[pullquote]Bayi menangis pasti ada sebabnya. Oleh karena itu harus dicari apa penyebabnya.[/pullquote]
1. Lapar
Beberapa kali sehari bayi merasa lapar. Menangis karena lapar umumnya jarang membuat kita cemas, karena hal tersebut sudah dapat diprediksi kapan kira-kira akan berlangsung dan keinginannya dapat dipenuhi. Menangis hebat dapat membuat bayi sangat terganggu, sehingga ia tidak mau menyusu meskipun lapar. Bila hal ini terjadi, maka cobalah menenangkannya terlebih dahulu.
2. Kolik
Bayi kadang-kadang menangis dengan keras sekali. Bila hal ini terjadi, mungkin saja ia mengalami kolik infantil. Pada umur 2 minggu, bayi dapat tiba-tiba menangis dengan hebat terutama pada sore hari atau menjelang malam. Keadaan ini dapat terjadi setiap hari (kadang-kadang sampai 3 jam atau lebih). Penyebabnya, tidak diketahui secara pasti. Umumnya keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya pada umur 4 bulan. Mendekap dan meminjat perutnya dengan lembut kadang-kadang dapat membantu menenangkannya.
3. Merasa bosan
Beberapa bayi cepat merasa bosan dibanding bayi lain. Kebosanan ini diutarakan dengan menangis. Mendengar bunyi-bunyian atau melihat gerakan-gerakan sangat disenangi oleh bayi. Mainan dengan bentuk dan warna yang menarik perhatian atau mengeluarkan suara musik dapat digunakan untuk mengalihkan perasaan bosan. Kita harus melakukannya dengan waktu yang cukup dan santai. Seringkali malah kita menjadi ’mainan’ yang paling dapat dinikmati dan disenangi bayi.
4. Tidak suka keramaian
Beberapa bayi sangat peka terhadap keramaian, sehingga segala sesuatu harus dilakukan dengan lebih tenang. Keadaan terlalu ramai dapat membuat bayi menjadi lelah dan menangis. Kadang bayi menangis karena bunyi-bunyian yang tidak pernah terpikir oleh kita, misalnya suara TV, radio, bahkan suara lemari es dapat mengejutkannya.
5. Mengalami iritasi
Adakah iritasi pada bayi yang dapat menyebabkan dia menangis, misalnya cuaca terlalu dingin atau terlalu panas, ruam kulit, tidak dapat buang angin (flatus), selimut yang kurang nyaman, dsb. Walaupun demikian, seringkali kita sulit menemukan penyebabnya.
6. Sakit
Seringkali orangtua dapat merasakan bayinya sedang sakit hanya dengan mendengar tangisannya. Walaupu demikian, tidak jarang perasaan tersebut dianggap sebagai suatu “kekhawatiran berlebihan” oleh orang di sekitarnya. Yang melihat dan paling dapat merasakan sesuatu pada bayinya adalah orangtua (terutama ibu), maka bila ibu merasa perlu untuk membawa bayinya ke dokter untuk diperiksa sebaiknya dilakukan. Apabila ternyata bayi sehat, maka ibu merasa lebih nyaman, sehingga tidak perlu terlalu khawatir lagi dengan tangisan-tangisan berikutnya.
Catatan penting bagi orangtua
Tangisan bayi pada saat orangtua sedang lelah seringkali secara tidak sengaja menimbulkan kemarahan dan rasa putus asa. Rasa marah dan putus asa merupakan tanda ’bahaya’, sehingga keadaan ini harus segera diatasi. Secepatnya menghubungi orang yang dapat dipercayai untuk berbagi perasaan. Apabila tidak ada yang dapat dihubungi, segera letakkan bayi pada tempat tidurnya agar bayi berada dalam posisi aman. Jangan pernah mengambil tindakan pada saat sedang marah.
Kadang, ada yang mengatakan bahwa bayi menangis karena ASI-nya kurang. Jangan buru-buru percaya, lebih baik tanyakan kepada dokter tentang hal ini.