Dear Dr. Tjhin,
Putri kami usia 6 tahun duduk di kelas 1 sekolah dasar. Belum lama ini kami menerima rapor, dan melihat bahwa nilainya banyak yang kurang. Menurut gurunya, putri kami kurang konsentrasi, dan lebih banyak ngobrol dengan teman-temannya. Padahal sewaktu duduk di bangku TK, ia sudah pandai membaca dan berhitung. Mengapa sekarang ia malas ya Dok? Apa penyebabnya? Benarkah karena ia belum siap bersekolah? Mohon saran, apa yang harus kami lakukan? Terima kasih.
Yanti. Bandung
================================================================================
Dear Ibu Yanti,
Kesulitan dalam konsentrasi memang sering ditemukan pada saat anak mulai memasuki kelas I SD dan cenderung membuat anak sulit mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas maupun di rumah. Kondisi ini mempunyai berbagai latar belakang dan kondisi yang paling sering pada anak usia sekolah dasar adalah adanya Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH). Kondisi ini ditandai oleh adanya kesulitan anak untuk memusatkan perhatian dan perilaku hiperaktif-impulsif yang timbulnya lebih sering dan lebih banyak, serta lebih berat jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Kesulitan anak untuk memusatkan perhatian membuat anak tidak mampu menyelesaikan tugas sekolah dengan optimal, misalnya seringkali tidak menyelesaikan tugas sekolah di dalam kelas atau mampu menyelesaikan tetapi tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh guru, ceroboh dalam mengerjakan tugas, seringkali kehilangan barang pribadi, dsb. Perilaku hiperakti-impulsif timbul dalam bentuk tidak mampu duduk diam selama mengerjakan tugas, banyak berjalan-jalan di dalam kelas, banyak mengobrol, tidak sabar dalam menunggu giliran, mudah teralih perhatiannya terhadap rangsang yang datang dari sekelilingnya, dsb. Semua kondisi tersebut pada umumnya sudah terjadi sebelum anak berusia 7 tahun dan umumnya terjadi pada minimal dua situasi yang berbeda.
Semua kondisi di atas membuat anak tampak malas, tidak mau bekerjasama serta semau-maunya sehingga seringkali diberi label sebagai anak bermasalah baik oleh guru maupun keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dalam berbagai penelitian yang ada dilaporkan bahwa GPPH ini mempunyai latar belakang ketidakseimbangan berberapa zat neurokimiawi di otak terutama di daerah otak bagian depan yang disebut sebagai lobus prefrontal, sehingga anak mengalami kesulitan dalam mengontrol dirinya termasuk kontrol perilaku dan juga kontrol emosi.
Anak yang mengalami kondisi ini disarankan untuk mendapatkan obat yang dapat menyeimbangan zat neurokimiawi tersebut dan menjalani terapi perilaku sehingga fungsi dan kualitas hidup anak dapat di optimalkan terutama dalam kaitannya dengan belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Mudah-mudahan penjelasan singkat ini dapat membantu Ibu untuk lebih mengerti kemungkinan kondisi yang di alami anak Ibu. Terima kasih