Dear Dr. Tjhin,
Putri saya baru masuk SMP favorit yang merupakan sekolah unggulan. Namun baru beberapa bulan ia ingin pindah sekolah, dengan alasan pelajarannya terlalu ringan dan membosankan. Sewaktu SD ia bersekolah di sekolah swasta dengan disiplin dan pelajaran yang katanya sulit. Padahal sekolah ini unggulan yang jadi incaran. Apakah karena alasan ini saya harus menuruti keinginannya?
Jeane Ginata – Jakarta Barat
=================================================================================
Jawab:
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa, dan di usia ini remaja seringkali bereaksi di luar dugaan kita. Mereka tengah berada dalam masa krisis perkembangan, reaksi hormonal dan tuntutan lingkungan sekitarnya seringkali membuat remaja menjadi uring-uringan.
Berdasarkan penuturan ibu, saya berasumsi tidak ada masalah dalam otak, baik fungsi maupun mental anak. Namun ada baiknya kondisi ini ditelusuri lebih lanjut sehingga dapat dideteksi sedini mungkin jika ada kelainan pada organ tersebut. Saya yakin anak ibu memiliki potensi dan kapasitas yang baik (ia berasal dari sekolah unggulan dan mampu memasuki SMP unggulan pula).
Coba ibu telusuri apakah prestasi belajarnya baik? Jika memang kurang baik, ini menunjukkan adanya kesulitan belajar dalam dirinya. Nah, coba ibu amati kembali. Saya melihat bahwa sekolah yang baru merupakan sekolah unggulan yang tentunya merupakan kumpulan anak-anak yang unggul pula.
Dugaan lain, anak ibu mungkin merasa bahwa di sekolah ini ternyata banyak saingan yang jauh lebih unggul dan ia mulai kehilangan rasa percaya diri. Ia mulai merasa tertantang tetapi khawatir akan ketidakmampuan dirinya, sehingga ia mulai berbohong untuk menutupi kekurangan dan kesulitan yang ia hadapi, serta menganggap semua pelajaran mudah baginya walaupun kenyataannya adalah sebaliknya.
Ia tampaknya mulai menyesuaikan dirinya dengan berfantasi seolah-olah ia mampu sehingga ia kehilangan motivasi untuk mbelajar dan berakibat dalam penurunan prestasi belajar dan prestasi akademiknya. Ini sering terjadi pada anak yang kurang percaya diri, dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Dan saya duga putra ibu melarikan diri dari ancaman tersebut.
Saran saya, anak ibu butuh psikoterapi suportif agar rasa percaya diri dan motivasi belajarnya dapat dikembangkan lebih optimal sehingga ia mampu menghadapi berbagai macam tantangan.