[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]akit maag atau sakit lambung bisa menyerang setiap umur, bahkan bayi sekalipun. Tidak semua sakit maag disebabkan kebiasaan makan yang tak teratur dan stres. Untuk negara berkembang, perlu dipertimbangkan adanya infeksi kuman Helicobacter pylori sebagai penyebab sakit maag. Kuman ini bisa menginfeksi lambung anak tanpa gejala yang jelas. Sebagian besar anak pengidap kuman ini tidak bergejala hingga sepanjang hidupnya.
Bagaimana gejalanya pada anak ?
Pada orang dewasa, gejala sakit lambung cukup khas yaitu nyeri di daerah ulu hati atau perut kiri bagian atas sesuai letak organ tersebut. Pada anak tidaklah demikian.
- Sakit maag pada anak ditandai dengan keluhan sakit perut. Pada anak pra sekolah, rasa sakit terutama di sekitar pusar dan makin parah jika anak makan. Sedangkan setelah anak usia 6 tahun, gejala sakitnya mirip dengan orang dewasa.
- Muntah berulang, terutama pada anak pra sekolah atau usia sekolah.
- Perdarahan saluran cerna (ada darah dalam muntahan atau feses) hingga kebocoran usus akibat luka di lambung bisa terjadi terutama pada bayi kecil yang sedang sakit keras.
Keluhan lain yang sering dialami anak pengidap H. pylori adalah nyeri ulu hati, terbangun malam hari, dan sering muntah. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah gangguan penyerapan usus disertai berat badan menurun, gangguan pertumbuhan, anemia defisiensi besi, diare berulang, dan kurang gizi.
Memastikan penyebab sakit maag
Pada semua anak dengan gejala sakit maag, dianjurkan melakukan tes H. pylori lewat pemeriksaan sederhana yang tidak menyakitkan. Pemeriksaan lebih kompleks hanya dilakukan pada anak dengan gejala kuat untuk selanjutnya akan diobati.
Saat ini berbagai pusat kesehatan sudah menyediakan tes untuk kuman H. pylori. Bila hasil tes positif, dapat dilanjutkan dengan peneropongan ke lambung (endoskopi). Tindakan ini direkomendasikan untuk anak dengan kecurigaan kelainan di lambung dan jika nanti ditemukan H. pylory, harus segera dilakukan terapi.
Tak sembarang mengobati
Bila positif ada kuman, pengobatan sakit maag haruslah mencakup antibiotika yang dapat membasmi H. pylori. Karena kuman dapat berubah menjadi tidak mempan, digunakan kombinasi dua antibiotika. Anak dinyatakan sembuh apabila setelah pengobatan tersebut, tidak ditemukan lagi kuman di lambungnya.
Bisa dicegah
Karena tingginya angka infeksi kuman H. pylori sebagai penyebab sakit maag kronis ataupun luka lambung pada anak, kita perlu waspada bila anak menunjukkan gejala sakit maag. Dengan perbaikan kebersihan lingkungan dan memutus rantai penularan, infeksi ini dapat dihindari.
Referensi :
- Bourke B, Jones N, Sherman P. Helicobacter pylori infection and peptic ulcer disease in children. Pediatr infect Dis J 1996:1-13
- Vandenplas Y, Hegar B. Helicobacter pylori infection. Acta Paediatr Tw 1999;40:212-24
- Drumm B, Koletzko S, Oderda G. Helicobacter pylori infection in children: a consensus statement. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1999;28:296-300