Dear Dr. Tjhin,
Dok, keponakan saya dinyatakan mengalami depresi oleh dokter. Saya tidak yakin, karena keponakan masih duduk di kelas tiga sekolah dasar. Apakah diagnosa dokter tidak berlebihan? Mohon penjelasannya. Terima kasih
Venita – Cengkareng
=================================================================================
Dear Ibu Venita,
Betul, depresi biasanya dianggap sebagai masalah dewasa tetapi ternyata data menunjukkan bahwa dialami oleh satu dari 200 anak-anak di bawah usia 12 tahun. Secara medis, depresi berkaitan dengan perubahan kimia di bagian otak yang mengontrol suasana hati. Perubahan ini menyebabkan banyak gejala.
Depresi dapat dipicu oleh peristiwa kematian atau kehilangan orang yang dicintai, bullying di sekolah, perpisahan keluarga, atau penyakit kronis. Hal ini bisa berkaitan dengan stres lama, misalnya ketika anak merasa tertekan untuk berprestasi di sekolah, atau bisa juga tanpa alasan yang jelas.
Faktor lain adalah riwayat dalam keluarga. Penelitian membuktikan bahwa anak-anak cenderung depresi apabila orangtua atau kerabat dekat mereka menderita depresi. Lingkungan sekitar anak juga berperan. Gangguan kesehatan mental pada anak dua kali lebih banyak terjadi di kota daripada di pedesaan.
Seringkali depresi dapat sulit dikenali. Anak-anak sering memendam perasaannya dan tampak seolah baik-baik saja, Gejala depresi sering juga muncul pada masa remaja yang merupakan peralihan memasuki usia dewasa.
Saran saya, segera cari bantuan ahli untuk mengatasi masalah depresi pada keponakan Ibu. Pertama-tama cari penyebabnya. Perlu disusun strategi bersama anggota keluarga yang lain dalam mengatasinya, ini akan sangat membantu. Jika depresi menyebabkan kesulitan yang serius, dokter mungkin merujuk anak ke spesialis psikiatri anak dan remaja. Semoga penjelasan ini membantu.