[quote type=”center”]Ekspresi cinta yang diperlihatkan orangtua pada anak-anaknya terbukti dapat menumbuhkan kelekatan (bonding) dan dengan sendirinya, dapat meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri anak.[/quote]
[dropcap style=”color: #83d358;”]H[/dropcap]ubungan atau kelekatan di antara orangtua-anak benar-benar tidak ada bandingannya.Namun ikatan yang agung ini juga tidak dapat tumbuh subur jika tidak ‘dipupuk’ dan ‘disirami’ setiap harinya.
Berawal dari tatapan mata
Bayi berusia 2-3 bulan sudah mulai dapat mengenali dan membangun ikatan dengan orangtuanya. Ia sudah dapat tersenyum, melakukan kontak mata yang semakin lama dengan orangtuanya dan membuat suara-suara yang menunjukkan bahwa hatinya senang. Kontak emosi ini akan terus berkembang hingga ia mampu mengungkapkan perasaanya melalui kata-kata.
Orangtua sendiri biasanya melakukan kontak fisik dalam bentuk pelukan, belaian atau ciuman yang mereka harapkan dapat membuat anak lebih tenang. Biasanya hal ini dilakukan saat anak sedang menangis, suasana hatinya buruk, atau bahkan mengamuk (tantrum). Namun sesunggunya, kontak fisik seperti ini akan sama-sama bermakna jika dilakukan saat anak sedang bahagia atau melakukan hal yang positif.
Menurut Kenneth Rubin, Ph.D, seorang profesor ahli perkembangan manusia dari Universitas Maryland, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ekspresi cinta seperti pelukan, belaian dan ciuman dapat membangkitkan mood positif, kesehatan dan kepercayaan diri anak.
5 Cara Anak Mengenal Arti Cinta
- Sentuhan fisik ternyata lebih besar kekuatannya dibandingkan kata-kata ‘cinta’. Sentuhan ini tidak hanya terbatas pada belaian, pelukan atau ciuman sayang, tapi juga bentuk lain yang menyatakan orangtua memberikan waktu dan perhatiannya hanya pada anak. Misalnya bermain gulat-gulatan, tepukan di punggung ketika bermain basket bersama, main kuda-kudaan, atau sentuhan lainnya.
- Nyatakan perasaan Anda agar anak mengerti bahwa ia memang dicintai. Bukan hanya ungkapan ‘I love you’, tapi juga kata-kata positif lain seperti ‘Ayo, kamu bisa’, atau ‘Kamu memang hebat’ ketika anak berhasil melalui segera mengerjakan PR karena ada acara TV kesukaan orangtua. Lakukan segala hal dengan anak karena memang Anda menikmatinya sehingga anak merasa dirinya memang ‘pantas’ mendapatkan waktu Anda.
Cara tunjukkan cinta tanpa kata-kata
- Kontak mata. Tatap anak dengan penuh kasih, anak akan menerima tanda ini dan mengubahnya menjadi perasaan aman, santai dan bahagia. Jika anda merasa stres, tertekan atau terpecah perhatiannya, hindari kontak mata dengan anak karena ia akan segera mengetahuinya.
- Ekspresi wajah. Wajah manusia dapat mengungkapkan begitu banyak emosi. Ekspresi inilah yang pertama ditangkap anak ketika melakukan komunikasi dengan Anda.
- Nada suara. Bahkan ketika anak belum dapat berbicara, ia sudah dapat menangkap nada suara Anda apakah keras dan tidak perhatian, atau penuh kelembutan, ketertarikan dan pengertian.
- Sentuhan. Cara orangtua menyentuh anaknya dapat menjadi gambaran emosi yang ia rasakan saat itu. Inilah penyebab mengapa bayi tak akan berhenti menangis jika orangtua yang menggendongnya merasa bingung dan gusar karena ia rewel.
- Bahasa tubuh. Cara Anda bergerak dan melakukan sesuatu dapat mengungkapkan perasaan Anda.Dekati anak ketika berbicara dengannya, usahakan untuk menatap matanya dan menyamakan tinggi dengannya (orangtua dapat membungkuk atau berlutut).
- Kecepatan dan intensitas bicara. Kedua hal ini menjadi lebih penting dibandingkan dengan konten atau isi dari pembicaraan yang Anda lakukan dengan anak. Emosi Anda dapat sangat memengaruhi kecepatan dan intensitas bicara yang dilakukan.
Jadi, ungkapkanlah cinta Anda pada si kecil dengan memikirkan seberapa dalam komunikasi yang dilakukan. Jangan pernah meremehkan perasaan atau sensitivitas anak akan emosi yang Anda rasakan. Bersikap jujurlah pada perasaan Anda dan berikan perhatian yang tak terpecah untuknya. Ungkapkan cinta Anda karena ia memang berhak untuk mendapatkannya.