[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]enangnya membelai pipi anak yang halus dan mulus. Sayang, pipi anak juga dapat menjadi merah dan beruntus. Anda tentu tak ingin si kecil mengalaminya. Selain tidak indah dilihat, gangguan kulit ini membuat bayi tidak nyaman dan rewel.
Nenek sering memberitahu bahwa penyebabnya adalah lupa membersihkan pipi setelah memberi ASI. Padahal, penyebab sebenarnya adalah minum susu formula saat kemarin bayi Anda ditinggal di rumah dan diberi susu formula. Pipi merah yang sering ditemukan adalah eksim susu atau dermatitis atopik, dan eksim seboroik.
Eksim susu atau dermatitis atopik
Eksim susu sama sekali tidak disebabkan oleh air susu ibu (ASI). Eksim susu sering dipicu oleh alergi, terutama alergi susu formula. Bayi yang mempunyai riwayat alergi di keluarganya lebih beresiko mengalami eksim susu. Eksim susu biasanya muncul pada saat bayi berumur 2 bulan. Sekitar 60% kasus muncul pada tahun pertama kehidupan anak, sedangkan sebagian kecil baru muncul pada umur 4 – 10 tahun.
Gejalanya gatal yang dapat dipicu oleh cuaca panas, keringat, stress emosional, garukan, dan gesekan. Lokasi eksim biasanya di kedua pipi atau di dahi. Tanda lainnya adalah kulit terlihat kering, merah atau timbul bintik-bintik merah kecil seperti jerawat. Jika digaruk kulit semakin merah, tidak jarang timbul bintil-bintil berair. Jika pecah kulit menjadi membasah bahkan sangat mungkin bernanah karena infeksi. Pada anak yang agak besar, lokasi gatal juga ditemukan di daerah lipatan, seperti leher, lipat siku, lipat lutut.
Eksim seboroik
Penyebab lainnya dalah eksim seboroik. Yaitu penyakit kulit kronis yang ditandai kulit kemerahan dan bersisik. Utamanya di daerah berminyak seperti di wajah, kepala dan dada. Bentuk ringan eksim seboroik adalah “ketombean”. Pada bayi sering disebut dengan cradle cap atau dalam bahasa Jawa sering disebut sebagai “sela karang”. Eksim ini muncul saat bayi berumur satu bulan.
Diduga karena kelenjar minyak terlalu aktif dan kuman Pityrosporum ovale. Tanda eksim seboroik adalah kulit berubah menjadi merah dan tertutup sisik yang lengket berwarna kekuningan atau sisik putih kering. Kadang dijumpai adanya bintik-bintik merah kecil seperti jerawat. Pada kulit kepala biasanya sisik melekat erat sehingga sulit dilepaskan. Pada wajah biasanya mengenai kedua pipi, dahi, sekitar alis dan di telinga. Kasus yang berat bisa meluas ke badan dan lengan.
Iritasi kulit atau alergi
Pipi yang merah pada anak juga dapat disebabkan paparan bahan yang bersifat mengiritasi kulit atau menyebabkan alergi. Berbeda dengan kulit dewasa, kulit anak lebih rentan terhadap iritasi dan alergi. Berbagai bahan kosmetika bisa menimbulkan iritasi atau alergi pada kulit anak. Seringkali anak tidak tahan terhadap zat warna, pewangi, pengawet atau keasaman dari produk kosmetik
Pengobatan
Eksim susu bersifat menahun dan dapat kambuh kembali. Untuk mencegahnya, berikan bayi ASI untuk menghidari alergi akibat susu formula. Hindari rangsangan yang dapat menimbulkan rasa gatal. Kulit dirawat secara teratur dengan menggunakan pelembab ataupun kosmetika khusus anak.
Jika gejala merah di pipi sudah muncul tetapi kulit belum membasah dan tidak bernanah, gunakan krim hidrokortison 1% 1-2 kali sehari. Oleskan krim tipis-tipis dalam jangka tidak lebih dari 1 minggu. Hindari penggunaan krim yang terlalu banyak atau terlalu karena membuat kulit tipis dan belang putih.
