[pullquote]Kekhawatiran Ibu menjelang imunisasi bisa dimaklumi mengingat masih banyak info simpang siur yang cukup meresahkan. Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul dari para ibu dan apa fakta sesungguhnya.[/pullquote]
1. Apakah anak yang sedang sakit boleh diimunisasi ?
Sebaiknya anak dalam keadaan sehat ketika akan menjalani imunisasi. Biasanya dokter atau petugas kesehatan yang melakukan imunisasi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelumnya untuk memastikan anak dalam keadaan sehat dan siap diimunisasi. Namun dalam keadaan sakit ringan seperti batuk, pilek, atau diare ringan, imunisasi tetap dapat dijalankan.
2. Perlukan ia diberi vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya sebelum imunisasi ?
Tidak perlu karena tujuan dari pemberian imunisasi adalah membiarkan tubuh si kecil membangun kekebalan tubuhnya sendiri agar kebal terhadap serangan bibit penyakit tertentu. Secara umum, pemberian vitamin memang tidak dibutuhkan jika anak telah mendapatkan asupan makanan dan minuman sehari-hari dengan nutrisi yang seimbang.
3. Apa saja reaksi yang mungkin dialami anak setelah imunisasi ?
Orangtua perlu mengenal apa yang disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang kadang muncul sebagai reaksi tubuh terhadap imunisasi. Misalnya saja demam, rewel, terjadi pembengkakan di tempat suntikan serta ruam kemerahan.
4. Apa yang harus dilakukan saat anak mengalami reaksi KIPI, terutama demam, setelah imunisasi ?
Tidak perlu khawatir, Anda tinggal mengajak si kecil beristirahat dan memberikan ia obat penurun panas seperti parasetamol. Beberapa imunisasi yang dapat menyebabkan demam adalah DPT, Campak dan HiB.
5. Apakah benar imunisasi dapat menyebabkan autisme ?
Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang memperkuat praduga tersebut. WHO atau Badan Kesehatan Dunia tetap merekomendasikan pemberian imunisasi diberikan sesuai jadwal. Departemen Kesehatan RI pun mendukung keputusan ini dan karenanya Anda tidak perlu khawatir.
6. Bagaimana jika anak terlewat jadwal imunisasinya ?
Sebaiknya ibu mengikuti jadwal imunisasi yang disebarluaskan oleh Program Pengembangan Imunisasi (PPI) Departemen Kesehatan maupun Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (Satgas Imunisasi PP IDAI). Jika anak terlewat jadwalnya karena sedang sakit atau kesibukan orangtua, sebaiknya imunisasi diberikan sesegera mungkin agar pemberiannya efektif. Doketr akan menentukan jadwal imunisasi berikut untuk melengkapi jadwal imunisasi yang tertinggal.