Tumbuh kembang anak yang optimal akan tercapai bila anak mendapatkan makanan yang tepat. Nutrisi dibutuhkan sebagai sumber tenaga, untuk menjaga metabolisme tubuh, serta mengganti sel-sel yang rusak.
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]W[/dropcap]alaupun demikian memberikan nutrisi kepada anak bukan tanpa kendala, mulai dari anak yang hanya suka makanan tertentu, ngemut makanan, bahkan sampai anak yang sama sekali menolak makan.
Penyebab sulit makan
Banyak faktor yang menyebabkan kesulitan makan pada anak. Pertama, faktor organik seperti penyakit saluran cerna, penyakit infeksi atau bukan infeksi. Kedua, faktor psikologis yaitu paksaan makan, proses makan yang tidak menyenangkan, hubungan emosional ibu dan anak. Ketiga, faktor nutrisi.
Bagaimana jalan keluarnya ?
Berikut beberapa cara untuk mengatasi kesulitan makan pada anak:
- cari faktor penyebabnya, antara satu anak dengan anak lainnya belum tentu sama.
- pencegahan gangguan penyebab si kecil tidak mau makan merupakan hal yang sangat penting agar tidak terjadi kesulitan atau masalah makan.
- praktikkan pemberian makan pada bayi secara benar dan bertahap sesuai perkembangan keterampilan makan.
- pemberian makan pada bayi secara benar dan bertahap sesuai perkembangan keterampilan makan.
- ajarkan anak makan dengan cara sehat dan gizi seimbang.
- merancang pola makan anak ada pada saat anak berusia di bawah 1 tahun.
- kemampuan mengonsumsi, memilih, dan takaran makanan sangat bergantung pada ibu dan pengasuhnya. Untuk itu berikan makanan pada anak sesuai dengan kebutuhannya.
- di usia balita, ruang gerak semakin luas sehingga anak lebih mudah terpapar kuman sehingga lebih sering sakit dan tidak mau makan. Untuk itu, orang tua harus waspada terhadap aktivitas si kecil.
Perencanaan makan
Untuk memberikan asupan nutrisi yang bergizi dan seimbang bagi buah hati tercinta, sebaiknya mulai sekarang orang tua melakukan perencanaan makan bagi anak.
- Atur jumlah kalori yang dibutuhkan anak, disesuaikan dengan berat badan anak.
- Pengaturan jadwal makan yang benar, yaitu 3 kali makanan utama dan 3 kali cemilan (makan pagi, cemilan, makan siang, cemilan, makan malam, cemilan). Jangan pernah melewatkan waktu makan, dan untuk anak penting membiasakan makan pagi, selain sebagai persiapan asupan energi untuk beraktifitas, juga dapat mencegah anak jajan makanan yang kurang sehat (tinggi kalori, lemak, gula dan tinggi garam).
- Komposisi jenis makanan. Untuk memenuhi asupan gizi seimbang dan tepat, berikan anak makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Karbohidrat kompleks terdiri dari beras, gandum, terigu, buah-buahan dan sayuran. Untuk protein, jangan lupa berikan susu pada anak Anda, karena susu merupakan salah satu sumber protein yang baik. Sumber protein hewani yang lain juga perlu dikenalkan secara bertahap.
Lemak sangat baik untuk anak, kenalkan anak dengan jenis lemak baik (asam lemak omega 3, omega 6, dan omega 9). Hindari lemak jenuh, dengan cara merubah cara memasak dari menggoreng menjadi mengukus dan merebus.
Tips mengatasi kesulitan makan pada anak :
- berikan anak makan saat anak dalam keadaan lapar dan anak tidak dalam keadaan lelah
- porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, porsi kecil tapi sering
- variasikan menu agar anak tidak cepat bosan
- berikan makanan padat gizi dan berenergi tinggi
- sajikan makanan dengan penampilan yang menarik
- biarkan anak belajar makan sendiri
- ciptakan suasana makan yang menyenangkan, biarkan anak makan sambil bermain dan jangan ada paksaan