[box type=”info”]Seringkali calon ibu mereka-reka seberapa sakitnya melahirkan… Bahkan tak mau ambil risiko, dan memilih ceasar sebelum ada indikasi. Percayakah Anda, ada ibu yang tertawa saat melahirkan?
Bagi Ibu Nisa (35 tahun) melahirkan terasa mudah, cepat dan tidak begitu menyakitkan. Nisa yang tinggal di Jepang, melahirkan di apartemen hanya ditolong sang suami. Tali pusatnya bahkan dipotong dengan pisau dapur yang dipanaskan dengan api.
Bukan sengaja ingin melahirkan di rumah, tetapi begitu cepat prosesnya sehingga tidak sempat menunggu ambulan untuk dibawa ke rumah
sakit. Baginya proses melahirkan anak pertama begitu menyenangkan, cepat, dan lancar. “Sama sekali tidak menakut- kan atau menyakitkan. Rasanya lebih menakutkan nonton Fear Factor’ di TV,” tukas Nisa.
Darimana rasa sakit berasal ?
Rasa nyeri persalinan berasal dari nyeri otot rahim (karena berkontraksi terus dan meregang), tekanan pada mulut rahim, posisi melahirkan, serta beberapa faktor lainnya. Sebagian besar wanita bersalin merasakan nyeri persalinan seperti rasa nyeri haid, terutama di bagian punggung belakang yang semakin lama semakin besar intensitasnya. Pada tahap kedua persalinan (saat kepala bayi sudah di bawah), adalah rasa nyeri menekan tulang dan jaringan di sekitar vagina.
Bila diukur dengan skala rasa nyeri McGill, nyeri melahirkan diibaratkan dengan terpotongnya jari tangan. Namun, persepsi rasa nyeri sangatlah subyektif. Tidak ada pengukuran definitif dari rasa nyeri, yang ada hanya rasa yang dipersepsikan (sebagai rasa sakit). Persalinan bisa dipersepsikan amat nyeri, atau amat rileks seperti cerita Nisa di atas. Atau, seperti pernah saya alami pada pasien yang saya bantu persalinannya, ada ibu yang sampai mengalami orgasme setelah persalinan seperti habis berhubungan seksual. Atau ibu yang tertawa-tawa selama persalinannya.
Semua itu bukan sesuatu yang aneh. Tubuh mengeluarkan endorfin dan menurunkan adrenalin serta zat-zat lainnya untuk mengurangi atau mela- wan rasa sakit yang ada. Persalinan normal juga menghasilkan hormon oksitosin yang lebih tinggi dari kondisi persalinan ceasar. Oksitosin berperan dalam proses ‘cinta’ ibu-anak.[/box]
Penasaran dengan ulasan ini, ingin mengetahui lebih dalam ? silahkan temukan jawabannya di majalah anakku edisi desember 2011 (Edisi 12/VII/2011).