Belajar tidur sendiri merupakan hal yang sulit bagi anak. Ada rasa takut, hilangnya perasaan aman karena ‘perpisahan’ dengan orang tua, perasaan sedih, bahkan marah untuk mengungkapkan frustrasinya atas perubahan ini.
Terkadang orang tua memaksakan kehendak yang akhirnya menimbulkan adu kekuasaan dan impulsifitas pada anak. Ada baiknya jika anak dapat melalui semua tantangan ini dengan perasaan nyaman dan penuh keyakinan. Ini merupakan modal utama mereka untuk menghadapi tantangan lain dalam perjalanan hidupnya.
Apa yang dapat dilakukan orangtua
Langkah-langkah kecil
- Sediakan tempat tidur sendiri untuk anak di kamar tidur orangtua. Tidurlah bersama anak di tempat tidur yang baru tersebut.
- Setelah anak merasa nyaman dengan tempat tidur barunya, temani anak saat akan tidur, dan tinggalkan jika telah tertidur.
- Jika kamar si kecil telah siap, pindahkan piranti miliknya. Temani anak di kamarnya yang baru. Dongengkan sebelum tidur atau perdengarkan lagu agar dia merasa nyaman.
- Sedikit demi sedikit kurangi kedekatan fisik dengan anak saat menjelang tidur.
Bermain dengan anak
Bagi anak perubahan ini mungkin sangat berat. Mengajaknya bermain keesokan hari akan membuat anak lebih nyaman. Biarkan anak menentukkan permainannya.
Memecahkan masalah secara simbolik
Ajak anak bermain pura-pura (pretend play) bertemakan tentang tidur sendiri dapat dilakukan pada tahap ini. Hal ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat permainan. Misalnya anak kelinci tidak mau tidur sendiri, mama kelinci akan menemani.
Berempati
Semua perasaan yang berhubungan dengan masalah tidur mungkin dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Memahami perasaan anak akan membantu anak untuk melalui perasaan tidak nyaman ini. Hal ini juga akan membangun rasa percaya anak terhadap orang tua. Dalam berempati terhadap anak, gunakan semua ekspresi wajah, suara, dan bahasa tubuh untuk menenangkannya.
Menetapkan harapan dan batas
Orang tua diharapkan mengkaji ulang setinggi apa harapannya terhadap perubahan ini. Jika dirasa anak tidak dapat memenuhi harapan tersebut, sebaiknya orang tua memecahkan harapan tersebut menjadi langkah-langkah kecil.
Tetapkan aturan main.
Walaupun sifatnya sederhana tapi tidak boleh dilanggar. Yang perlu diingat orang tua, adanya aturan-aturan tersebut mungkin menimbulkan rasa marah dan frustrasi.
Referensi:
Greenspan Stanley I, M.D.; Wieder Serena, Ph.D, Child with Special Need, 2006