Sebagai sebuah medium berekpresi, seni ternyata dapat digunakan untuk membantu seseorang berkomunikasi, mengelola stres dan menyembuhkan jiwa.
The American Art Therapy Association menggambarkan terapi seni sebagai sebuah penanganan kesehatan mental yang menggunakan proses kreatif dari pembuatan seni untuk meningkatkan kesehatan lahir dan batin, menciptakan emosi yang sehat untuk semua orang tanpa memandang usia. Bahkan dalam ilmu psikologi, terapi seni digunakan untuk menangani gangguan psikologis dan meningkatkan kesehatan mental.
Menari sebagai media healing
Terapi tari menggunakan gerakan tari-tarian sebagai inti dari proses healing. Melalui gerakan-gerakan tersebut, seseorang akan mengalami pelepasan dari tekanan depresi/masalah yang dialaminya.
Menurut Doktor Bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial, Endang Moerdopo, Tari sebagai sebuah seni, pada dasarnya telah ada sejak zaman dahulu. Walaupun kadang tidak disadari, selalu ada keterlibatan kreativitas artistikal seni dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui penelitian terapi tari tradisional, terbukti bahwa gerakan tari tradisional sangat bermanfaat dan efektif sebagai sebuah media healing.
Dalam penelitiannya pada para perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Endang menggunakan Tari Bali yang telah dimodifikasi untuk mengkombinasikan metode meditasi, gerakan tari, hypnotherapy dan self help group discussion. Keempat metode tersebut diformulasikan menjadi sebah model terapi tali yang inovatif sehingga dapat melibatkan empat dimensi kehidupan manusia yaitu biologi, psikologi, spiritual dan sosial manusia.
Dari penelitian tersebut terbukti bahwa terapi tari ini tidak hanya efektif untuk mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga, tapi juga untuk mengatasi berbagai masalah psikologis dan kesehatan lainnya seperti obesitas, kecanduan alkohol, perdarahan dan sebagainya.
Terapi melalui seni musik
Terapi musik telah lama digunakan untuk mengatasi masalah emosi, mental, sosial dan spiritual untuk membantu seseorang meningkatkan dan menjaga kesehatan mental mereka tanpa memandang usia. Namun untuk melakukan terapi musik tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
Musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, teratur, dan universal. Banyak proses hidup memiliki irama, contohnya detak jantung kita. Beberapa masalah yang dapat diterapi dengan terapi musik misalnya kejiwaan, kesehatan fisik, gangguan komunikasi, masalah interpersonal dan lainnya.
Ada dua jenis terapi musik, yaitu:
1. Terapi musik aktif
Seseorang diminta memainkan alat musik yang dikuasainya atau belajar main alat musik, menirukan nada-nada atau diminta bernyanyi atau membuat komposisi musik. Pasien diminta untuk improvisasi secara bebas, bereaksi terhadap suara yang mereka hasilkan.
2. Terapi musik pasif
Inilah terapi musik yang mudah dan efektif. Seseorang tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. Lalu mereka diminta untuk menggambarkan perasaan, kejadian, orang-orang dan situasi yang muncul dari musik yang mereka dengar.
Melukis pun dapat menjadi media terapi
Cathy Maldiochi penulis buku The Art Therapy Sourcebook mengatakan bahwa terapi melukis adalah kegiatan dimana seseorang diminta untuk menggambar berdasarkan imajinasi, perasaan, pikiran, ide-ide yang ada di dalam jiwanya, bukan dari apa yang dilihatnya.
Itu sebabnya melukis sering digunakan sebagai sarana membuang stres. Melukis dan menggambar dapat mengeluarkan pikiran yang tidak nyaman. Apalagi setelah melihat hasilnya, jiwa akan terasa lebih cerah, bebas dan jernih sehingga dapat melihat masalah yang dihadapi dengan lebih jelas.
Terapi melukis ini dapat menyembuhkan jiwa seseorang yang mengalami trauma emosional, pelecehan seksual, depresi dan masalah-masalah psikologis lainnya.
Proses kreatif yang melibatkan ekspresi diri saat menikmati atau melakukan kegiatan seni, ternyata dapat membantu seseorang mampu menangani konflik dan masalah, mengembangkan kemampuan interpesonal, mengatur perilaku, mengurangi stres dan meningkatkan self-esteem dan self-awareness kita.