Si kecil sudah memasuki usia SD, perubahan emosi dan kepribadian apa yang tampak?
Tak perlu terkejut dengan berbagai perubahan yang terjadi pada buah hati Anda. Jika sebelumnya ia bergantung kepada ayah ibunya, dan cenderung penurut, kini ia sudah dapat mengungkapkan dengan jelas sikapnya.
Suka berdebat
Anak yang telah memasuki usia sekolah (rata-rata berusia 6 tahun), sudah mulai memiliki pendirian, menentukan apa yang ia sukai dan apa yang tidak ia sukai. Jangan terkejut bila ia tidak selalu mengikuti apa yang Anda rencanakan dan tanpa ragu ia akan menentang. Aha! Untuk pertama kalinya, Anda akan berdebat dengannya.
Jangan terkejut ketika ia mengeluarkan kata-kata yang keras saat marah, ketika keinginan atau permintaannya tidak dituruti. “Aku gak suka sama mama, aku gak sayang mama!”
Ia hanya berusaha mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata itu, sebaiknya orang tua tidak terpancing untuk memberi respon yang negatif, misalnya. “Mama juga gak sayang kamu.” Sebaliknya, berusahalah tetap tenang dan lebih baik berkata “Mama sedih mendengar kamu gak sayang lagi sama mama, tapi mama tetap sayang kok sama kamu.”
Si plin plan
Di usia ini, sikap anak kurang dapat diprediksi. Contoh kecil dalam hal makan. Seleranya dapat berubah dari hari ke hari. Misalnya saja bila ia hari ini suka sayur sop, minggu depan ia tidak mencolek sedikitpun sop di depannya, dengan alasan “Tidak suka.”
Tak ada salahnya juga bila Anda lebih sering melakukan negosiasi dengannya. Misalnya bila ia berlaku manis maka Anda akan memberikan gambar tempel atau mainan yang diinginkannya.
Awas! Dilarang pilih kasih
Anak yang sudah memasuki usia sekolah mulai ingin disetarakan dengan kakak-kakaknya atau anak seusianya. Jadi, jangan sampai Anda bersikap membedakan perlakuan antara si kakak dan adik. Belum lagi bila mereka berselisih, sikap adil orang tua bisa saja diartikan lain oleh anak.
Hindari membandingkan anak satu dengan lain. “Kenapa sih kamar Ade gak pernah bisa rapi seperti kamar kakak?” Meski ucapan Anda berdasarkan pengamatan langsung, bisa jadi si adik menjadi sebal dengan kakak. Untuk menghindari sikap pilih kasih dan berlaku adil, berlakukan aturan yang sama kepada anak-anak di rumah. Ini sekaligus mengajarkan makna disiplin buat anak-anak.
Mengamati perkembangan si kecil memang serasa mimpi. Ada saja perubahan yang anak-anak perlihatkan dari hari ke hari. Teruslah belajar menjadi orang tua, sahabat mereka tumbuh dan berkembang.
Tip buat orang tua
- Dengarkan anak. Anda adalah orang yang paling dipercaya oleh anak, tempatnya bergantung. Jadi, saat ia mengajak Anda berbicara, stop semua kesibukan Anda, dengarkan ia dan lakukan kontak mata dalam posisi sejajar. Usahakan jangan menyela anak. Pada umumnya ia hanya ingin didengar, agar Anda memahaminya.
- Beri pujian. Anak mulai bangga dengan prestasinya, dan merasa bangga saat Anda memajang hasil karyanya di dinding kamar. Ayo lontarkan pujian Anda, namun jangan berlebihan. Yang bisa dilakukan adalah mendorongnya lebih kreatif.
- Bersosialisasi. Di usianya anak mulai bersosialisasi dengan teman-temannya. Ajari anak bagaimana cara bersikap, bertenggang rasa, sikap toleransi, dan memahami adanya aturan. Misalnya tidak boleh berlaku curang, mengambil yang bukan haknya, dan sebagainya.