[quote type=”center”]Cuci tangan efektif mencegah penyakit tifus, disentri, cacingan, kolera dan hepatitis A.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap] ulit melarang anak untuk tidak jajan di sekolah. Tidak mungkin pula orangtua terus memantau anak seharian selama di sekolah. Padahal salah satu akses masuknya penyakit ke dalam tubuh anak-anak adalah melalui makanan. Sebut saja es teh, burger, nasi kuning, bakwan, tahu goreng, cimol, mi goreng, dan sebagainya, yang banyak dijajakan di sekolah-sekolah.
Penelitian tentang jajanan di sekolah dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI). Pemeriksaan meliputi penghitungan jumlah koloni bakteri Escherichia coli sebagai kuman penyebab sakit perut. Hasilnya? 40% makanan/minuman terkontaminasi E. coli.
E. coli adalah bakteri yang hidup dalam saluran usus manusia. Penelitian menemukan bahwa 90% lebih E. coli yang mencemari bahan makanan berasal dari tinja manusia. Sehingga keberadaannya pada bahan makanan menunjukkan adanya ancaman kesehatan. E. coli dipakai sebagai indikator cemaran yang berbahaya bagi manusia.
Buruknya sanitasi ditengarai sebagai penyebab terjadinya pencemaran E. coli. Kuman penyebab penyakit yang paling sering berasal dari air yang tercemar, dan proses pematangan yang tidak sempurna. Ini akan bertambah parah bila ditambah dengan perilaku hidup tidak sehat seperti mandi dan cuci tangan tidak menggunakan sabun.
Tidak dipungkiri bahwa kesehatan masih menjadi sesuatu yang mahal di negeri ini. “Masih banyak anak-anak hidup di lingkungan yang tidak sehat dengan higiene dan sanitasi buruk. Tak heran jika angka kematian bayi dan ibu hamil, angka penyakit infeksi, dan juga kasus kekurangan gizi meningkat,” jelas dr. Hendrawan Nadesul, dalam acara peluncuran Petisi Nasional “Keluarga Sehat untuk Indonesia Sehat” beberapa waktu yang lalu di Jakarta. Masih menurut Hendrawan, dalam membudayakan rakyat sehat harus melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dibentuk sejak usia dini.
Kondisi kesehatan anak di Indonesia
Kesehatan adalah hak asasi manusia termasuk juga hak anak-anak. Anak yang tumbuh sehat akan menjadi tumpuan harapan di masa depan. Berdasarkan catatan redaksi, saat ini Indonesia memiliki tak kurang dari 60 juta anak berusia 14 tahun ke bawah dan 20 juta di antaranya berusia di bawah 4 tahun. Jelas, hal ini merupakan potensi generasi bangsa yang sangat besar.
Akan tetapi upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat nampaknya masih membutuhkan perjuangan. Karena jika melihat berbagai indikator kesehatan yang ada, ternyata kualitas kesehatan anak Indonesia masih berada pada kondisi yang jauh dari layak. Ada beberapa penyakit yang rawan menjangkiti anak, misalnya diare. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip dari piogama.ugm.ac.id, sekitar 162 ribu balita di Indonesia meninggal karena diare setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya. Dan dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 bagi semua umur.
Cegah dengan PHBS
Pencegahan merupakan langkah tepat mewujudkan kesehatan anak. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap keluarga, yang merupakan cara termudah dan murah.
Budaya PHBS dapat dilakukan dengan mudah, misalnya mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, yang telah terbukti secara klinis efektif mencegah dan membentengi tubuh dari berbagai macam penyakit, seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Cuci tangan juga efektif mencegah penyakit tifus, disentri, cacingan, kolera dan hepatitis A. PHBS merupakan sebuah langkah kecil yang dapat dilakukan di manapun, dan bila dilakukan secara rutin akan berdampak besar bagi kesehatan. Karena itu peningkatan PHBS menjadi hal yang penting bagi peningkatan kesehatan anak dan keluarga Indonesia.
5 langkah PHBS yang dapat dilakukan oleh anak dan orang tua :
- menggunakan sabun saat mandi
- mencuci tangan dengan sabun sebelum makan pagi
- mencuci tangan dengan sabun sebelum makan siang
- mencuci tangan dengan sabun sebelum makan malam
- mencuci tangan dengan sabun setelah dari toilet
Kalau kelima hal ini dilakukan secara rutin, terbukti efektif mencegah dan membentengi tubuh anak dari berbagai macam penyakit.