Dokter Tjhin Yth,
Dok, anak saya usia 6 tahun mengalami gangguan perkembangan pervasif. Beberapa ciri yang menguatkan antara lain bahwa ada gejala yang kalau tidak salah disebut stims (mudah-mudahan tidak salah tulis), antara lain menepuk-nepuk tangannya serta berjalan berjinjit. Tentu saja saya khawatir sekali Dok. Adakah terapi atau obat yang dapat membantu anak saya? Apakah gangguan ini berhubungan dengan kecerdasan/intelektualnya Dok? Mohon saran DR. Tjhin. Terima kasih.
Bina Amalia – Jakarta Timur
=================================================================================
Dear Ibu Bina, gangguan perkembangan pervasif merupakan suatu gangguan perkembangan yang mencakup adanya gangguan perkembangan dalam aspek komunikasi, interaksi resiprokal (timbal balik), dan juga dalam aspek perilaku. Gangguan perkembangan komunikasi mempunyai rentang gangguan yang luas, yaitu dari seorang anak yang tidak mampu berbicara sama sekali sampai dengan adanya kemampuam melakukan komunikasi secara verbal dan/ non-verbal namun dengan cara yang unik dan terbatas yang tentunya berbeda dari anak yang mempunyai tingkat perkembangan yang sesuai dengan anak tersebut.
Dalam aspek interaksi timbal balik juga sangat besar rentang gangguan yang mungkin dijumpai, yaitu dari anak yang tidak mampu menjalin interaksi sosial timbal balik dengan lingkungan sekitarnya sampai dengan adanya kemampuan menjalin interaksi sosial walaupun dengam keterbatasam dan pola yang berbeda dari anak seusianya.
Gangguan dalam aspek perilaku yang sering ditemukan pada gangguan perkembangan pervasif berupa perilaku stereotipik yaitu berupa pola perilaku tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang seperti mengepak-ngepakan tangannya, berjalan mondar-mandir, melompat-lompat, dsb. Disamping itu pada anak dengan gangguan perkembangan pervasif juga seringkali dijumpai adanya pola perilaku yang terbatas berupa ketertarikan terhadap lingkungan sekitar yang terbatas jika dibandingkan dengan anak yang mempunyai usia yang sama.
Kecerdasan anak dengan gangguan perkembangan pervasif juga bervariasi dari yang mempunyai tingkat intelengensi rendah sampai tinggi. Dengan demikian gambaran klinis gangguan perkembangan pervasif sangatlah bervariasi, dari yang ringan (dikategorikan sebagai gangguan perkembangan pervasif yang tidak khas) sampai dengan yang berat (dikategorikan sebagai gangguan autistik infantil). Oleh karena mempunyai gambaran klinis yang sangat beragam maka tentunya dibutuhkan tatalaksana yang komprehensif yang meliputi berbagai pendekatan, seperti pendekatan obat-obatan dan juga pendekatan non-obat yang semuanya bergantung pada kebutuhan anak yang mengalami gangguan tsb.
Dalam kasus anak Ibu, dengan adanya satu dua gejala saja tentunya masih belum dapat dikatakan mengalami gangguan perkembangan pervasif, walaupun demikian perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut apakah ia mempunyai risiko untuk mengalami gangguan ini. Untuk itu saya sarankan agar anak Ibu dibawa untuk berkonsultasi sesegera mungkin agar permasalahan yang dihadapinya dapat segera dicarikan jalan keluarnya sehingga diharapkan tidak menurunkan kualitas hidupnya dikemudian hari. Terima kasih.