Untuk anak seusia Vinny (6 tahun) dongeng Putri Salju menarik perhatian mereka. Mereka sedang senang membaca segala buku—terutama yang bergambar.
Tapi tidak demikian bagi Andhika, yang lebih suka bermain otopet ketimbang membuka-buka Ensiklopedi untuk Anak yang dibeli Rima saat buah hatinya itu berulang tahun ke-3. ”Meski mahal, ini penting. Kelak dia akan membutuhkannya,” ujarnya kala itu. Namun kini, buku itu lebih berfungsi sebagai pemanis rak buku, ketimbang berada di kamar Andhika.
Bagaimana dengan buah hati Anda ?
Buku adalah gudang ilmu. Semua orang pasti tahu hal ini. Tapi, hanya sedikit orang yang tahu bagaimana membuat anak haus akan gudang ilmu itu. Padahal, menjadikan anak gemar buku tidak seperti mengayunkan tongkat Nirmala, dan berucap simsalabim!
Banyak pakar pendidikan anak menyebut, pendidikan gemar membaca ditumbuhkan jauh sebelum usia sekolah, bahkan sejak anak dalam kandungan. Kebiasaan membacakan buku sejak anaknya dalam kandungan–dan kebiasaan itu diulang-ulang sampai anaknya berusia lima tahun–merupakan kebiasaan yang sangat positif untuk ‘mencetak’-nya menjadi anak yang gemar membaca.
Banyak orang memilih membelikan buku untuk anak-anaknya setelah sang anak bisa membaca. Alasannya, buku tersebut akan keburu ‘hancur’ sebelum anak benar-benar bisa mengerti isi buku itu — dengan membacanya sendiri — bila dibeli sebelum anak bisa membaca. Meski tidak salah, namun langkah itu kurang tepat. Anak harus dibiasakan dengan buku selagi dia kecil.
Mana yang harus didahulukan, menggemari buku dan gemar membaca?
Bila seorang anak belum bisa membaca, dengan menggemari buku akan merangsangnya untuk cepat membaca. Sedang bila dia sudah bisa membaca, dan menenangi aktivitas membaca, maka dia pasti akan suka buku.
Anak adalah pengingat ulung. Dia akan bisa membaca suatu kata hanya dengan mengingat bentuk huruf-huruf yang menyusunnya.
Masa-masa pra sekolah adalah masa yang tepat untuk mengenalkan kebiasaan membaca. Pada usia ini, anak biasanya akan terkesan dengan cerita-cerita yang menarik. Bahkan, seringkali dia akan meminta Anda untuk membacakan cerita yang sama berulang-ulang.
Ini pertanda bagus. Pencitraan yang positif terhadap suatu buku atau cerita adalah langkah maju dalam menumbuhkan kecintaannya pada aktivitas membaca.
Tip agar anak gemar membaca
a). Jadikan rutinitas harian
Ingat pepatah yang berbunyi: awal cinta karena terbiasa? Nah, ‘hukum’ ini juga berlaku bila Anda ingin membangun kecintaan membaca pada anak. Resep sederhana pertama, adalah menjadikan kegiatan membaca bagian dari rutinitas keseharian.
Temukan waktu yang pas untuk melakukan kegiatan itu. Misalnya pada petang hari, usai bangun siang, atau setelah mandi sore. Pada waktu-waktu ini, anak sedikit rileks.
Untuk tahap awal, jangan terlalu lama dulu. Cukup sekitar 20 sampai 25 menit saja. Bila anak kehilangan konsentrasi, hentikan dulu kegiatan itu, dan ulangi lagi beberaja jam kemudian. Selama waktu 20 menit ini, Anda bisa mengajarkan keterampilan membaca, seperti pengenalan huruf, merangkai huruf menjadi kata, dan mengeja.
b). Ajukan pertanyaan
Bacakan anak sebuah cerita yang menarik. Akan lebih bagus lagi jika buku cerita tersebut bergambar. Usia membaca, ajukan pertanyaan singkat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isi cerita. Untuk tahap awal, pertanyaan yang diajukan dapat ditemukan jawabannya dengan melihat gambar.
Satu hal penting, adalah dengan mengenalkan aneka bentuk huruf padaa anak. Ingat, anak adalah pengingat yang andal. Sembari membaca dan bercerita, Anda bisa mengenalkan aneka huruf dan kata. Dan jangan lupakan rumus utamanya: ciptakan suasana yang menyenangkan saat aktivitas itu berlangsung.
b). Lakukan bersama-sama
Anda tidak bisa ‘menciptakan’ anak yang gemar membaca, sementara Anda tidak melakukan apapun dengan dia. Jadikan aktivitas membaca sebagai ‘kencan’ menyenangkan Anda dengannya. Buatlah anak merasa buku-buku yang ada di sekitarnya memang betul-betul untuknya, dan buku itulah hal yang menyenangkan bagi Anda berdua.
d). Gunakan alat bantu
Selain menjadikannya cinta buku, Anda tentu juga ingin dia, saat sudah usia sekolah, gemar membaca. Percuma kan, jika banyak buku di rumah, Anda juga yang harus menjadi ‘pendongeng tunggal’-nya?
Dengan buku dongeng, Anda juga bisa mengajarinya membaca. Gunakan jari tangan Anda, atau bisa juga pinsil, sebagai alat. Saat membaca satu kalimat, tunjukkan alat bantu itu pada kata demi kata dalam kalimat tersebut. Hentikan pada kata-kata yang gampang diingatnya dan mintalah dia mengucapkan kata itu.