[pullquote]Aktivitas yang padat terkadang membuat kita lalai memperhatikan wajah kita, sampai suatu kali saat bercermin kita melihat titik titik coklat di sekitar wajah.[/pullquote]
Kulit manusia terutama ‘diwarnai’ oleh melanin, pigmen berwarna gelap yang diproduksi oleh sel melanosit. Perbedaan warna kulit pada ras-ras manusia disebabkan perbedaan ukuran dan kemampuan produksi melanosit. Semakin gelap kulit, berarti produksi melaninnya lebih banyak. Kabar baiknya, kulit yang kaya melanin relatif lebih tahan terhadap dampak negatif sinar matahari khususnya terhadap proses penuaan dan terjadinya kanker kulit.
Karena letak geografisnya di daerah tropis maka warna kulit kebanyakan penduduk Indonesia adalah cokelat atau sawo matang, dengan gradasi bervariasi antara putih hingga hitam.
Tinggal di negara yang kaya akan matahari memang mendatangkan konsekuensi tersendiri, salah satunya munculnya bercak kecokelatan di wajah.
Apa itu spruten?
Spruten/efelid/freckles adalah bercak pigmentasi berwarna cokelat terang di kulit yang sering terkena sinar matahari dan lebih kerap terjadi pada individu berkulit putih serta bersifat diturunkan. Itu sebabnya, bila dijumpai spruten dikira individu itu turunan bule.
Ada lagi yang namanya melasma, yaitu bercak pigmentasi berwarna cokelat terang sampai gelap, tepinya tidak merata, terutama di pipi, dahi, area atas bibir, hidung dan dagu. Bedanya dari spruten, melasma didapat saat kehamilan, pemakaian kontrasepsi hormonal, obat-obatan tertentu ataupun kosmetik. Itu sebabnya melasma disebut juga topeng kehamilan.
Bagaimana gejala khas spruten?
Biasanya spruten muncul pada usia sekitar 5 tahun berupa bercak-bercak kecokelatan berukuran kecil, di kulit yang terkena sinar matahari. Jadi lokasinya bisa saja tidak terbatas di wajah, tetapi meluas di lengan, dada, dan lainnya. Pada musim panas jumlahnya bisa bertambah dan warnanya menjadi lebih gelap.
Apa yang harus dilakukan?
- Bagi sebagian individu, efelid tidak dianggap berarti tetapi bagi induvidu lainnya dapat dianggap problem kosmetik.
- Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan pemakaian obat pemutih.
- Perhatikan berbagai faktor pemberat kelainan terutama pajanan sinar matahari. Jangan dilupakan pentingnya selalu memakai tabir surya, setidaknya untuk mengurangi bertambahnya kelainan.
- Bleaching/pemutih kulit tak ada gunanya TANPA tabir surya.
- Lakukan perawatan kulit secara teratur. Pilih kosmetik yang dapat dipercaya dan hindari penggunaan produk kosmetik yang tidak jelas kandungannya.
- Ingat pentingnya nutrisi berimbang. Minum cukup air putih, hindari konsumsi kopi, rokok atau alkohol, dan perbanyak konsumsi buah-buahan.
- Jangan stres dan biasakan berpikir positif. Kecantikan dari dalam sering bisa menutupi kekurangan yang ada di permukaan.
- Bila ada keraguan, jangan sungkan berkonsultasi langsung ke Dokter Spesialis Kulit. Dokter akan menilai kemungkinan adanya beberapa kondisi lain yang harus disingkirkan. Selain itu, diagnosis yang tepat diperlukan untuk menentukan cara pengobatan yang paling tepat.
- Terakhir, perlu diingat pula bleaching butuh waktu, bukan proses yang terwujud dalam semalam. Belajar menerima dan mencintai kondisi kulit sendiri tetaplah cara yang paling bijak.
Referensi:
- Bernstein EF. What are Freckles? Diunduh http://www.freckless.org/whatare-freckles. Html Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin ed. 4. Jakarta, FKUI, 2005.