Untuk menangani eksim seboroik mandikan anak secara teratur dengan sabun bayi. Sisik di kepala yang tebal dan sulit dikelupas. Caranya oleskan minyak zaitun (olive oil) di daerah yang bersisik, diamkan beberapa saat, laludilepas dengan sisir secara perlahan. Bersihkan kepala bayi dengan sampo bayi atau sampo yang mengandung ketokonazole 2%. Pada kulit yang kemerahan oleskan krim hidrokortison 1% atau krim ketokonasol 2%.
Bila pipi merah akibat iritasi atau alergi bersihkan kulit bayi secara teratur. Gunakan kosmetika seringan mungkin, dan hindari zat warna juga pewangi. Kulit yang kemerahan dapat diberikan krim hidrokortison 1%.
Tips untuk mencegah dan mengatasi kemerahan pada pipi anak:
- Hindari rangsangan gesek dengan memilih sabun dan handuk yang sesuai. Saat melap wajah sebaiknya ditekan bukan digosok.
- Kurangi mandi dengan air panas. Suhu panas dan keringat akan merangsang rasa gatal.
- Hindari menggosokkan bahan tradisional atau sembarang krim pada kulit yang meradang.
- Oleskan pelembab atau minyak setiap anak selesai mandi.
- Jika kulit sudah meradang dapat dicoba krim hidrokortison 1%, jika memburuk segera konsultasi ke dokter kulit.
Referensi
- Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Suurmond D. Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. McGraw-Hill, New York, 2001.
- Hurwitz S. Eczematous Eruption in Childhood, dalam Clinical Pediatric Dermatology, 2nd ed., W.B. Saunders Co., Philadelphia, 1993.
- Vickers CHF. Eczematous Diseases, dalam Orkin M, Maibahc HI, Dahl MV eds. Dermatology, 1st ed. Lange Medical Book, London, 1991.
No Comments
anakku nggak minum susu sama sekali. Setelah minum asi pipinya merah2 karena kena asi. Berarti benar nenek kamu.
Mas Roy, pipi merah-merah setelah minum ASI bisa disebabkan karena anak alergi susu sapi/produk susu sapi yang dikonsumsi ibunya. Ibu bisa melakukan diet dairy product sementara sampai dermatitis hilang, sambil mencari sumber alergi anak, atau konsultasi ke dokter spesialis anak. Trims 🙂
Mas Roy, pipi merah-merah setelah minum ASI bisa disebabkan karena anak alergi susu sapi/produk susu sapi yang dikonsumsi ibunya. Ibu bisa melakukan diet dairy product sementara sampai dermatitis hilang, sambil mencari sumber alergi anak, atau konsultasi ke dokter spesialis anak. Trims
skrg usia anakku 3,5 bulan. Semenjak usia 2 bln, pipinya merah dan sepertinya gatal krn sering digaruknya. Dah coba beberapa macam salep kulit bayi dan juga obat traditional berbahan palem oil..tapi masi aja sama, bahkan makin bertambah. Jd gimana lg ya ngobatinnya, biasanya ampe usia brapa ya? Tq be4 tk jwbnya.
Dear Yuiamare, sebaiknya bayi dibawa ke dokter, agar bisa dilihat bentuk lesi-nya. Yang harus Bunda lakukan adalah tetap melanjutkan ASI, dan menghentikan pengobatan lain karena kulit bayi sangat sensitif. Tangan bayi juga harus dihindarkan dari menyentuh pipi, agar lesi di pipi tidak bertambah parah. Semoga membantu 🙂
Dear Yuiamare, sebaiknya bayi dibawa ke dokter, agar bisa dilihat bentuk lesi-nya. Yang harus Bunda lakukan adalah tetap melanjutkan ASI, dan menghentikan pengobatan lain karena kulit bayi sangat sensitif. Tangan bayi juga harus dihindarkan dari menyentuh pipi, agar lesi di pipi tidak bertambah parah. Semoga membantu
pipi qhu ugh merah tph gag tw gra” aph
Anakku umur 7 bln 16hr, sdh beberapa bulan ini kulitx kemerahan di bagian pipi sebelah kiri. awalx cm kecil, setelah ke doker di beri salep Acyclovir 5% dan puyer, yg kata dokter herpes.
sampai skrg tdk ada perubahan, bila sdh kering, terbuka lg kulit keringx, skrg lukax jd seperti luka bakar, dan berair. mohon infox apa yg hrs sy lakukan, spy merah di pipi anak sy hilang dan tdk membesar lg. terima kasih.