[pullquote]Kebutuhan nutrisi selama hamil berasal dari empat unsur makanan yaitu sumber karbohidrat dari beras, sereal, roti, dan sebagainya. Lauk-pauk seperti daging, ikan, telur, dan tempe sebagai sumber protein, sayur mayur, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral, dan susu sebagai penyempurna. Lantas, bagaimana bila ibu hamil berpuasa, apakah berisiko buruk?[/pullquote]
Secara umum, selama kehamilan, wanita membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori per hari atau disesuaikan pada berat badan dan jenis aktivitasnya. Kebutuhan-kebutuhan terhadap zat tertentu selama kehamilan seperti kebutuhan zat besi, asam folat, dan kalsium juga harus diperhatikan.
Yang sering menjadi perdebatan adalah boleh tidaknya ibu hamil berpuasa, mengingat ibu tengah membutuhkan nutrisi prima saat hamil. Pada beberapa penelitian dikatakan bahwa yang paling signifikan terjadi saat ibu hamil berpuasa adalah penurunan kadar gula darah, dan berkurangnya cairan tubuh.
Saat hamil, tidak ada ketentuan mengenai usia kehamilan yang diperbolehkan berpuasa, karena semuanya tergantung pada kesehatan ibu. Tetapi pada usia kehamilan trimester pertama yang disertai dengan emesis gravidarum (muntah-muntah), tentu saja sebaiknya ibu tidak berpuasa dahulu.
Tip berpuasa saat hamil
- Hindari konsumsi berlebihan minyak, gula, garam, dan kopi.
- Selalu sediakan buah-buahan yang segar.
- Usahakan makanan yang rendah lemak, hindari gorengan yang berlebihan.
- Makanlah secukupnya, jangan ‘balas dendam’.
- Tetap berolahraga ringan yang teratur agar kebugaran tetap terjaga.
- Jika selama berpuasa mengalami gangguan kesehatan, jangan ragu-ragu untuk berbuka, karena Allah SWT membolehkan ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan untuk berbuka.
- Bagi ibu hamil yang berencana berpuasa, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter kandungannya, sehingga tingkat kesehatan dan keamanan saat berpuasa lebih terjamin.
Beberapa kasus ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika…
1. Diabetes melitus
Wanita hamil dengan diabetes tidak disarankan untuk berpuasa. Alasannya selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil.
2. Hipertensi
Baik sebelum mempunyai riwayat hipertensi atau hipertensi saat kehamilan. Ini penting untuk pengaturan obat dan pengaturan naik dan turunnya tekanan darah. Naik turun tekanan harus dihindari selama hamil karena dapat menyebabkan kematian ibu maupun janin.
3. Mengalami perdarahan
Ini jelas kontra indikasi yang jika tetap dipaksakan berpuasa bisa mengkhawatirkan keadaan janin di dalam kandungan.
4. Dehidrasi atau kekurangan cairan
Ibu hamil yang muntah terus selama hamil (hiperemesis gravidarum), hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah terus menerus, nafsu makan buruk.
5. Gangguan pencernaan
Gangguan lambung atau orang sering menyebutnya sebagai maag pada ibu hamil dapat memicu peluang terjadinya peningkatan asam lambung dan bisa membahayakan janin.
Konsultan: dr. med. Damar Prasmusinto, Sp.OG(K)