Tapi sejak vaksin difteri ditemukan dan imunisasi terhadap difteri digalakkan, jumlah kasus penyakit dan kematian akibat kuman difteri menurun dengan drastis.
Apa gejala-gejala penyakit difteri ?
Anak yang terinfeksi dengan kuman difteri, setelah 2-4 hari akan mengalami gejala-gejala infeksi saluran napas bagian atas, yang paling sering berupa demam, terkadang sampai menggigil dan sakit tenggorokan. Beberapa anak dapat mengalami sakit kepala, suara parau, nyeri menelan, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman difteri. Jika tidak diobati, racun yang dihasilkan oleh kuman ini dapat menyebabkan reaksi peradangan pada jaringan saluran napas bagian atas sehingga sel-sel jaringan dapat mati.
Sel-sel jaringan yang mati bersama dengan sel-sel radang membentuk suatu membran atau lapisan yang dapat menggangu masuknya udara pernapasan. Membran atau lapisan ini berwarna abu-abu kecoklatan, dan biasanya dapat terlihat. Gejalanya anak menjadi sulit bernapas. Jika lapisan terus terbentuk dan menutup saluran napas yang lebih bawah akan menyebabkan anak tidak dapat bernapas. Akibatnya sangat fatal karena dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Racun yang sama juga dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf, biasanya terjadi setelah 2-4 minggu terinfeksi dengan kuman difteri. Kemtian juga sering terjadi karena jantung menjadi rusak.
Bagaimana cara mencegah penularan penyakit difteri?
Kuman difteri hidup pada selaput lendir rongga mulut, tenggorokan, dan hidung pada orang yang terinfeksi dengan kuman ini. Penyebaran adalah melalui udara pernapasan yang mengandung kuman difteri, kontak langsung dengan percikan lendir saluran napas yang mengandung kuman. Pencegahan yang paling efektif adalah dengan memberikan imunisasi (lihat imunisasi difteri, pertusis, tetanus)
Adakah pengobatan untuk penyakit difteri?
Jika anak menderita difteri, ia harus dirawat di rumah sakit karena seringkali menjadi gawat.
- Racun yang dihasilkan oleh kuman dieliminasi dengan pemberian anti racun yang disebut dengan anti toksin yang spesifik untuk kuman difteri.
- Antibiotik diberikan dalam jangka waktu tertentu untuk mengeliminasi kuman, menghentikan produksi racun oleh kuman, dan mengobati infeksi lokal saluran napas bagian atas.
- Istirahat total sangat dibutuhkan, terutama pada anak dengan tanda-tanda komplikasi pada jantung.