[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]akan sayur ? Wah, memang tidak mudah ya. Orang dewasa saja jarang menerapkannya sehari-hari, meskipun sebenarnya tahu manfaatnya. Makanya tak heran jika anak pun menolak makan sayur. Lantas, bagaimana ya agar anak suka sayur?
Fakta soal sayur
Sayuran merupakan makanan rendah lemak, sumber nutrisi dengan kandungan fitokimia (zat yang dapat melindungi tubuh dari kanker). Sayuran juga merupakan sumber berbagai vitamin A, B, C, zat besi, riboflavin, karoten dan kalsium, yang dapat menyehatkan mata, kulit, dan gusi, serta melindungi tubuh dari infeksi.
Anak-anak usia 2-6 tahun perlu mengonsumsi tiga porsi sayur per hari (satu porsi sama dengan setengah cangkir sayuran matang). Untuk anak yang lebih besar 3-5 porsi per hari.
Kenalkan sedini mungkin
Sebaiknya kenalkan sayur sedini mungkin pada anak. Begitu anak mulai makanan padat pertamanya, sebaiknya berikan sayuran. Semakin mereka mengenal rasa sayuran, semakin familiar lidah mereka menerima rasanya.
Jika anak menolak makanannya, jangan menyerah, cobalah dalam bentuk lain, misalnya dibuat pure atau bentuk yang menarik. Ingat, jangan terbawa oleh selera mereka misalnya kerupuk atau makanan lain.
Perlu kreatif
Jika si kecil menolak makan sayur, cobalah untuk lebih kreatif, misalnya mengemas sayur dalam olahan yang lebih mengundang selera si kecil. Misalnya dalam bentuk cemilan, seperti bola-bola keju wortel, pizza bayam, kroket sayuran, bakso ikan sayuran, dsb
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Hindari mengomel, marah, atau mengritik anak selama jam makan. Ini justru akan menghilangkan nafsu makan mereka. Sebaiknya, pastikan anak dalam mood yang baik saat makan, dan mereka benar-benar dalam keadaan lapar dan ingin makan. Karenanya hindari memberikan cemilan atau susu menjelang jam makan. Jadikan sayuran sebagai hidangan pembuka, karena saat itulah anak dalam keadaan lapar.
Libatkan anak
Selain menu yang bervariasi, cobalah libatkan anak dalam menyiapkan hidangan. Misalnya saat memutuskan untuk memasak, ajak anak berbelanja, mencuci bahan makanan, atau membersihkannya.
Anak-anak biasanya menyukai mentega, coba tambahkan sesendok kecil mentega saat memasak. Atau taburi dengan parutan keju.
Anak adalah peniru ulung. Bagaimana mungkin Anda mengharapkan buah hati Anda suka makan sayur, sementara Anda sendiri tidak pernah memakannya? Makanlah bersama-sama dengan anak, dan jadilah patron yang baik bagi mereka.