Pria cenderung enggan untuk melakukan medical check up, padahal di lain sisi deteksi dini penting dalam penyembuhan penyakit.
Dibanding wanita, pria cenderung lebih cuek dalam masalah kesehatan. Terkadang untuk melakukan medical check up tepat waktu masih harus diingatkan. Padahal melakukan pengecekan kesehatan sangatlah penting terlebih bagi pria yang sudah menginjak usia 40-an. Pada usia tersebut pria akan mengalami banyak perubahan yang cukup signifikan, baik dari sisi fisik maupun psikologis.
Perubahan bisa dilihat mulai dari terjadinya penurunan fungsi penglihatan, rambut memutih, metabolisme tubuh melambat, keriput, penurunan masa tulang. Hal yang lebih spesifik lagi pada pria adalah terjadinya alopecia (kebotakan) dan penurunan kadar testosteron (biasanya di atas usia 45 tahun). Meski demikian tidak semua perubahan berdampak buruk pada pria, karena pada usia ini orientasi pria mulai lebih terarah dan terfokus pada keluarga.
Berbagai penyakit
Seiringnya bertambahnya usia ada hal yang perlu diwaspadai pria yakni penyakit degeneratif yang terjadi akibat pertambahan usia. Penyakit-penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat, misalnya tidak memperhatikan makan (kandungan asam urat, kolesterol, garam). Belum lagi ditambah faktor risiko lain, seperti kegemukan. Beberapa gejala dari penyakit degeneratif yang muncul pada pria usia 40 an diantaranya adalah :
- Penyakit jantung koroner. Penyebabnya antara lain rokok, hipertensi, kegemukan, peningkatan kekentalan darah, kencing manis, kurang olahraga, dan stres yang berat.
- Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol yang berlebihan akan menumpuk di pembuluh darah terutama di pembuluh darah otak dan jantung koroner. Jika memiliki faktor lain seperti kegemukan, merokok, dan kencing manis, risiko terjadinya serangan jantung atau stroke makin meningkat.
- Kadar asam urat tinggi. Mengakibatkan terjadinya peradangan pada sendi kaki. Sendi membengkak dan menimbulkan nyeri yang hebat. Bisa menumpuk di ginjal menyebabkan terbentuknya pasir dan batu ginjal.
- Menurunnya fungsi seksual. Pada usia ini kadar hormon testosterone menurun, demikian juga hormon yang lain. Massa otot dan kekuatan otot juga mengalami hal yang sama, sementara lemak tubuh meningkat. Berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi juga kemungkinan muncul dan berpotensi mengganggu fungsi seksual. Di samping fungsi seksual, kesuburan pria juga ikut terganggu akibat menurunnya kuantitas dan kualitas sel spermatozoa.
Di luar faktor fisik yang mulai mengalami penurunan akibat munculnya penyakit degeneratif, faktor psikis juga turut memengaruhi penurunan fungsi seksual. Beberapa hal terkait faktor psikis diantaranya dikarenakan kejenuhan, hilangnya kemesraan dengan pasangan, hilangnya daya tarik pasangan, kekecewaan, dan sebagainya.
Perlunya aktivitas
Di usia kepala empat pada umumnya pria sudah mulai menyadari tentang pentingnya beraktivitas fisik. Meski menyadari bukan berarti semua pria rela bangun pagi untuk melakukan aktivitas ini. Ada pria tertentu yang masih susah merubah pola hidupnya menuju hidup yang lebih sehat.
Bagi pria yang sudah berkomitmen untuk benar-benar menjalani hidup yang lebih sehat ada hal yang harus diperhatikan dalam memilih olahraga . Perkecualian dikhususkan untuk pria dengan tubuh gemuk usia 40 tahun keatas dengan riwayat hipertensi dan penyakit jantung perlu sekali menghindari olahraga beban. Mengapa olahraga beban harus dihindari karena dikhawatirkan akan memunculkan masalah baru pada otot dan persendian, jadi ada baiknya olahraga ini tidak dipilih.
Mulai menumbuhkan keinginan untuk sehat adalah hal yang baik. Melakukan olahraga yang sesuai dan melakukan cek kesehatan adalah upaya berinvestasi sehat untuk masa tua. Yuk, mulai dari sekarang!